Karya sastra ada banyak macamnya, antara lain puisi, cerpen, novel, hikayat, dan pantun. Pantun adalah puisi lama yang terdiri dari empat baris, yaitu dua baris sampiran dan dua baris isi. Pantun berdasarkan isinya dibedakan menjadi 4 yaitu pantun nasihat, pantun agama, pantun teka-teki, dan pantun jenaka. Pantun pada umumnya bersajak a-b-a-b.
Dikutip melalui buku berjudul Ultralengkap Peribahasa Indonesia (2019), pantun jenaka adalah pantun yang dibuat dengan tujuan untuk menghibur orang yang mendengarnya. Pantun jenaka terkadang digunakan sebagai media untuk saling menyindir, namun dalam suasana yang penuh dengan keakraban, sehingga tidak akan menimbulkan ketegangan atau tersinggung. Dengan adanya pantun jenaka, diharapkan dapat membuat suasana menjadi gembira.
Berikut ini contoh pantun jenaka dengan berbagai tema yang mampu menjadi penghibur di kala waktu senggang. Contoh pantun ini, berhasil detikEdu rangkum melalui berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Pantun Jenaka
- Sungguhlah besar hewan badak
Jika berjalan terseok-seok
Nenek tertawa terbahak-bahak
Melihat kakek bermain TikTok - Anak kucing di dalam kapal
Kapal berlayar sampai Jakarta
Adik tertawa terpingkal-pingkal
Melihat monyet berkacamata - Kue lapis di dalam kotak
Kue dibeli di pasar jongkok
Ayah tertawa terbahak-bahak
Melihat kera mengisap rokok - Orang Jawa pergi ke Banda
Membeli ikan dengan rebung
Orang tua berbini muda
Bagai rasa menang menyabung - Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya - Imam bukan sebarang imam
Imam yang datang dari Jawa
Hitam bukan sebarang hitam
Hitam manis rupa tawa - Ke pasar membeli gunting
Jangan lupa membeli pita
Sangatlah heran si induk kucing
Melihat tikus naik kereta - Limau purut di tepi rawa
Buah belimbing belum masak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk berbedak - Kupu-kupu terbang melintang
Hinggap menghisap bunga layu
Hati di dalam menaruh bimbang
Melihat ikan membaca buku - Elok rupanya pohon mangga
Tumbuh subur di dekat pohon bambu
Elok rupanya adikku membaca
Tulisan terbalik tak pernah tahu - Pohon manggis di tepi rawa
Tempat lebah menyimpan madu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat kakek bermain gundu - Di sini kosong di sana kosong
Tak ada batang tembakau
Bukan saya berkata bohong
Ada katak memikul kerbau - Patah tanduknya si induk lembu
Melompat pematang berlarian
Gelisah duduknya si pemburu
Melihat kijang berlarian - Menggegar batang limau
Terikat lembing dekat kendil
Gemetar tulang harimau
Melihat kambing menyandang bedil - Ada belang di buah salak
Kelat rasa mulut tak gusar
Siapa yang tak ingin tergelak
Melihat kera ikut ke pasar - Pagi-pagi makan kuaci
Jangan dimakan dengan kulitnya
Bagaimana pula kau ini
Satu tambah satu masa tak bisa - Berenang jauh para ikan
Mereka bebas hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang - Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu katak di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Kamu botak minta dikepang - Raja Ibrahim ke palagan
Raja Gadomai ke Mekkah
Tergila-gila goreng ayam
Kena hikmat uang merah - Di atas rumput banyak belalang
Di dalam air ada ikan cupang
Gimana girang bukan kepalang
Kepala gundul minta dikepang - Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat - Pergi ke pasar membeli pete
Pete dimasak pahit sekali
Adik tertawa geli melihat kakek
Giginya copot setelah makan roti - Tergenang air di Jajaran
Bergosok dengan daun lada
Jika tuan mati duluan
Nantikan hamba di pintu surga - Naik delman ke Jepara
Jangan lupa bawa pengukur
Siapa yang tidak tertawa
Lihat sitobak ingin cukur - Naik ke bukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakti berbini janda
Anak tiri boleh disuruh - Pergi berkebun petik alpukat
Alpukat dimakan sambil berdiri
Nona datang kian mendekat
Bersuara besar buat aku lari - Kapal berlayar di Laut Jawa
Nakhoda mengacungkan jempol
Adik menangis lalu tertawa
Melihat kakak masih mengompol - Buah belimbing buah manggis
Buah coklat sebesar mempelam
Saya tertawa sampai menangis
Melihat kakak dikejar ayam - Ikan seriding menyeriding
tiba di tulang enak juga
Elok berbini orang sumbing
Meski marah ketawa juga - Bunga langsat bunga inanga
Bunga mainan Paduka Malin
Orang miskin baru kaya
Bagai si buntung baru bercincin - Cicak mati dikerubungi semut
Puyuh terbang ke awa
Hati siapa tak kan terpaut
Melihat katak berkalung jala - Capung tinggi di awan
Terbang melayang dengan sayapnya
Anak siapa duduk di sandaran
Paras cantik baik juga budinya - Jam berdetak tak terarah
Mata melirik kepala benjut
Anak siapa yang suka marah
Mata melotot seperti badut - Yogyakarta kota kelahiran
Penuh arak gemar berilmu
Gelak senyum juga heran
Melihat kucing berbaju biru - Pohon jambu lebat daunnya
Dahan ditebang jatuh buahnya
Pusing aku melihat tingkahnya
Jalan terus meskipun jauh - Elok berjalan di kota tua
Kiri kanan berbatang bambu
Elok benar temanku berbicara
Telinga capek tak mau tahu - Di sini kosong di sana kosong
Tak ada anak yang berkata
Bukan saya berkata bohong
Pohon jambu berbuah markisa - Di sini bisa di sana mampu
Tiada orang menyapa
Bukan saya berkata ngigau
Ada zebra menggendong kuda - Sini rumah sana rumah
Tengah-tengah tiada bersisa
Susah aku melihat tiada tingkah
Adik nakal kakak tak berguna - Hang Abuh berburu singa
Singa ditembak sang pemburu
Hati siapa takkan tertawa
Nenek lari dikejar ibu - Harum baunya kembang melati
Dipetik adik dengan tangkainya
Semua orang pada geli
Melihat sapi naik kuda - Hendak makan tiada nasi
Nasi tiada lauk tak punya
Hilang takut timbul berani
Mimpi berjalan di atas menara - Tukang batu mengasah gergaji
Mengambil air di tepi sana
Tiada pernah aku mengerti
Seekor kuda berbedak - Akan kucoba pergi ke Delhi
Buah mengkudu murah harganya
Akan kucoba menahan hati
Ada kambing biru topinya - Anak Cina pergi mengaji
Mengaji rajin tentang Allah
Pandai sungguh teman memuji
Bisa berdebar hati sebelah - Anak katak empat delapan
Jangan disimpan dalam keranjang
Adik senang lalu makan
Perut lapar menjadi kenyang - Ambil obat dengan penawar
Siapa cepat pasti dapat
Orang hidup mesti pintar
Uang dapat tidak mengumpat - Anak ayam turun lima
Mati satu di lumbung padi
Sudah pasti senyum orangnya
Melihat kambing bersuara babi - Anak buaya dalam lautan
Diselamatkan sampai ke tepi
Sudah pasti itu kawan
Pendek orangnya tiada bergigi - Anak kembar berbalik muka
Tiada pernah juga bersatu
Alangkah enak hidup bersama
Senyum ada meski berburu.
Itulah 50 contoh pantun jenaka yang bisa detikEdu rangkum. Semoga bermanfaat!
(fds/fds)