Saat duduk di bangku sekolah, detikers pasti pernah bertemu atau menyapa guru bimbingan konseling (BK). Peran guru BK sangat krusial dalam menangani masalah yang dihadapi oleh para murid.
Secara luas, istilah konseling berkaitan dengan kegiatan membantu seseorang untuk menyelesaikan masalahnya. Sebab, jika tak segera memecahkan masalah tersebut dikhawatirkan ia bisa mengalami gangguan kesehatan mental.
Dari sini, kita bisa ketahui bahwa konseling sangat penting di dalam kehidupan. Lantas, apa fungsi dari konseling? Simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Konseling
Konseling adalah hubungan antara seorang konselor yang terlatih dengan seorang klien yang bertujuan untuk membantu klien memahami ruang hidupnya. Dalam hal ini, hubungan antara konselor dan klien biasanya bersifat individual atau perseorangan.
Menurut KBBI daring, konseling adalah pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang dengan menggunakan metode psikologis dan sebagainya. Konseling juga diartikan sebagai pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli sedemikian rupa sehingga pemahaman terhadap kemampuan diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai masalah.
Saat konseling, seorang konseli dibantu untuk memahami dirinya sendiri, bagaimana kondisinya sekarang, dan kemungkinan keadaannya di masa depan yang dapat diciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya. Lalu, konseli juga dapat belajar bagaimana memecahkan masalah dan menemukan kebutuhan yang akan datang.
Mengutip buku Dasar-dasar Konseling oleh Drs Abu Bakar M. Luddin, di dunia pendidikan konseling sangat dibutuhkan bagi perkembangan mental serta kecerdasan emosional siswa yang berpengaruh terhadap proses belajar di sekolah. Sebab, pendidikan sangat penting dalam mempersiapkan kehidupan siswa yang lebih baik di masa depan.
Fungsi Konseling
Fungsi utama dari konseling adalah membantu seseorang untuk dapat menyelesaikan masalahnya. Tapi, ada juga sejumlah fungsi lain dari konseling.
Dilansir situs psikologi.umbjm.ac.id, berikut sejumlah fungsi konseling bagi para konseli.
1. Fungsi Pemahaman
Dalam hal ini, konseling diharapkan dapat membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensi diri) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Ketika sudah paham, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensinya secara optimal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
2. Fungsi Preventif
Fungsi preventif berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya. Hal ini dilakukan agar masalah tersebut tidak dialami kembali oleh konseli.
3. Fungsi Pengembangan
Dengan adanya konseling, konselor diharapkan selalu senantiasa menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memfasilitasi perkembangan konseli agar lebih baik. Teknik bimbingan yang biasa digunakan meliputi pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok, atau curah pendapat (brainstorming), home room, dan karya wisata.
4. Fungsi Penyembuhan
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami sejumlah masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier.
5. Fungsi Penyesuaian
Dengan adanya konseling diharapkan dapat membantu konseli agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya secara dinamis dan konstruktif.
6. Fungsi Perbaikan
Fungsi konseling ini untuk membantu konseli agar dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak. Konselor akan melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli agar memiliki pola berpikir yang sehat, rasional, dan memiliki perasaan yang tepat.
7. Fungsi Fasilitasi
Konseling diharapkan mampu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, selaras, serasi, dan seimbang dalam seluruh aspek diri konseli.
8. Fungsi Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan yaitu membantu konseli agar dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini juga memfasilitasi konseli supaya terhindar dari kondisi yang menyebabkan penurunan produktivitas sehari-hari.
Tahapan Konseling
Secara umum, proses konseling terbagi menjadi tiga tahap, yakni tahap awal, inti, dan akhir. Ingin tahu masing-masing penjelasan tahap tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Tahap Awal
Tahap awal dimulai sejak klien menemui konselor untuk mendapatkan konseling. Setelah bercerita dan menjelaskan apa yang terjadi, konselor mulai tahu masalah yang dihadapi oleh klien.
Di tahap ini, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan, yakni sebagai berikut:
- Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien.
- Memperjelas dan mendefinisikan masalah yang dihadapi klien.
- Menegosiasikan kontrak, mulai dari kontrak waktu, kontrak tugas, hingga kontrak kerjasama.
2. Tahap Inti
Setelah melalui tahap awal yang berjalan baik, proses konseling selanjutnya memasuki tahap inti atau tahap kerja. Pada tahap ini, ada sejumlah hal yang harus dilakukan konselor, yaitu:
- Mengeksplorasi masalah yang dihadapi klien lebih dalam.
- Konselor melakukan re-assessment (penilaian kembali) bersama klien untuk meninjau kembali permasalahan yang dihadapi.
- Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara dengan baik, seperti konselor membuat klien merasa senang dan nyaman saat sesi bincang-bincang atau proses konseling yang berjalan sesuai kontrak.
3. Tahap Akhir
Setelah melalui tahap inti, kini konseling memasuki babak akhir. Ada sejumlah hal yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan konseling, yakni di antaranya:
- Konselor bersama klien membuat kesimpulan dari hasil konseling.
- Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang telah terbangun.
- Mengevaluasi proses konseling.
- Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya.
Di tahap akhir ini juga ditandai dengan sejumlah hal, seperti:
- Menurunnya tingkat kecemasan klien.
- Perilaku klien semakin membaik dan mengarah ke hal positif.
- Adanya rencana hidup klien di masa depan yang tersusun jelas dan rapi.
Demikian pembahasan mengenai konseling, mulai dari pengertian, fungsi, dan tahapannya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.
(ilf/fds)