Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam memenuhi setiap kebutuhan. Hal ini dikarenakan, manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Manusia akan secara alami bergabung dengan kelompok-kelompok atau berasosiasi yang nantinya akan membantu dalam memenuhi tujuan. Sekelompok individu inilah yang disebut sebagai masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup cukup lama dengan bekerja sama, sehingga mereka berpikir bahwa dirinya adalah bagian dari satu kesatuan sosial pada batas-batas tertentu. Dalam hidup bermasyarakat, ada beberapa unsur dari kelompok masyarakat yang harus diketahui. Dikutip melalui buku berjudul Perilaku Antropologi Sosial Budaya dan Kesehatan (2015), unsur dari kelompok masyarakat ini antara lain manusia, norma, status, kelompok, dan asosiasi.
Asosiasi adalah salah satu unsur kelompok masyarakat yang didasarkan pada proses terbentuknya. Melalui kelompok inilah, setiap individu dapat saling menjalin hubungan baik satu sama lain. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai asosiasi, ciri-ciri, dan contoh asosiasi, simak terus pembahasan di bawah ini ya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Asosiasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asosiasi adalah perkumpulan sekelompok orang dengan kepentingan yang sama. Sedangkan, dikutip melalui buku berjudul Sosiologi 1 karya Drs. Andreas Soeroso (2008), asosiasi adalah sebuah proses interaksi sosial yang dilakukan untuk menghasilkan kerja sama dari berbagai orang ataupun kelompok.
Secara sederhana, asosiasi adalah kelompok yang diorganisasikan. Atau dalam arti lain, asosiasi bisa diartikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kepentingan dan kesamaan. Asosiasi mendasari terbentuknya lembaga atau organisasi-organisasi sosial.
Bentuk Asosiasi
Bentuk dari asosiasi ada 3 yaitu, akomodasi (accomodation), asimilasi (assimilation), dan akulturasi (acculturation). Berikut ini penjelasannya:
1. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah proses asosiasi yang menuju ke arah tercapainya kesepakatan dari kedua belah pihak. Kesepakatan ini mempunyai sifat darurat yang bertujuan untuk mengurangi adanya ketegangan dari kedua belah pihak. Akomodasi memiliki beberapa macam, yaitu:
- Koersi (coercion)
- Kompromi (compromise)
- Arbitrasi (arbitration)
- Mediasi (mediation)
- Konsiliasi (conciliation)
- Toleransi (tolerance)
- Ajudikasi (adjudication).
2. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi adalah kesepakatan mengenai masalah kebudayaan. Asimilasi dapat terjadi karena adanya perpaduan dari dua atau lebih kebudayaan. Perpaduan dari budaya ini, tak jarang dapat mengaburkan kebudayaan asli. Macam-macam dari asimilasi yaitu:
- Subculture
- Amalgamasi.
3. Akulturasi
Akulturasi adalah perpaduan dari dua kebudayaan atau lebih yang telah menyatu, menyebabkan unsur kebudayaan aslinya sudah tidak terlihat. Akulturasi mencakup beberapa aspek dari kehidupan seperti kesenian, teknologi, bahasa, dan ilmu pengetahuan.
Ciri-Ciri Asosiasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, asosiasi merupakan salah satu kelompok sosial. Tentu saja asosiasi memiliki beberapa perbedaan dengan kelompok sosial lainnya. Berikut ini ciri-ciri asosiasi:
1. Mempunyai Sifat Tetap
Ciri pertama dari asosiasi adalah mempunyai sifat tetap. Karena sifatnya yang tetap inilah, asosiasi dapat bertahan lama dengan skala yang lebih besar lagi. Contohnya seperti negara, organisasi, dan keluarga.
2. Mempunyai Kepentingan Bersama
Ciri kedua dari asosiasi adalah mempunyai kepentingan bersama. Kepentingan bersama ini berisi tujuan yang ingin dicapai oleh setiap anggota dalam masing-masing kelompok asosiasi. Kepentingan bersama merupakan kebijakan dasar dari terbentuknya asosiasi.
3. Sistemnya Terorganisir
Ciri ketiga dari asosiasi adalah sistemnya terorganisir. Karena memiliki tujuan yang ingin dicapai, kelompok asosiasi tentu akan membagi peran dan tugas dari setiap anggotanya. Hal ini dilakukan karena untuk membuat kegiatan dalam kelompok berjalan dengan baik dan terorganisir.
4. Setiap Anggota Memiliki Kesadaran Kuat
Ciri terakhir dari asosiasi adalah setiap anggotanya mempunyai kesadaran yang kuat. Asosiasi pada dasarnya memiliki sifat sukarela yang artinya dilakukan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Untuk dapat dikatakan sebagai kelompok asosiasi, setiap organisasi harus memenuhi beberapa kriteria dari asosiasi yang dikutip melalui buku berjudul Perilaku Antropologi Sosial Budaya dan Kesehatan (2015).
- Mempunyai tujuan
- Mempunyai norma-norma asosiasi
- Adanya status asosiasi
- Adanya otoritas
- Adanya sistem calon anggota
- Adanya sistem hak milik
- Adanya norma dan lambang identitas.
Contoh Asosiasi dalam Lingkungan
Contoh asosiasi yang bisa ditemukan pada lingkungan sekitar antara lain:
- Sekolah
- Ikatan alumni sekolah
- OSIS
- Partai politik
- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
- Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
- Perkumpulan pengusaha
- Perkumpulan olahraga
- Perkumpulan mahasiswa
- Dharma Wanita Persatuan (DWP).
Melalui penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa asosiasi adalah kelompok sosial yang ada pada masyarakat dengan memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai. Demikian yang dapat detikEdu sampaikan, semoga bermanfaat!
(fds/fds)