Penggalian Kuil Api Kuno Era Sassanid, Masa Penting dalam Sejarah Iran

ADVERTISEMENT

Penggalian Kuil Api Kuno Era Sassanid, Masa Penting dalam Sejarah Iran

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 23 Okt 2023 10:30 WIB
Penggalian Kuil Api Kuno Era Sassanid, Masa Penting dalam Sejarah Iran
Foto: Tehran Times
Jakarta -

Arkeolog Iran, Meysam Labbaf-Khaniki baru-baru ini memperdalam serangkaian penggalian yang mengarah pada penemuan kuil api kuno. Situs bersejarah itu diperkirakan berasal dari era Sassanid.

Kuil tersebut ditemukan di Bazeh Hur, sekitar 70 km dari Masyhad, ibu kota provinsi Khorasan Razavi. Tempat suci itu disebut mengingatkan pada arsitektur Sassanid murni di timur laut Iran.

Para arkeolog telah menemukan sejumlah potongan tembikar dan kaca. Kemudian mereka juga menemukan potongan plester bertuliskan aksara Persia Tengah yang memberikan informasi berharga tentang karakteristik kuil api ini dan pendirinya. Demikian dikatakan oleh Iranian Labour News Agency menurut keterangan Labbaf-Khaniki, dikutip dari Tehran Times.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Labbaf-Khaniki mengatakan ruang interior dari kuil ini didekorasi dengan plesteran yang indah dan bagian inti utamanya dibangun menggunakan batu bata dan bahan plester berkualitas tinggi.

"Selain sejumlah tembikar dan kaca, potongan plester beraksara Persia Tengah telah memberikan informasi berharga tentang karakteristik kuil api ini dan pendirinya," kata Labbaf-Khaniki.

ADVERTISEMENT

Temuan musim lalu menunjukkan bahwa gambaran pejabat tinggi, pesta, perburuan, dan upacara ritual dimuat di dinding kuil api ini dengan menggunakan plester, kata arkeolog.

"Sayangnya, sebagian besar dari mereka rusak akibat peristiwa alam dan campur tangan manusia seiring berjalannya waktu," ujarnya lagi.

Dipercaya sebagai Arsitektur yang Bagus

Berdasarkan besarnya koleksi spiritual, kualitas bahan yang digunakan, gaya dan tema dekorasi arsitektur, lokasi geografis, dan cara penggunaan ruang arsitektur, kuil api tersebut dianggap sebagai tempat peribadatan terpenting di timur laut Iran selama periode Sassanid. Namun, penelitian untuk mengidentifikasi karakteristik sebenarnya masih berlangsung.

Disebutkan para arkeolog, candi tersebut berbentuk Chahar-Taq, yaitu ruangan bata kuno berbentuk persegi dengan atap berbentuk kubah. Banyak ahli percaya bahwa bangunan ini adalah contoh arsitektur yang bagus pada zaman Sassanid.

"Chahar-Taq (Chahartaq) adalah contoh nyata dari pengetahuan arsitektur dan teknologi konstruksi pada periode Sassanid," kata pejabat bidang pariwisata Ahmad Danaeinia.

Menurut sumber, Bazeh Hur telah dipelajari oleh arsitek/arkeolog Ernst Hertzfeld (1879-1948) dan sejarawan seni/arkeolog Andre Godard (1881-1965) yang menulis artikel tentang monumen tersebut.

Era Penting Sejarah Iran

Era Sassanid (224 M-651) sangat penting dalam sejarah Iran. Di bawah pemerintahan Sassaniyah, seni dan arsitektur Persia mengalami kebangkitan. Arsitektur sering kali memiliki proporsi yang megah, seperti istana di Ctesiphon, Firuzabad dan Sarvestan misalnya.

Berbagai kerajinan seperti kerajinan logam dan ukiran permata berkembang begitu canggih. Pada tahun-tahun itu, karya-karya dari Timur dan Barat juga diterjemahkan ke dalam bahasa Pahlavi, bahasa Sassania.

Lanskap arkeologi Sassanid pun mewakili sistem penggunaan lahan yang sangat efisien dan pemanfaatan strategis topografi alam dalam pembangunan pusat kebudayaan paling awal dari peradaban Sassanid.

Pada tahun 2018, UNESCO menambahkan kumpulan kota bersejarah Sassania di Iran selatan dengan tajuk "Pemandangan Arkeologi Sassanid di Wilayah Fars" ke dalam daftar Warisan Dunia. Kumpulan ini terdiri dari delapan situs arkeologi yang terletak di tiga lokasi geografis yaitu Firuzabad, Bishapur, dan Sarvestan.

Hal tersebut mencerminkan pemanfaatan topografi alam yang optimal dan menjadi saksi pengaruh tradisi budaya Achaemenid dan Parthia serta seni Romawi yang kemudian berdampak signifikan pada arsitektur dan gaya artistik era Islam.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads