Temuan Berlian Kuno Berusia 650 Juta Tahun Ungkap Evolusi Bumi

ADVERTISEMENT

Temuan Berlian Kuno Berusia 650 Juta Tahun Ungkap Evolusi Bumi

Fahri Zulfikar - detikEdu
Sabtu, 21 Okt 2023 09:00 WIB
Beruntung Banget! Pasangan Ini Nemu Berlian 4,38 Karat di Taman
Foto: (Taman Nasional Arkansas)/Ilustrasi berlian
Jakarta -

Sebuah penelitian terhadap berlian kuno mengungkap evolusi Bumi pada masa lalu. Berlian kuno tersebut ditemukan dalam galian tambang di Brasil dan Afrika Barat.

Berlian kuno terbentuk antara 650 dan 450 juta tahun yang lalu di dasar benua super Gondwana. Setelah ditemukan, berlian dianalisis oleh tim ahli internasional dan telah mengungkap proses baru tentang bagaimana benua berevolusi.

Hasil analisis juga menunjukkan bagaimana benua super seperti Gondwana terbentuk, stabil, dan bagaimana mereka bergerak mengelilingi planet ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berlian super dalam sangat langka dan kita sekarang tahu bahwa berlian dapat memberi tahu kita banyak hal tentang keseluruhan proses pembentukan benua," kata Dr. Karen Smit, peneliti dari Wits School of Geosciences, dikutip dari phys.org.

"Kami ingin menentukan tanggal berlian ini untuk mencoba dan memahami bagaimana benua paling awal terbentuk," imbuhnya.

ADVERTISEMENT


Siklus Superbenua pada Masa Lalu

Penelitian yang terbit di jurnal Nature, menjelaskan berlian tersebut terbentuk jutaan hingga miliaran tahun yang lalu dan dapat menyinari bagian tergelap dan tertua di mantel Bumi.

Benua-benua yang melayang melintasi permukaan Bumi menciptakan "benua super" dan menghancurkannya.

Secara kolektif, migrasi ini dikenal sebagai "siklus superbenua" dan berlian adalah salah satu dari sedikit mineral yang cukup kuat untuk bertahan dan mencatat siklus penciptaan serta kehancuran kuno ini.

Berlian kuno memberikan gambaran langsung mengenai mesin tektonik lempeng dalam dan kaitannya dengan siklus benua super.

Berlian yang Terbentuk dari Bawah Dasar Gondwana

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Suzette Timmerman dari Universitas Bern, Swiss, telah menentukan usia inklusi silikat dan sulfida kecil di dalam berlian.

Hasilnya, tim menemukan bahwa usia berlian terbentuk sedalam 300 hingga 700 km di bawah dasar Gondwana.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menelusuri bagaimana material ditambahkan ke lunas benua super tersebut. Saat melakukan ini, tim mengenali proses geologi yang sebelumnya tidak diketahui.

"Analisis geokimia dan penanggalan inklusi dalam berlian, dikombinasikan dengan model migrasi benua lempeng tektonik yang ada, menunjukkan bahwa berlian terbentuk di kedalaman yang sangat dalam di bawah Gondwana ketika benua super menutupi Kutub Selatan, antara 650-450 juta tahun yang lalu," papar Smit.

Smit mengatakan, sejarah berlian yang kompleks ini menunjukkan bahwa mereka melakukan perjalanan yang sangat baik, baik secara vertikal maupun horizontal, di dalam Bumi dan menelusuri pembentukan benua super dan tahap akhir evolusinya.

Kemudian pertambahan material yang relatif muda hingga ke akar benua-benua tersebut menebal dan menyatu bersama-sama dengan fragmen-fragmen benua kuno.

Membuka Wawasan Bagaimana Bumi Berevolusi

Dalam menganalisa berlian ini, Smit melakukan analisis isotop inklusi sulfida di Carnegie Institution for Science.

Ia menjadi bagian dari tim yang mengembangkan laboratorium dan metodologi isotop baru sehingga analisis inklusi berlian pada akhirnya dapat dilakukan di Wits.

"Kami telah memasang peralatan yang diperlukan pada tahun 2022 dan berupaya untuk mengumpulkan keterampilan dan peralatan yang sangat terspesialisasi sehingga kami dapat melakukan pekerjaan berlian jenis ini di Afrika Selatan, yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di luar negeri," ujar Smit.

Ia mengatakan, perlu penelitian seperti ini untuk memahami bagaimana benua berevolusi dan bergerak. Sebab, tanpa benua tidak akan ada kehidupan.

"Penelitian ini memberi kita wawasan tentang bagaimana benua terbentuk, dan kaitannya dengan bagaimana kehidupan berevolusi dan apa yang membuat planet kita, Bumi, berbeda. dari planet lain," tambahnya.




(faz/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads