Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat dengan matra, rima, irama, penyusunan larik dan bait. Puisi biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan, emosi, dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Puisi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu puisi modern, puisi klasik, dan puisi bebas. Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh pola rima ataupun irama.
Contoh puisi yang termasuk dalam puisi bebas adalah puisi berantai. Puisi berantai adalah gabungan beberapa puisi yang dibacakan oleh beberapa orang dengan peran dan tema yang berbeda-beda. Puisi berantai paling sedikit dibawakan oleh 2 orang. Puisi berantai biasanya mengangkat topik yang lucu, sehingga cocok didengarkan saat kamu membutuhkan hiburan untuk tertawa.
Mekanisme puisi berantai hampir mirip dengan drama, karena sama-sama memerankan suatu peran, namun bedanya terletak pada dialog yang disampaikan. Selain itu, puisi berantai hanya membacakan sesuai peran, tanpa benar-benar melakukan peran. Berbeda dengan drama, yang harus sambil berperan. Berikut ini contoh dari puisi berantai yang berhasil detikEdu rangkum melalui berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puisi Berantai 3 Orang: Koruptor, Tukang Pecel, dan Si Galau
Puisi berantai di bawah ini, dikutip melalui laman Pantun dan Puisi.
Koruptor: Hidupku amatlah sejahtera. Bagaimana tidak? Para rakyat jelata tidak tahu aku telah merampas harta mereka. Kuhabiskan semua uang untuk membeli...
Tukang Pecel: Cabe-cabean. Cabe-cabean segar adalah salah satu bahan membuat pecel yang mantap. Cabe-cabean akan aku ulek bersama dengan kacang, gula merah, garam dan bahan lainnya untuk membuat bumbu pecel yang kemudian dicampur dengan sayuran. Tidak lupa, aku ambil pisau untuk memotong....
Si Galau: Hatiku. Hati ku sangat hancur melihat kekasih yang amat aku sayangi telah bersama orang lain. Apa salahku? Hingga dia tega meninggalkan ku demi perempuan lain. Apakah aku harus...
Koruptor: Memakan harta rakyat ku? Itulah profesi ku sesungguhnya. Tidak perlu susah-susah untuk bekerja keras, tinggal aku suruh saja mereka untuk membayar pajak yang tinggi lalu aku akan gunakan untuk bersenang-senang. Jika ada yang mulai mencium aksi buruk ku, aku beri saja mereka dengan...
Tukang Pecel: Pecel ku, aku aduk dengan sepenuh hati agar bumbu dan sayuran tercampur dengan sempurna. Aku yakin, semua orang pasti menyukai pecel buatanku. Agar pecel ku disukai banyak orang, aku akan menggunakan resep rahasiaku yaitu aku masukan sedikit...
Si Galau: Racun. Racun yang sangat mematikan! Itulah kamu yang sebenarnya. kamu sayangi aku dan kamu ucapkan semua janji manismu. Kamu tak pernah tahu betapa aku larut dalam setiap kata cintamu. Setiap aku membayangkan wajahmu, selalu saja aku teringat pada sesuatu. Karena Kamu sangat mirip dengan...
Koruptor: Uang recehan. Hahahahaha....aku sangat suka dengan uang recehan. Karena dengan uang itu, aku bisa mengasihi mereka-mereka yang aku anggap tidak berguna. Aku juga suka dengan uang dolar. Aku bisa menggunakan uang itu untuk pergi ke luar negeri sesuka hatiku, Korea? Jepang? Amerika Serikat? Bahkan Australia? Aku bisa mengunjungi semua benua-benua yang aku sukai. Aku membenci orang yang suka mengatur-ngatur jalan hidupku. Jika ada orang yang berhak untuk mengatur hidupku, aku akan...
Tukang Pecel: Ulek-ulek menggunakan cobek andalanku. Setelah resep rahasiaku kumasukkan, aku ulek bumbu dan juga sayuran hingga menjadi pecel yang sangat mantap. Aku tidak ingin mengecewakan para pelangganku. Maka pecel itu akan...
Si Galau: Aku kenang selalu dalam duka. Kamu memang yang amat aku cinta. Namun apalah dayaku, kamu hanyalah butir-butir kenangan yang telah melukai hatiku begitu dalamnya. Aku hanya bisa...
Koruptor: Bekerja keras membanting tulang. Lupakanlah, aku tidak perlu bekerja keras untuk membanting tulang. Bagiku untuk mendapatkan uang sangatlah gampang. Cukup dengan mengelabui para petugas pajak, hakim, dan polisi yang sekiranya dapat merusak rencanaku. Akan aku beri mereka uang receh, uang sisa dari hura-huraku. Jika aku merasa bosan, uang itu akan aku...
Tukang Pecel: Ulek dengan sepenuh hati. Apabila aku melihat orang yang sedang kelaparan, aku akan membuatkan pecel dengan jurus jitu. Lalu pecel yang sudah aku buat, akan aku berikan kepada mereka yang kelaparan. Lihat para pejabat itu! Mereka seharusnya menjadi yang peduli, tetapi malah pura-pura tuli dan buta. Sedangkan mereka hanya bisa...
Si Galau: Bersedih dan menangis tersedu-sedu untuk menerima kenyataan, karena kamu telah menghancurkan perasaanku, bagai cangkir kaca yang dilempar hingga hancur berkeping-keping. Begitu teganya dirimu...
Koruptor: Pakai untuk berbelanja. Membeli semua barang yang menurutku bagus jika aku pakai, berapapun harganya, aku pasti sanggup untuk membeli barang itu, karena uangku jumlahnya triliunan. Uang itu akan...
Tukang Pecel: Aku tambahkan cabai. Cabai merah yang sangat mahal harganya. Tau apa pemerintah tentang tukang pecel hah? Mereka hanya bisa mengubah harga seenaknya. Bahan untuk pecelku pun berkurang karena harga cabai yang kian melonjak. Akhirnya aku putuskan untuk...
Si Galau: Menangis semalaman. Mengingat pacarku pergi meninggalkan diriku dengan laki-laki bermotor. Keluargaku serba kekurangan, bapakku baru di PHK, dan ibuku hanya tukang pecel, Aku marah! Ingin sekali punya motor baru. Aku ingin membunuh...
Koruptor: Para rakyatku yang malang. Setialah kalian untuk membayar pajak. Jika telat bayar, dendammu akan sangat menumpuk. Maka kaya lah aku! Hahahaha... bahagialah diriku! Wahai rakyatku, semoga harimu selalu menyenangkan, warnailah harimu dengan kesedihan. Sungguh aku kasihan kepada...
Tukang Pecel: Pecel-pecelku yang sangat malang. Karena harga cabai merah melonjak, harga pecelku pun ikut naik. Aku kasihan dengan pelangganku, tidak dapat menikmati pecelku yang sangat nikmat ini. Kasihan sekali diriku, bapakku, dan juga anak-anak tercintaku. Apalagi Ucup mau motor. Motor? Beli cabai aku pun tak mampu Cup! Jika begini aku akan menyalahkan siapapun yang menaikkan harga cabai. Cabai meningkat karena pemerintah yang tidak jujur dengan rakyatnya, yang senang makan uang rakyat, dan menghilangkan kebahagiaan para...
Si Galau: Koruptor!!!! Gara-gara dia aku jadi putus cinta, keluargaku pun ikut sengsara dan menderita. Dasar kamu koruptor...
Koruptor: Dasar rakyat dungu! Masih saja kalian menuntut. Berani sekali menuduhku mencuri uang rakyat. Ada-ada saja kelakuan kalian. Aku tidak berani untuk menuntut balik. Karena aku kasihan pada rakyatku. Aku hanya perlu...
Tukang Pecel: Mencuri cabai milik tetangga. Sesekali akan aku ambil cabai di belakang rumah tetanggaku. Aku sudah tidak punya cara lagi untuk bertahan hidup dengan keluargaku. Aku sangat benci dengan koruptor. Aku benci...
Si Galau: Mantan pacarku, aku sungguh mencintainya! Aku sangat suka...
Tukang Pecel: Koruptor! Aku sungguh membencinya, sangat benci dengan yang namanya koruptor! Enyahlah....
Si Galau: Mantan pacarku. Tunggulah aku sampai aku kaya raya. Aku tetap cinta padamu...!!!
Koruptor: Wahai rakyat jelata nan jelita, tetaplah untuk menderita.
Puisi Berantai 5 Orang: Pejuang, Mbok Jamu, Dokter Gigi, Pemudi Bucin, dan Peternak Ayam
Puisi di bawah ini dikutip melalui Channel YouTube Kobong RB Official.
Pejuang: Aku adalah seorang pejuang, setiap perjuanganku akan aku korbankan untuk....
Mbok Jamu: Mbok jamu. Itu adalah panggilanku, karena aku adalah penjual jamu keliling. Setiap pagi aku berkeliling menjajakan...
Dokter Gigi: Kuman-kuman dan bakteri dapat merusak gigi dan gusi. Gigi berlubang dapat aku obati dengan...
Pemudi Bucin: Cinta, suatu anugerah bagiku, tidak ada makna hidup tanpa ada cinta, karena cinta itu bisa membuat...
Peternak Ayam: Anak-anak ayam, yang kupelihara selalu kurawat, dan aku beri makan, sehingga membuat anak-anak ayamku...
Pejuang: Berkhianat. Oleh karena itu, kita berjuanglah untuk...
Mbok Jamu: Menjual jamu. Dengan harapan, agar kamu bisa...
Dokter Gigi: Mengunyah. Makanan yang kamu makan bisa menyebabkan gigi rapuh. Selain itu, flek-flek yang menumpuk akan merapuhkan...
Pemudi Bucin: Kekasihku. Kamu lah sumber kehidupanku, tidak ada kamu tidak terasa indah. Karena dengan adanya dirimu, senyumanku..
Peternak Ayam: Berbau busuk. Dan tidak nyaman untuk ayam-ayamku jika kandang ayam tidak dibersihkan dari...
Pejuang: Granat dan juga ranjau yang berserakan. Kekacauan tak terlekan. Bergelimang mayat-mayat yang..
Mbok Jamu: Menggendong jamu, seharian tidak menyurutkan niatku untuk terus berkeliling dari satu gang ke gang lainnya meski keringat membasahi...
Dokter Gigi: Lubang pada gigi, dan gusi berdarah, kamu bisa datang ke klinik ku. Aku akan mengobati gigi kamu dengan alat canggih, agar...
Pemudi Bucin: Terlihat romantis, adalah tindakan yang aku lakukan agar terlihat saling mencintai dan dicintai. Saling memahami adalah kunci cinta antara aku dengan...
Peternak Ayam: Flu burung yang mewabah. Sangat kusesali ayam-ayamku yang terserang flu burung, hingga aku terpaksa untuk memotong...
Pejuang: Kepala dari komandanku, jika ia memerintahkan aku untuk menyerang, maka akan aku lakukan, jika kepala komandanku...
Mbok Jamu: Minum jamu, yang bisa diminum sebelum...
Dokter Gigi: Gigi kamu dicabut, tambal gigi yang berlubang tidak terasa sakit. Semua itu membahayakan...
Pemudi Bucin: Hatiku dan hatimu, sudah menyatu dan tidak bisa terpisahkan. Hati-hari yang kita lalui bersama sampai kita...
Peternak Ayam: Disembelih secara massal, akibat dari flu burung yang menyerang. Kerugian pun tak bisa aku elak, entah kapan flu burung itu akan menghilang. Taik ayam
yang kotor akan aku bersihkan hingga...
Pejuang: Perjuanganku...
Mbok Jamu: Hasil jamuku...
Dokter Gigi: Operasi gigi pasienku...
Pemudi Bucin: Kisah cintaku...
Peternak Ayam: Hasil telur-telur ayamku..
Seluruhnya: Berhasil...
Demikian contoh dari puisi berantai yang bisa detikEdu rangkum. Semoga bermanfaat!
(fds/fds)