Meteor Adalah: Pengertian, Jenis, dan Proses Terjadinya Hujan Meteor

ADVERTISEMENT

Meteor Adalah: Pengertian, Jenis, dan Proses Terjadinya Hujan Meteor

Alia Yassinta Echa Putri - detikEdu
Senin, 09 Okt 2023 10:45 WIB
In this photo taken with long shutter speed, a shooting star is seen during the Perseids meteor shower above the castle of Holloko, Hungary, early Sunday, Aug. 13, 2023. The Perseid meteor shower occurs every year in August when the Earth passes through debris and dust of the Swift-Tuttle comet. (Peter Komka/MTI via AP)
Penampakan hujan meteor. Foto: AP/Peter Komka
Jakarta -

Meteor adalah salah satu benda angkasa yang melayang antar galaksi. Menurut KBBI meteor meluncur di luar angkasa, lalu masuk ke dalam atmosfer dan menyala karena gesekan udara.

Benda langit meteor umumnya berasal dari pecahan ekor komet, sisa asteoroid, atau serpihan lain. Sisa meteor yang tidak berpijar, menyala, hingga terbakar habis masuk kemi dan tak jarang menciptakan hujan meteor.

Pengertian Meteor

Dikutip dari situs Universitas Sanata Dharma, meteor adalah serpihan-serpihan benda padat yang beterbangan tidak beraturan yang berasal dari serpihan asteroid, ekor komet, atau pecahan benda langit lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gaya gravitasi bumi mengakibatkan meteor dan serpihan benda langit lain tertarik masuk ke atmosfer bumi. Kecepatan meteor ketika memasuki bumi adalah 11-72 km/detik.

Meteor yang melesat masuk atmosfer terbakar habis atau sebagian masuk ke dalam bumi. Benda langit ini terbakar di ketinggian 100 km. Meteor bisa habis terbakar di atmosfer, atau menyisakan serpihan masuk ke bumi yang disebut meteotrit.

ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Meteor

Dikutip dari repository Institut Teknologi Sumatera, meteor dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan kandungannya:

Meteor besi

Meteor jenis ini terdiri dari 98 persen kandungan besi dan nikel.

Meteor besi batu

Meteor besi batu setengahnya terdiri dari besi dan nikel, dan setengahnya bermuatan batu pada atau yang biasa dikenal dengan nama Olefin.

Meteor batu

Meteor batu yaitu muatan batu padat dengan ragam jenis yang berbeda-beda.

Dikutip dari situs National Geographic, berikut jenis-jenis meteor berdasarkan ukuran, kecerahan, dan jaraknya ke bumi:

1. Earthgrazer

Earth Grazer adalah meteor yang melesat dekat dengan cakrawala. Meteor ini dikenal karena ekornya yang panjang dan warna-warni. Beberapa meteor memantul di atmosfer bagian atas bumi dan masuk kembali ke luar angkasa. Earth Grazer lainnya pecah di atmosfer dan melesat melintasi langit sebagai bintang jatuh.

Earth Grazer yang paling terkenal adalah 1972 Great Daylight Fireball, yang memasuki atmosfer di atas negara bagian Utah, Amerika Serikat.

2. Fireball (bola api)

Bola api adalah meteor yang paling besar dengan ukuran mulai dari bola basket hingga mobil kecil. Fireball memiliki cahaya yang lebih terang dan lebih tahan lama dibandingkan earth grazer. Persatuan Astronomi Internasional menggambarkan bola api sebagai meteor yang lebih terang dari planet manapun.

Bola api merupakan jenis meteor yang paling umum. Anggota organisasi seperti American Meteor Society melaporkan ratusan penampakan fireball setiap tahunnya.

3. Bolide

Bolide lebih terang dan kuat dari fireball. Bolide sering meledak di atmosfer. Ledakan ini bisa didengar ataupun dirasakan di permukaan bumi. Sebagian astronom mengklasifikasikan bolide sebagai bola api yang menghasilkan dentuman sonik saat melewati atmosfer.

Bolide yang dikenal sebagai superbolide sangat terang dan menghasilkan ledakan yang sangat besar. Hal ini berbahaya bagi alam dan manusia.

Superbolide melintas di atas Chelyabinsk, Rusia pada tahun 2013. Superbolide meledak dengan energi sekitar 500 kiloton TNT. Gelombang kejutnya memecahkan jendela di ribuan apartemen dan mengirim lebih dari 1.200 orang ke rumah sakit.

Meteor Chelyabinsk 30 kali lebih terang dari matahari pada saat teriknya. Meteor ini menyebabkan luka bakar pada kulit dan retina.

Proses Terjadinya Hujan Meteor

Dikutip dari situs UNY, benda-benda akan mengalami perlambatan setelah memasuki atmosfer bumi. Namun tetap akan menghantam bumi dengan kecepatan tinggi. Gesekan dengan atmosfer bumi membuat benda tersebut meleleh. Jika benda tersebut menjadi serpihan maka terbentuklah hujan meteor.

Hujan meteor adalah pemandangan yang indah. Ketika terjadi hujan meteor, terdapat pijaran cahaya berkilauan di langit yang gelap. Namun, ribuan meteor yang terlihat berkilauan hanya dalam waktu yang singkat.

Salah satu hujan meteor yang terkenal adalah hujan meteor Leonid. Hujan meteor ini terjadi pada tanggal 16-17 November 1833. Pada saat itu hujan meteor Leonid terjadi sangat deras selama satu jam dengan sekitar 35.000 meteor yang jatuh.

Demikian penjelasan tentang meteor. Semoga bermanfaat.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads