11 Jenis Pola Aliran Sungai, dari yang Sejajar hingga Bercabang

ADVERTISEMENT

11 Jenis Pola Aliran Sungai, dari yang Sejajar hingga Bercabang

Saniyyah - detikEdu
Sabtu, 07 Okt 2023 13:15 WIB
Sungai Jo Gading, salah satu sungai di Jembrana, Bali, yang tercemat ecoli.
Ilustrasi pola aliran sungai. Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali
Jakarta -

Sungai adalah jalur air alami tempat berkumpulnya air tawar yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Jalur air tersebut nantinya akan bermuara menuju danau, lautan, ataupun sungai yang lebih besar ukurannya.

Dalam perjalanan menuju muara, aliran sungai tidak selalu mengalir lurus, melainkan ada pola-pola tertentu dalam alirannya. Artikel ini secara khusus akan membahas mengenai jenis-jenis pola aliran sungai. Untuk itu, simak penjelasannya sampai habis, ya.

Apa yang Dimaksud dengan Pola Aliran Sungai?

Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan mengalir dengan sendirinya melalui sungai. Air tersebut kemudian mengalir menuju ke laut, danau, atau sungai yang daya tampungnya lebih lebih besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut buku GeoGrafi SMA Kelas X oleh Troels Raadam dkk, pola aliran sungai yang ada di permukaan bumi dipengaruhi oleh morfologi tempat sungai mengalir dan struktur geologinya.

Adapun buku Irigasi dan Drainase terbitan Kemdikbud menjelaskan, aliran sungai di dalam DAS (Daerah Aliran Sungai) dihubungkan oleh jaringan satu arah sehingga membentuk beberapa pola tertentu. Kondisi inilah yang kemudian membentuk pola aliran sungai.

ADVERTISEMENT

Jenis Pola Aliran Sungai

Sungai memiliki beragam pola aliran. Di bawah ini 11 pola aliran sungai beserta penjelasan lengkapnya:

1. Dendritik

Pola aliran sungai dendritik biasanya ditemukan di daerah yang didominasi oleh bebatuan atau endapan sedimen yang terletak pada suatu bidang horizontal di dataran rendah atau pantai. Pada pola ini, aliran sungai cenderung tidak teratur menyerupai bentuk ranting-ranting pohon.

Pada pola dendritik terdapat induk sungai dengan anak-anak sungainya. Anak-anak sungai nantinya akan bermuara ke sungai induk membentuk sudut lancip, namun ada pula yang membentuk sudut tumpul. Pola aliran sungai ini banyak dijumpai di daerah Sumatera bagian timur dan Kalimantan.

2. Trellis

Pola aliran sungai trellis umumnya banyak dijumpai di daerah dengan banyak lapisan sedimen. Ciri khas dari pola ini, yaitu induk sungai sejajar dengan anak-anak sungai yang bermuara pada sungai induk.

Pertemuan antara sungai induk dan anak sungai tersebut kemudian membentuk sudut siku-siku (tegak lurus). Pola trellis dapat dijumpai di daerah pegunungan lipatan, seperti sungai di pegunungan lipatan Sumatra Barat dan Jawa Tengah.

3. Paralel

Paralel adalah pola aliran sungai yang mempunyai arah hampir sejajar antara sungai satu dengan lainnya. Pola ini tercipta karena morfologi lereng yang memiliki kemiringan curam dan terjal.

4. Radial (Sentrifugal)

Pola aliran radial sentrifugal berbentuk lingkaran atau memusat ke suatu daerah sehingga anak-anak sungai menuju ke satu titik secara melingkar. Ini menyebabkan waktu yang diperlukan tiap-tiap aliran untuk datang dari seluruh penjuru aliran air hampir bersamaan.

Jenis aliran ini rawan menyebabkan banjir besar di daerah pertemuan anak-anak sungainya. Pola radial sentrifugal dapat ditemui di daerah lereng Gunung Semeru, Gunung Ijen di Jawa Timur, serta Gunung Merapi di Jawa Tengah.

5. Radial (Sentripetal)

Kebalikan dari pola sebelumnya, pada pola ini aliran sungai dari berbagai arah menuju ke satu pusat lokasi tertentu. Pola sentripetal merupakan ciri khas daerah cekungan (danau).

6. Rektangular (Sink Holes)

Aliran air pada pola ini mengalir tegak lurus di antara sungai induk dengan anak-anak sungainya. Pola aliran sungai rektangular terdapat di daerah batuan kapur atau daerah patahan.

Misalnya sungai di daerah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ciri khas dari pola rektangular adalah terdapat aliran sungai yang menghilang secara tiba-tiba ke dalam tanah.

7. Dikotomik

Dikotomik adalah pola aliran dua sungai yang arahnya saling berlawanan.

8. Anastomotik

Pola anastomik adalah pola aliran sungai yang berliku (meander).

9. Barbeda

Barbeda merupakan pola aliran sungai yang di selang-selingnya terdapat danau.

10. Braided

Pola aliran sungai berikutnya adalah braided. Pola aliran sungai ini terbentuk karena aliran sungai yang terbagi akibat adanya gangguan aliran sungai. Adapun gangguan tersebut bisa disebabkan oleh pengendapan aliran sungai yang berada di tengah.

11. Pinnate

Pola aliran sungai terakhir adalah pinnate, yaitu bentuk aliran sungai yang cenderung lebih kompleks daripada pola aliran sungai dendritis. Pola aliran jenis ini memiliki anak sungai yang berbentuk sejajar dengan induk sungainya.

Selain itu, pola pinnate bermuara di induk sungai yang berbentuk sudut lancip. Akibatnya, sudut dalam pola aliran ini akan melewati lereng dengan tingkat kemiringan yang tinggi.

Itu dia penjelasan mengenai 11 jenis pola aliran sungai. Semoga bermanfaat untuk detikers.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads