Ibu kota Vietnam sekarang adalah Hanoi. Vietnam merupakan negara salah satu di Asia Tenggara paling Timur di Semenanjung Indocina.
Negara Vietnam telah mengalami beberapa periode peperangan yang berkepanjangan, yang membuat ibu kotanya dibentuk dan direlokasi berkali-kali.
Membahas hal ini, setiap ibu kota dalam periode waktu yang berbeda mencerminkan ciri khas Vietnam dalam konteksnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, Ibu kota Vietnam Hanoi atau Ho Chi Minh? Simak sejarahnya di bawah ini.
Sejarah Ibu kota Vietnam
Dikutip dari ebook Vietnam oleh Marfuzi, saat ini, Hanoi merupakan ibu kota Vietnam untuk seluruh wilayah Vietnam ketika Vietnam bagian Utara dan Selatan bersatu pada 2 Juli 1976.
Hanoi juga yang dulunya sebagai ibu kota Vietnam Utara dari tahun 1954-1976.
Oleh sebab itu sejak tahun 1976, UNESCO memberi gelar Hanoi sebagai 'Kota perdamaian'.
Hanoi menjadi ibu kota Vietnam pada abad ke-7. Pada tahun 1873, Hanoi dijajah Prancis dan sepuluh tahun kemudian diserahkan kepada Vietnam. Kemudian di tahun 1940, Hanoi dijajah Jepang dan dibebaskan tahun 1945 saat ia menjadi pusat pemerintahan Vietnam.
Dari tahun 1946-1954, saat itu Hanoi menjadi tempat perlawanan sengit antara Prancis dan tentara Vietnam. Selama perang Vietnam, akibat adanya pengeboman jembatan dan rel kereta api di sana, sarana transportasi di Hanoi terganggu, namun dengan cepat bisa diperbaiki.
Setelah perang usai, Hanoi menjadi ibu kota seluruh Vietnam saat Vietnam bagian Utara dan Selatan bersatu pada 2 Juli 1976.
Ibu kota seluruh Vietnam sebelum Hanoi yaitu Ho Chi Minh. Ho Chi Minh juga punya sejarah sebagai ibu kota negara Vietnam yang kala itu bernama Saigon.
Dikutip dari ebook Strategi Manajemen Kerajaan Vietnam Ulasan dari Perspektif Foucault oleh Antonio Andrew I, dkk, Kota Ho Chi Minh merupakan kota terpadat di Vietnam, yang terletak di tenggara Vietnam.
Dari tahun 1955-1975, Saigon atau yang sekarang Ho Chi Minh pernah menjadi ibu kota Vietnam Selatan (Republik Vietnam) kala itu.
Alasan Kenapa Vietnam Dibagi Dua
Ketika dinasti raja LΓͺ Lợi Vietnam berhasil digulingkan, dan digantikan dinasti MαΊ‘c, terjadi perang saudara antara dinasti LΓͺ/Trinh dan Mac. Periode Trinh dan Nguyα» n menjadi awal Vietnam dibagi menjadi dua wilayah, yang memicu perang saudara.
Alasan kenapa Vietnam dibagi dua adalah karena adanya pemberontakan dan perang saudara. Di mana, dinasti Nguyα» n menguasai Vietnam Selatan dan Trinh menguasai Vietnam Utara.
Terbaginya Vietnam menjadi dua wilayah, kondisi tersebut menjadikan Eropa memiliki kesempatan dan berpihak ke masing-masing penguasa. Hingga pada tahun 1771, revolusi Tay Son pecah yang menyebabkan kepanjangan antara Nguyen Anh.
Dalam sejarahnya, selama periode kekuasaan han Cina, pemerintahan di Vietnam banyak dilakukan oleh orang Tionghoa.
Namun, ada juga beberapa wilayah di wilayah dataran tinggi yang masih dikelola oleh bangsawan asli Vietnam dari dinasti Hong Bang bergelar Lac Hau dan Lac Tuong.
Memasuki periode monarki sekitar 938 SM hingga tahun 1858, banyak terjadi perang saudara Vietnam, invasi Prancis, hingga upaya penguasaan Cina untuk yang ke-4 kalinya. Periode monarki merupakan masa perpecahan dan tragedi.
Periode modern Vietnam ditandai dengan era kolonial Eropa, yakni bangsa Prancis. Berhasilnya Prancis menaklukan Gia Dinh, memicu perlawanan dari berbagai pihak.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memulihkan kemerdekaan Vietnam. Mulai dari penyatuan partai-partai komunis, masyarakat kemerdekaan Vietnam, melakukan gerakan modernisasi paralel, hingga membentuk kaum revolusioner Vietnam.
Belum juga konflik dengan Prancis selesai, terjadi perang dunia ke II. Di mana selama periode Perang Dunia II, Jepang menduduki dataran Vietnam.
Singkatnya, kekalahan Jepang atas sekutu pada PD ke-2 menciptakan kekosongan kekuasan di Vietnam.
Momen tersebut dimanfaatkan para tokoh revolusioner untuk memperjuangkan kemerdekaan, dengan melakukan gerakan revolusi Agustus yang terdiri dari Kaisar Bao Dai dari dinanti Nguyα» n.
Hingga pada September 1945, diproklamasikan republik Demokratik Vietnam oleh Ho Chi Minh. Momen ini menjadikan Ho Chi Minh sebagai Bapak Kemerdekaan Vietnam sekaligus tokoh revolusioner yang menyatukan Vietnam Utara dan Selatan.
Namun, setelah memproklamasikan kemerdekaan, Vietnam menjalani perang Indocina dua kali selama kurang lebih 30 tahun.
Hingga pada akhirnya Vietnam berhasil mengusir bangsa kolonial atas negara mereka, sehingga setelah lama berkonflik, negara terpisah itu (Vietnam Utara dan Vietnam Selatan) akhirnya dipersatukan kembali.
(khq/inf)