Apa Itu Asteroid? Benda Langit yang Bergerak Lincah di Luar Angkasa

ADVERTISEMENT

Apa Itu Asteroid? Benda Langit yang Bergerak Lincah di Luar Angkasa

Alia Yassinta Echa Putri - detikEdu
Minggu, 01 Okt 2023 16:15 WIB
Setiap 30 Juni, PBB memperingati Hari Asteroid Internasional. Peringatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dunia tentang asteroid dan dampaknya.
Ilustrasi asteroid. Foto: detikcom/NASA
Jakarta -

Asteroid merupakan salah satu benda angkasa dalam sistem tata surya. Asteroid berupa batu-batu berukuran besar yang berbentuk tidak beraturan. Hingga saat ini, diketahui jumlah asteroid sangat banyak.

Lalu, apa saja contoh asteroid dan bagaimana bisa asteroid ditemukan? Yuk simak penjelasannya

Pengertian Asteroid

Dikutip dari situs Universitas Negeri Yogyakarta, Asteroid adalah benda angkasa yang berupa pecahan kecil-kecil. Asteroid bergerak mengelilingi matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pecahan-pecahan tersebut berupa batu yang berbentuk tidak beraturan. Asteroid dapat disebut sebagai planet kecil atau planetoid. Diperkirakan oleh ahli astronomi terdapat jutaan asteroid di angkasa.

Dikutip dari situs NASA, hingga saat ini ada 1.312.989 asteroid yang sudah diketahui. Asteroid menciptakan bidang orbit yang luas di antara Mars dan Jupiter. Ahli astronomi menyebutnya sebagai sabuk asteroid.

ADVERTISEMENT

Sejarah Penemuan Asteroid

Penemuan asteroid berawal ketika para ahli astronomi melihat kekurangan pada Hukum Bode. Hukum Bode adalah hukum untuk menaksir jarak relatif antara planet-planet dengan Matahari.

Namun, Hukum Bode tidak dapat diterapkan pada Neptunus dan Pluto. Sebelum menemukan Neptunus dan Pluto, hukum Bode dianut oleh para ahli astronomi. Hukum Bode juga tidak bisa dijelaskan tentang jarak Mars dan Jupiter.

Pada 1 Januari 1801, seorang ahli astronomi bernama Giuseppi Piazzi mengumumkan bahwa ia menemukan benda di antara Mars dan Jupiter. Piazzi beranggapan bahwa benda itu adalah komet.

Mendengar hal tersebut, Bode menyimpulkan benda tersebut adalah yang dicari-cari oleh para ahli astronomi. Penemuan ini dilanjutkan oleh Karl Friedrich Gauss, seorang ahli matematika Jerman.

Gauss berhasil menaksir bidang orbit planet itu. Planet tersebut diberi nama Ceres, yang diambil dari nama dewi tumbuh-tumbuhan Romawi. Setelah itu, para ahli astronomi menemukan planet-planet lain. Mulai dari Pallas (1802), Juno (1804), hingga Vesta (1807).

Para ahli astronomi menyadari planet-planet yang mereka temukan ukurannya terlalu kecil untuk disebut planet. Benda angkasa yang mereka temukan lebih tepat disebut sebagai asteroid, planet kecil, atau planetoid.

Jenis-jenis Asteroid

Dikutip dari situs Astronomy Source, terdapat beberapa jenis asteroid yang wajib kamu ketahui:

1. Tipe C (Chondrite)

Asteroid tipe c adalah asteroid yang paling umum. Asteroid ini kemungkinan terdiri dari tanah liat dan batuan silikat. Tipe ini berwarna gelap dan merupakan salah satu objek tertua di tata surya.

2. Tipe S (Stony)

Tipe S terdiri dari bahan besi nikel dan juga bahan silikat. Biasanya, tipe ini lebih besar dari tipe yang lain. Diameternya sekitar 330 km.

3. Tipe M (Metallic)

Asteroid tipe M biasanya ditemukan di sekitar bagian tengah sabuk asteroid. Sebagian besar tipe asteroid ini terdiri dari besi nikel. Sebagian juga mengandung sejumlah kecil batu.

Dikutip dari situs FTTM ITB, terdapat asteroid yang tidak mengikuti pola di atas. Asteroid ini diklasifikasikan sebagai U-type asteroid (unclassified). Contohnya yaitu Vesta, memiliki albedo 40% dan spektrumnya didominasi oleh pyroxene dan feldspar.

Contoh Asteroid

Berikut Beberapa contoh dari asteroid:

1. Ceres

  • Tipe: C
  • Diameter: 1.032 km.

2. Pallas

  • Tipe: U
  • Diameter: 588 km.

3. Vesta

  • Tipe: U
  • Diameter: 576 km.

4. Hygeia

  • Tipe: C
  • Diameter: 430 km.

5. 704 Interamnia

  • Tipe: U
  • Diameter: 338 km.

6. 511 Davida

  • Tipe: C
  • Diameter: 324 km.

7. 65 Cybele

  • Tipe: C
  • Diameter: 308 km.

8. 52 Europa

  • Tipe: C
  • Diameter: 292 km.

9. 451 Patienti

  • Tipe: C
  • Diameter: 280 km.

10. 15 Eunomia

  • Tipe: C
  • Diameter: 260 km.

Itulah tadi penjelasan tentang asteroid. Semoga bermanfaat dan selamat belajar detikers!




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads