NPV adalah selisih antara nilai arus kas masuk sekarang dan nilai arus kas keluar selama periode tertentu. NPV digunakan dalam penganggaran modal dan perencanaan investasi untuk menganalisis profitabilitas suatu proyek.
Secara umum, proyek dengan NPV positif layak untuk dilaksanakan, sementara proyek dengan NPV negatif tidak layak dilakukan. Lantas, apa rumus NPV? Bagaimana cara menghitungnya?
Rumus NPV
Jika terdapat satu arus kas dari suatu proyek yang akan dibayarkan satu tahun dari sekarang, perhitungannya adalah sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NPV = Arus kas/ (1+ i)T-investasi awal
Keterangan:
- i =Tingkat pengembalian atau diskon yang diperlukan
- T= Periode tahun.
Sementara itu, untuk menghitung NPV dengan proyek berjangka panjang berikut rumus sederhananya:
NPV= Nilai arus kas yang diharapkan saat ini-Nilai uang yang diivestasikan hari ini
Setelah menghitungnya, ketahui arti dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan. Mengutip . Mengutip buku Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro oleh DR. Mita Rumbayan, ST, M. Eng, berikut di antaranya:
- NPV >0, maka investasi yang dilakukan memberi manfaat bagi perusahaan
- NPV <0, maka investasi yang dilakukan tidak memberi manfaat bagi perusahaan. Proyek ditolak
- NPV=0, maka investasi tidak mengakibatkan perusahan untung atau rugi.
Cara Menghitung NPV
Cara menghitung NPV bisa dilakukan secara manual dan menggunakan microsoft excel. Berikut contohnya mengutip buku Manajemen Keuangan oleh Dr. Samsurijal Hasan, S.P, M.M dan buku Panduan Menggunakan Microsoft Office Excel 2003 oleh Winardi Sutantyo dan sumber lainnya:
1. Rudi mempunyai bisnis periklanan dan memerlukan suatu mesin percetakan. Harga dari mesin cetak adalah Rp 20.000.000. Lantas, apakah pembelian printing memberi keuntungan atau kerugian?
Untuk mengetahuinya secara jelas, kita bisa melakukan perbandingan uang Rp 20.000.000 jika diinput ke deposito. Kita asumsikan bahwa deposito pada saat itu adalah 5% per tahun. Maka, dalam menghitung NPV juga menggunakan tingkatan bunga yang sama. Dengan jangka waktu selama tiga tahun perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tahun pertama: 10.000.000/(1+0,05)1 = 9.523.809
Tahun kedua: 8.000.000/(1+0,05)2= 7.256.236
Tahun ketiga: 6.000.000/(1+0,05)3=5.183.026
Dari data ini bisa digunakan proyeksi NPV seperti berikut:
=(9.523.809+7.256.236+5.183.026)-20.000.000
=21.963.071-20.000.00
=Rp. 1.963.071
Dengan nilai proyeksi NPV selama 3 tahun, maka keuntungan yang didapat sebanyak Rp 1.963.071. Maka, pembelian mesin bisa dipertimbangkan, sebab mampu menghasilkan NPV lebih besar dari nol (>0).
2. Kamu melakukan investasi sebesar USD 10.000 pada suatu proyek selama 3 tahun. Dari proyek tersebut, kamu mengharapkan penerimaan:
-Tahun pertama: USD 3.000
-Tahun kedua: USD 4.200
-Tahun ketiga: USD 6.800
Anggap suku bunga yang berlaku adalah 10%. Angka 10.000 dimasukkan sebagai bilangan negatif, karena itu adalah nilai yang digambarkan:
![]() |
Lalu, tuliskan rumus
(NPV)(B1, B4:B7)
Hasilnya adalah USD 1.188,44. Hal ini menunjukkan bahwa proyek menguntungkan.
Kelebihan Metode NPV
Metode NPV sudah banyak digunakan oleh perusahaan besar. Adapun beberapa kelebihan dari metode ini adalah:
- Mampu menghitung seluruh arus kas masuk dan tidak mengabaikan aliran kas selama investasi sedang berlangsung
- Mampu memperhitungkan time value of money
- Akan mempermudah dalam mengetahui apakah nilai investasi yang akan dilakukan mampu meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan keuntungan atau tidak
- Mempertimbangkan risiko arus kas pada masa depan sehingga pengembalian modal dapat terlihat jelas
Itulah rumus NPV, cara menghitung beserta kelebihannya. Meski rumus ini dapat bermanfaat, namun analisis ini hanyalah membuat asumsi tentang kejadian masa depan yang mungkin tidak terbukti benar. Perhitungannya hanya bisa diandalkan jika asumsi-asumsi bisa diandalkan. Semoga informasi ini membantumu ya.
(elk/row)