Tari Piring Berasal dari Daerah Mana? Berikut Sejarah dan Unsurnya

ADVERTISEMENT

Tari Piring Berasal dari Daerah Mana? Berikut Sejarah dan Unsurnya

Alia Yassinta Echa Putri - detikEdu
Selasa, 26 Sep 2023 15:45 WIB
Ratusan anak-anak di Kampung Berseri Astra Jorong Tabek menampilkan kesenian tari piring dan silat dalam acara Festival Kampung Berseri Astra bertema Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Kearifan Lokal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (28/4).
Tari piring. Foto: Istimewa
Jakarta -

Tari piring adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Minangkabau. Tarian ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Dikutip dari laman Kemendikbud, awalnya tarian ini dilakukan sebagai ritual untuk mengucapkan rasa syukur hasil panen yang melimpah. Tarian ini dilakukan oleh beberapa gadis dengan membawa sesaji makanan di dalam piring. Namun, hal itu berubah ketika agama Islam masuk.

Yuk simak penjelasan lengkap tentang tari piring.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tari Piring Berasal dari Daerah Mana?

Tari Piring adalah tarian yang berasal dari daerah Sumatera Barat yaitu Solok. Karya seni ini merupakan adaptasi aktivitas masyarakat Minangkabau sebagai masyarakat agraris.

Tari piring ditarikan oleh 2-5 orang atau lebih. Sebagai bagian dari kekayaan adat budata, tari piring ditampilkan dalam tiap peringatan di masyarakat. Misal saat ada perayaan, pernikahan, hajatan, atau syukuran.

ADVERTISEMENT

Sejarah Tari Piring

Dikutip dari repository Unesa, Tari piring sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya. Pada zaman ini, kesenian tradisional masih mengacu konsep persembahan.

Tari piring diawali dengan permainan musik rebana, gong dan rangkaian tarian yang ditampilkan oleh penari, baik perempuan atau laki-laki. Masuknya agama Islam di Sumatera Barat menyebabkan perubahan pada tari piring.

Awalnya, tari piring dijadikan sebagai media persembahan yang bersifat sakral. Namun saat ini, tari piring merupakan ekspresi budaya yang berupa hiburan.

Unsur Tari Piring

Tari memiliki beberapa unsur visual yang membuktikan bahwa suatu tarian tidak hanya dibangun oleh gerak. Tarian memiliki beberapa unsur visual, seperti kostum, rias, dan properti.

Dikutip dari e-library Unikom, unsur visual yang paling mencolok pada tari piring yaitu:

1. Properti

Properti yang digunakan ketika tari piring adalah dua buah piring. Dua buah piring ini akan digenggam dengan kedua telapak tangan para penari dan diayunkan secara berpola.

2. Gerakan

Tari piring memiliki empat gerakan pokok, yaitu:

- Gerak Sembah

Gerak sembah merupakan gerakan berupa ungkapan rasa syukur terhadap hasil panen yang berlimpah

- Gerak Mancurah

Gerak Mancurah adalah gerakan setelah tanah sudah dicangkul dan akan ditanami padi

- Gerak Malunyah

Gerak malunyah adalah gerakan menginjak tanah sawah. Hal ini bertujuan agar tanah menjadi gembur.

- Tupai Bagaluik

Gerak tupai bagaluik adalah gerakan tangan yang lincah dengan putaran dari kanan ke kiri. Putaran ini membentuk lingkaran kecil di depan dada.

3. Kostum

Kostum penari pria dan wanita memiliki perbedaan. Berikut busana untuk tari piring:

Busana Penari Pria:

  • Saluak atau destar

Lipatan segitiga dari atas ke bawah memiliki arti falsafah kehidupan menjalan roda pemerintahan, sebagai bentuk ikhtiar dalam mensejahterakan masyarakat.

  • Baju rang muda atau baju gunting

Baju ini melambangkan keterbukaan dan keikhlasan dengan rasa sabar dalam menghadapi suatu permasalahan

  • Samping

Samping ditenun dengan benang emas pemakaian kain ini dari pinggang sampai sedikit ke bawah lutut. Hal ini melambangkan budi pekerti

  • Celana saran galembong

Celana ini berukuran besar, yang melambangkan langkah untuk menjaga kemungkinan datangnya musuh

Busana Penari Wanita

  • Tikuluak tanduak balapak

Tikuluak tanduak balapak dipakai oleh wanita muda untuk menutupi kepala. Hal ini berfungsi religius dan estetika

  • Kalung gadang

Kalung gadang adalah perhiasan wanita Minangkabau

  • Baju kurung

Baju kurung melambangkan ketaatan pakaian pada agama Islam. Baju kurung memiliki fungsi religius

  • Sarung (kodek, lambak)

Penggunaan sarung songket digunakan sampai mata kaki. Hal ini melambangkan keagamaan yaitu menutup aurat sepenuhnya.

  • Slop (Sandal)

Slop atau sandal adalah alas kaki. Namun, slop tidak digunakan ketika sedang menari tari piring

  • Minsia baju

Minsia baju adalah jahitan pinggiran pada bagian bawah dengan benang emas. Hal ini melambangkan batas-batas alur

Itulah tadi penjelasan tentang Tari Piring yang berasal dari Ranah Minang. Semoga bisa memperluas pengetahuan detikers ya!




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads