- Pengertian Surat Resmi
- Contoh Surat Resmi untuk Berbagai Keperluan 1. Contoh Surat Resmi dari Sekolah 2. Contoh Surat Resmi Undangan Wali Murid 3. Contoh Surat Resmi Undangan Permohonan Sebagai Pembicara 4. Contoh Surat Resmi Permohonan oleh Dinas 5. Surat Resmi Undangan Perayaan Isra Mi'raj 6. Contoh Surat Resmi Dinas Pendidikan 7. Contoh Surat Resmi dari Kementerian Agama 8. Contoh Surat Resmi Stasiun Pusat Televisi Republik Indonesia 9. Contoh Surat Resmi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
- Ciri-ciri Surat Resmi dan Tujuan Pembuatannya
- Bagian-Bagian Surat Resmi 1. Kop Surat 2. Tempat dan Tanggal Surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal/perihal 6. Alamat Surat 7. Salam Pembuka 8. Isi Surat 9. Salam penutup 10. Pengirim Surat
Dalam keseharian, manusia senantiasa berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu alat komunikasi tertulis yang biasa digunakan adalah surat. Secara umum surat dibedakan menjadi resmi dan tidak resmi.
Artikel ini secara khusus mengulas tentang contoh surat resmi yang digunakan sebagai sarana administrasi. Supaya lebih jelas, simak penjelasan di bawah ini sampai habis, ya.
Pengertian Surat Resmi
Menurut Sudarasa dalam bukunya Surat-Menyurat dalam Bahasa Indonesia, surat resmi adalah segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas atau kegiatan instansi atau keorganisasian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sederhananya, surat resmi digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi. Contoh dari surat resmi adalah surat undangan, surat edaran, surat pemberitahuan, dan lain semacamnya.
Contoh Surat Resmi untuk Berbagai Keperluan
1. Contoh Surat Resmi dari Sekolah
![]() |
2. Contoh Surat Resmi Undangan Wali Murid
![]() |
3. Contoh Surat Resmi Undangan Permohonan Sebagai Pembicara
![]() |
4. Contoh Surat Resmi Permohonan oleh Dinas
![]() |
5. Surat Resmi Undangan Perayaan Isra Mi'raj
![]() |
6. Contoh Surat Resmi Dinas Pendidikan
![]() |
7. Contoh Surat Resmi dari Kementerian Agama
![]() |
8. Contoh Surat Resmi Stasiun Pusat Televisi Republik Indonesia
![]() |
9. Contoh Surat Resmi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
![]() |
Ciri-ciri Surat Resmi dan Tujuan Pembuatannya
Berdasarkan pengertian contoh di atas, ciri-ciri surat resmi adalah.:
- Terdapat kop surat
- Ada nomor surat, perihal, dan lampiran
- Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim
- Menggunakan ragam bahasa yang baku dan resmi
- Ada cap atau stempel dari lembaga, organisasi, atau perusahaan yang bersangkutan.
Terkait tujuan pembuatan, surat resmi biasanya mewakili organisasi untum memberikan tugas atau wewenang pada krunya. Lengkapnya dijelaskan dalam buku Mahir Menulis Surat Resmi dan Surat Pribadi untuk SMP/MTS yang ditulis Nadya Safira yaitu:
- Penyampaian berita tertulis yang berisi pemberitahuan, penjelasan dan pemerintahan
- Pernyataan pendapatan dari instansi lain dan dari instansi kepada perorangan atau sebaliknya
- Sebagai pengelolaan administrasi
- Sebagai surat penugasan
- Sebagai surat izin.
Bagian-Bagian Surat Resmi
Sebelum membuat surat resmi, ada baiknya kita untuk mengetahui bagian-bagian dalam surat resmi terlebih dahulu.
Berdasarkan penjelasan di atas, sebelum memulai untuk membuat surat resmi, penting bagi kita untuk memahami strukturnya. Berikut adalah struktur atau bagian-bagian penting dalam surat resmi:
1. Kop Surat
Kop surat adalah bagian paling atas dalam surat yang memuat informasi tentang instansi, seperti nama instansi, logo, alamat, nomor telepon, dan email.
2. Tempat dan Tanggal Surat
Tempat dan tanggal surat memuat informasi mengenai dimana dan kapan surat tersebut dibuat. Contoh penulisan tanggal yang benar adalah: Surabaya, 17 Agustus 2023
3. Nomor Surat
Bagian ini berhubungan dengan nomor surat instansi yang bersangkutan. Biasanya nomor surat memuat nomor urut surat keluar, kode, serta bulan dan tahun pembuatan surat. Nomor surat umumnya memiliki format sebagai berikut: nomor urut surat/kode surat/angka bulan/angka tahun.
Contoh Nomor Surat: 177/SK/V/2023
- Adapun penomoran surat berfungsi untuk:
- Memudahkan penyimpanan maupun penemuannya kembali apabila diperlukan
- Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi, lembaga atau perusahaan
- Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
- Penunjukan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.
4. Lampiran
Lampiran adalah bagian surat yang mencantumkan petunjuk mengenai dokumen tambahan yang disertakan atau dilampirkan.
5. Hal/perihal
Bagian hal/perihal surat berisi pernyataan tentang masalah yang hendak dikemukakan dalam surat. Contoh hal/perihal di dalam surat adalah sebagai
berikut:
- Perihal : Undangan rapat
6. Alamat Surat
Alamat surat berisi nama lengkap, identitas, atau alamat dari pihak yang akan menerima surat.
Contoh:
Yth. Dewi Sari Sumitro, S.S., M.Pd.
Jalan Matraman Dalam 2 No. 7
Jakarta
7. Salam Pembuka
Salam pembuka berfungsi sebagai sapaan dan penghormatan dalam surat. Salam pembuka ditulis dengan huruf kapital di awal dan diakhiri oleh tanda koma.
Contoh:
- Dengan hormat,
- Salam Pramuka,
- Assalamualaikum Wr. Wb.
8. Isi Surat
Isi surat memuat hal utama yang ingin disampaikan dalam surat. Isi surat terdiri dari tiga bagian penting, yaitu pembuka, isi, dan penutup.
9. Salam penutup
Salam penutup adalah salam penghormatan penulis surat terhadap pihak yang akan menerima surat. Bagian ini biasanya menggunakan kata "Hormat saya", "Hormat kami", "Wassalam". Penulisan salam penutup diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda koma.
10. Pengirim Surat
Pengirim surat adalah pihak yang membuat dan bertanggung jawab terhadap isi surat. Umumnya, terdapat sejumlah unsur penting dalam bagian pengirim surat, antara lain jabatan pengirim, tanda tangan, stempel atau cap dinas, nama terang pengirim, dan keterangan pendukung lainnya seperti Nomor Induk Pegawai (NIP).
(row/row)