Seiring dengan perkembangan zaman, seni tari dibedakan menjadi dua, yaitu tari tradisi dan juga tari kreasi. Tari kreasi merupakan tari yang sudah mengalami pengembangan atau bentuk tari dari yang sudah ada sebelumnya.
Menurut buku Tari Kreasi Anak Madura oleh Tarich Yuandana, S.Pd., M.Pd. dan Angga Fitriono, S.Pd., M.Pd, dalam pengembangan anak usia dini, tari kreasi yang paling sesuai dengan dunia anak. Yuk, ketahui lebih lanjut.
Apa Itu Tari Kreasi?
Mengutip eprints UMM, menurut Wibisono, tari kreasi adalah suatu bentuk penataan baru karya tari yang diungkapkan secara bebas dan tidak terikat oleh tatanan yang sudah ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, menurut Hidayat, tari kreasi adalah sebuah gerakan yang ingin membangun sebuah pernyataan baru dan memiliki kebebasan penuh dalam berekspresi. Ada pula yang sifatnya tidak terikat pada faktor yang sudah ada dan sering juga dipakai sebagai eksperimen.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tari kreasi adalah suatu gerakan yang terlepas dari kaidah-kaidah yang sudah ada. Sementara, temannya dibebaskan, sehingga menjadi tarian yang diciptakan sesuai dengan pengalaman dan keinginan pembuatnya.
Tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi. Berikut penjelasannya mengutip repository Unwira:
1. Tari Kreasi Berpolakan Tradisi
Tari kreasi berpolakan tradisi dilandasi kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias maupun tata teknk pentasnya. Meski ada pengembangan, namun esensi ketradisiannya tidak hilang.
2. Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi
Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi merupakan tari yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi, baik dalam hal koreografi, musik dan rias. Begitu pula dengan busana maupun tata teknik pentasnya.
Ciri-ciri Tari Kreasi
Tari kreasi memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan tari tradisi. Mengutip Modul Pembelajaran Tari Kreasi untuk Mahasiswa PGSD, berikut ciri-ciri tari kreasi:
- Gerak yang dibuat dipijak dari tradisi, namun telah mengalami perkembangan sesuai imajinasi dan kreativitas koreografer
- Makna gerak dibuat dengan pemberian makna baru. Sebuah gerakan dan tidak selalu menggambarkan sejarah masa lalu
- Tujuannya yaitu mengembangkan gerak tari tradisi untuk menggambarkan perkembangan zaman. Namun tetap berpijak pada tradisi
- Musik bisa dibuat baru dan bisa menggunakan yang sudah ada sesuai dengan kemampuan koreografer
- Kostum lebih bebas dari tari tradisi dan menggunakan warna mencolok. Akan tetapi tetap memasukkan unsur tradisi
- Rias sesuai dengan imajinasi koreografer dan disesuaikan dengan kostum
- Sinopsisnya menyesuaikan pengembangan karya dengan tetap berpijak pada cerita di masa lalu (dasar tari tradisi).
Contoh Tari Kreasi
Setelah mengetahui ciri-ciri dan jenisnya, ketahui pula contoh dari tari kreasi. Berikut beberapa contohnya:
- Tari Kebyar Trompong (Bali)
- Tari Oleg Tambulilingan (Bali)
- Tari Manuk Rawa (Bali)
- Tari Karonsih (Jawa Tengah)
- Tari Kipas (Sulawesi Selatan)
Itulah penjelasan mengenai tari kreasi, mulai dari pengertian, jenis, ciri-ciri beserta contohnya. Semoga artikel ini membantumu ya.
(elk/row)