.webp)
Labu ukur merupakan salah satu peralatan yang digunakan di laboratorium kimia. Disebut labu ukur karena bentuknya mirip labu.
Simak artikel ini untuk mengetahui apa itu labu ukur, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, serta cara menggunakannya.
Apa Itu Labu Ukur?
Dalam Modul Hasil Penyelarasan Sekolah Menengah Kejuruan Sesuai Kebutuhan Industri: Kompetensi Keahlian Kimia Analisis (2017) dari Kementerian Perindustrian, dijelaskan bahwa labu ukur adalah sebuah alat berbentuk labu yang bagian dasarnya rata, lehernya sempit memanjang dan memiliki tanda garis batas isi labu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Labu ukur atau volumetric flask memiliki kapasitas dan suhu tera tertentu yang ukurannya tercantum di dinding labu. Ini biasa digunakan untuk wadah membuat larutan dan mengukurnya dalam volume tertentu.
Fungsi Labu Ukur
Seperti dijelaskan pada bagian definisi, labu ukur berfungsi sebagai wadah untuk membuat larutan dan mengukurnya dalam volume tertentu.
Labu ukur ini juga digunakan untuk mengencerkan suatu zat hingga menjadi larutan sampai volume tertentu dengan ketelitian yang tinggi.
Jenis Labu Ukur
Dikutip dari situs International School of Siem Reap, peralatan gelas volumetrik labu ukur tersedia dalam dua jenis berdasarkan tingkat akurasinya, yaitu kelas B dan kelas A.
Sedangkan jika berdasarkan volumenya, terdapat 7 ukuran labu ukur, yaitu 10 ml, 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, dan 1.000 ml.
Yang biasa digunakan di sekolah dan perguruan tinggi biasanya adalah peralatan gelas kelas B karena lebih murah dan sudah cukup memuaskan.
Sedangkan peralatan gelas kelas A memiliki akurasi yang lebih tinggi dan biasanya dilengkapi dengan sertifikat keakuratan.
Berikut ini angka toleransi yang membedakan akurasi antara labu ukur kelas A dengan kelas B:
- Toleransi labu ukur 10 ml kelas A adalah ± 0,02, kelas B ± 0,04
- Toleransi labu ukur 25 ml kelas A adalah ± 0,03, kelas B ± 0,06
- Toleransi labu ukur 50 ml kelas A adalah ± 0,05, kelas B ± 0,10
- Toleransi labu ukur 100 ml kelas A adalah ± 0,08, kelas B ± 0,16
- Toleransi labu ukur 250 ml kelas A adalah ± 0,12, kelas B ± 0,24
- Toleransi labu ukur 500 ml kelas A adalah ± 0,20, kelas B ± 0,30
- Toleransi labu ukur 1.000 ml kelas A adalah ± 0,30, kelas B ± 0,30
Cara Menggunakan Labu Ukur
Untuk dapat menggunakan labu ukur, maka perlu melakukan hal-hal berikut ini:
- Jika sampel berupa larutan, maka bisa langsung dimasukkan ke dalam labu ukur dengan pipet.
- Jika sampel berupa hablur, tidak perlu dipanaskan dahulu, tetapi gunakan cara ini:
- Masukkan bahan ke dalam mulut labu ukur gagang corong kaca
- Ganjal dengan batang kaca yang bengkok atau kertas yang digulung agar udara yang didesak cairan bisa mudah keluar.
- Sampel dimasukkan secara hati-hati ke dalam labu, dibilas dengan pelarut yang dipakai sampai 1/4 isi labu tersebut. Goyangkan labu tetapi jangan dikocok hingga semua larut. - Jika zat yang akan akan dilarutkan harus dipanaskan, maka jangan dipanaskan di dalam labu ukur, tetapi larutkanlah terlebih dahulu dengan air panas dalam piala gelas. Baru setelah dingin dimasukkan ke dalam labu ukur.
- Labu diisi kembali dengan air sampai di bawah lehernya, goyangkan (jangan dikocok).
- Tambah air sampai sekitar 1 cm di bawah tanda garis. Keringkan leher labu dengan dengan secarik kertas saring.
- Tambahkan air lagi dengan pipet setetes demi setetes, hingga meniskus berimpit dengan garis. Tutup labu, kemudian bolak balikkan labu minimal sebanyak 15 kali.
Nah itulah tadi telah kita ketahui apa itu labu ukur yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia, lengkap dengan fungsi, jenis, dan cara menggunakannya.
(bai/inf)
