Finishing, Tujuan, dan Tekniknya dalam Penyelesaian Suatu Produk

ADVERTISEMENT

Finishing, Tujuan, dan Tekniknya dalam Penyelesaian Suatu Produk

Saniyyah - detikEdu
Kamis, 14 Sep 2023 05:15 WIB
finishing produk.
Ilustrasi finishing dengan pengecatan produk. Foto: Getty Images/iStockphoto/RossHelen
Jakarta -

Finishing adalah tahap akhir dari penyelesaian suatu produk. Finishing berasal dari kata finish dalam bahasa Inggris yang berarti akhir. Istilah finishing biasa ditemui pada produk hasil industri.

Apa tujuan dari finishing dan teknik-teknik yang digunakan? Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.

Apa yang Dimaksud Finishing?

Mengutip laman resmi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, finishing adalah serangkaian proses untuk melapisi permukaan suatu benda. Tujuannya untuk memberikan nilai tambah pada suatu produk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Finishing biasanya dilakukan pada berbagai jenis produk dari bahan kayu, logam, plastik, kain, dan lain sebagainya. Teknik yang digunaakan saat finishing bergantung pada jenis produk, material, dan tujuan.

Beberapa teknik finishing yang kerap digunakan adalah pengukiran, pemolesan, dan pelapisan. Finishing juga bisa menggunakan alat contohnya mesin las, alat amplas, dan pencampur cat.

ADVERTISEMENT

Ada juga teknik finishing yang memerlukan keahlian khusus, seperti ukiran tangan pada produk kayu atau pengelasan pada produk berbahan logam.

Tujuan Finishing

Finishing dilakukan pada suatu produk untuk memenuhi tujuan sebagai berikut.

Β· Meningkatkan kualitas tampilan produk

Β· Meningkatkan daya tahan atau keawetan suatu produk

Β· Memberikan perlindungan produk dari kerusakan

Β· Memperbaiki tekstur permukaan produk

Β· Memenuhi standar kualitas tertentu

Β· Menambah nilai estetika pada sebuah produk

Β· Peningkatan ketahanan terhadap korosi

Β· Peningkatan resistensi terhadap bahan kimia

Dalam industri manufaktur, penerapan finishing umumnya bertujuan untuk menambah efisiensi produk serta meningkatkan daya saing produk di pasar.

Jenis Ketahanan dalam Finishing

Jenis ketahanan dalam finishing dibagi menjadi beberapa poin, yaitu:

Β· Ketahanan terhadap goresan

Β· Ketahanan terhadap cuaca

Β· Ketahanan mekanis

Β· Ketahanan terhadap bahan kimia

Β· Ketahanan terhadap jamur dan serangga

Ketahanan dalam finishing nantinya akan menentukan kriteria sebuah produk, apakah produk tersebut mau dijadikan barang interior atau eksterior.

Teknik Finishing

1. Pengecatan (Painting)

Teknik pengecatan merupakan salah satu teknik finishing yang paling umum. Teknik ini menggunakan cat yang sesuai dengan material produk, misalnya cat kayu, cat logam, dan lain sebagainya. Pengecatan bertujuan memberikan efek estetika serta memberikan perlindungan produk dari goresan, korosi, dan bahan kimia.

2. Pelapisan (Coating)

Pelapisan merupakan teknik finishing yang memberikan lapisan tambahan sebagai pelindung pada permukaan produk. Umumnya, pelapisan dilakukan dengan menggunakan bahan cat, laminasi, maupun pelapis khusus yang dirancang untuk memberikan perlindungan pada produk dari goresan, korosi, serta bahan kimia.

3. Pemolesan (Polishing)

Pemolesan dilakukan guna memberi tampilan mengkilap dan halus pada produk. Teknik ini biasanya digunakan untuk finishing produk perhiasan, furniture, maupun kendaraan untuk memberikan tampilan yang mewah dan berkilau.

4. Cetak Sablon (Screen Printing)

Sebagian besar orang mungkin tidak asing lagi dengan teknik finishing satu ini. Teknik cetak sablon biasanya digunakan pada produk berbahan kain seperti kaos dan tote bag.

5. Embossing

Embossing merupakan teknik finishing dengan menghasilkan permukaan timbul pada produk, seperti kulit, kertas, dan plastik. Untuk melakukan embossing bisa menggunakan mesin embossing maupun secara manual dengan tangan menggunakan alat embossing khusus.

6. Debossing

Debossing merupakan teknik finishing yang menghasilkan permukaan cekung pada produk. Dapat dikatakan bahwa teknik ini merupakan kebalikan dari embossing. Adapun cara melakukan teknik ini dapat dilakukan dengan alat khusus berupa mesin debossing maupun secara manual dengan tangan menggunakan alat debossing khusus.

7. Foiling

Foiling adalah teknik finishing yang menambahkan foil logam pada permukaan produk berbahan kertas, plastik, dan kain. Teknik ini digunakan untuk memberikan tampilan metalik yang berkilau pada produk. Umumnya teknik ini digunakan untuk pembuatan kemasan produk, kartu undangan dan lain sebagainya.

8. Anodizing

Anodizing adalah teknik finishing khusus untuk material logam, utamanya aluminium. Teknik ini melibatkan proses elektrokimia untuk mengubah permukaan logam menjadi keras, tahan korosi, serta menarik pada tampilannya.

9. Galvanizing

Teknik ini hampir sama dengan anodizing, yaitu digunakan khusus untuk material logam. Bedanya, teknik ini menggunakan lapisan zinc untuk mencegah korosi serta memberikan perlindungan pada logam.

10. Sanblasting

Teknik sandblasting menggunakan tekanan tinggi untuk menembakkan pasir atau bahan abrasive lainnya ke permukaan produk. Teknik ini biasa digunakan pada produk kaca, logam, dan batu alam. Hasil dari teknik ini produk dapat memiliki efek seperti tekstur, pola, dan efek timbul maupun cekung.

11. Laser Engraving

Teknik ini menggunakan sinar laser untuk mengukir permukaan produk, biasanya digunakan pada logam, perhiasan, atau plastik. Teknik ini dapat memberikan hasil yang tahan lama dan sangat presisi.

Itu dia informasi mengenai pengertian finishing, tujuan beserta teknik-tekniknya. Semoga bermanfaat!




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads