9 Manfaat Dongeng Bahasa Indonesia, Jenis, dan Contohnya

ADVERTISEMENT

9 Manfaat Dongeng Bahasa Indonesia, Jenis, dan Contohnya

Alia Yassinta Echa Putri - detikEdu
Selasa, 12 Sep 2023 16:15 WIB
Ilustrasi dongeng
Ilustrasi dongeng. Foto: Getty Images/iStockphoto/globalmoments
Jakarta -

Detikers, apakah kamu pernah membaca dongeng? Hampir semua dari kita pasti pernah membaca dongeng. Dongeng merupakan cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi. Kegiatan mendongeng ternyata memiliki banyak manfaat.

Lalu, apa saja manfaat dari kegiatan mendongeng? Yuk simak penjelasannya.

Pengertian Dongeng

Dikutip dari Etheses of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University, dongeng adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh pemilik cerita dan dongeng tidak terikat oleh tempat atau waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya, dongeng diceritakan untuk hiburan walaupun banyak dongeng yang berisi sindiran, ajaran moral, atau melukiskan kebenaran. Dongeng merupakan dunia imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan turun temurun dari generasi ke generasi.

Manfaat Dongeng

Dongeng biasanya dibacakan pada anak-anak menjelang tidur atau sebagai sarana belajar. Dongeng yang biasanya terdiri dari cerita fantasi ini menyimpan banyak manfaat bagi pembacanya.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari E-Journal UNDIP, berikut beberapa manfaat dongeng dan kegiatan pembacaannya:

1. Memberikan pelajaran tanpa terkesan menggurui

2. Menumbuhkan minat baca

3. Mempererat hubungan anak dengan orang tua

4. Menumbuhkan sikap proaktif

5. Menambah pengetahuan

6. Melatih daya konsentrasi

7. Menambah perbendaharaan kata

8. Memicu daya pikir kritis anak

9. Merangsang imajinasi, fantasi, dan kreativitas anak.

Ciri-ciri Dongeng

Dikutip dari Lumbung Pustaka UNY, berikut beberapa ciri dari dongeng:

1. Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan

2. Disebarkan di antara masyarakat tertentu dalam waktu yang cukup lama

3. Terdapat versi yang berbeda-beda.

4. Bersifat anonim

5. Memiliki bentuk yang berpola seperti kata klise, kata penutup baku, dan pembukaan

6. Memiliki fungsi sebagai alat pendidik, protes sosial, proyeksi keinginan yang terpendam, dan pelipur lara

7. Memiliki sifat pralogis atau logika tersendiri

8. Menjadi milik bersama dari kolektif tertentu

9. Bersifat lugu dan polos.

Jenis-jenis Dongeng

Berikut beberapa jenis dari dongeng menurut Anti Aarne dan Stith Thompson:

1. Dongeng Binatang (Fabel)

Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi oleh binatang, baik binatang peliharaan atau binatang liar. Dalam dongeng ini, binatang-binatang tersebut dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia

2. Dongeng Biasa

Dongeng biasa merupakan dongeng dengan tokoh manusia. Biasanya, dongeng ini tentang kisah suka dan duka yang dialami oleh seseorang.
Contoh: dongeng ilmu sihir, dongeng keagamaan, cerita roman, dan dongeng mengenai raksasa bodoh

3. Anekdot dan lelucon

Lelucon dan anekdot merupakan dongeng yang dapat menimbulkan rasa lucu. Terdapat perbedaan antara anekdot dan lelucon. Lelucon merupakan kisah fiktif lucu anggota suatu kolektif. Sedangkan, anekdot adalah kisah fiktif lucu pribadi seorang tokoh atau beberapa tokoh.

4. Dongeng Berumus

Dongeng berumus adalah dongeng yang memiliki struktur pengulangan. Dongeng berumus memiliki beberapa sub bentuk seperti dongeng bertimbun banyak, dongeng mempermainkan orang, dam dongeng yang tidak memiliki akhir.

Menurut Stewig, dongeng dibagi menjadi dua jenis berdasarkan waktu kemunculannya:

1. Dongeng Klasik

Dongeng klasik adalah cerita dongeng yang telah muncul sejak zaman dahulu yang telah diwariskan secara turun temurun melalui lisan.

2. Dongeng Modern

Dongeng modern adalah cerita dongeng yang sengaja ditulis untuk maksud bercerita agar tulisannya dibaca oleh orang lain.

Contoh Dongeng Bahasa Indonesia

Dikutip dari buku Cerita Rakyat Nusantara yang ditulis oleh Faulia Rahma, berikut beberapa contoh dongeng bahasa Indonesia:

1. Asal Mula Danau Toba (Sumatera Utara)

Toba berasal dari nama seorang laki-laki yang tenggelam akibat melanggar janji pada istrinya. Sang istri adalah wanita yang menjelma menjadi ikan besar dan terkena kail Toba. Keduanya menikah dengan perjanjian tidak boleh ada yang membocorkan asal-usul sang wanita.

Namun Toba menyebut anaknya, Samosir, sebagai anak ikan saat marah. Sang ibu yang mengetahui hal ini murka, hingga muncur dua mata air tepat di kaki Samosir. Mata air tersebut mengeluarkan air hingga menenggelamkan desa dan Toba menjadi sebuah danau.

2. Malin Kundang (Sumatera Barat)

Dongeng ini menceritakan anak bernama Malin Kundang yang durhaka pada ibunya. Setelah menjadi saudagar sukses di parantauan, Malin menolak mengakui seorang wanita tua sebagai ibunya. Dia bahkan mengusir wanita itu saat kapalnya berlabuh di Pantai Air Manis.

Sang ibu yang sakit hati lantas berdoa dan melontarkan kutukannya pada Malin Kundang. Langit mendengarkan doa tersebut dan mengubah Malin menjadi batu. Dalam beberapa cerita, Malin sempat dikatakan minta maaf pada ibunya namun sudah terlambat.

3. Legenda Ular Kepala Tujuh (Bengkulu)

Kisah ini menceritakan keberanian dan kepahlawanan sosok Gajah Merik. Dia adalah anak laki-laki Raja Bikau Bermano dari Kerajaan Kutei Rukam. Dia sukses melawan Ular Kepala Tujuh, yang telah menculik putra mahkota bernama Gajah Meram dan istrinya.

Daalam perjalanan menyelamatkan putra mahkota, yang sekaligus kakak tertuanya, Gajah Merik menerima keris dan selendang sakti. Keduanya berperan besar dalam upaya penyelamatan Gajah Meram dan istrinya dari ular kepala tujuh serta pengawalnya di Danau Tes.

Itulah tadi penjelasan tentang manfaat dongeng bahasa Indonesia, jenisdan contohnya. Semoga bermanfaat ya!




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads