Penambang logam Erlend Bore menemukan perhiasan emas dari sekitar abad ke-5 M di Pulau RennesΓΈy, Stavanger, Norwegia. Liontin emas bundar (bracteate) dengan simbol langka berbentuk kuda sakit itu semula dikira cokelat koin.
Di samping liontin emas, penambang logam tersebut juga menemukan 10 mutiara emas dan 3 cincin emas. Total beratnya mencapai lebih dari 100 gram. Karena itu, nilainya bahkan masih besar kendati sudah selama terkubur 1.500 tahun.
Direktur Museum Arkeologi University of Stavanger (UIS), Ole Madsen mengatakan bahwa penemuan emas sebanyak itu di waktu yang bersamaan sangat langka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Marianne Enoksen, Manajer Bagian Warisan Budaya di Rogaland County Municipality mengatakan bahwa belum ada arkeolog yang mengalami penemuan ini sebelumnya.
"Karena itu sulit mendeskripsikan rasa semangat kami ketika berkesempatan melihatnya secara langsung," tutur Enoksen, dikutip dari laman resmi UIS.
Penemuan Liontin 'Cokelat Koin'
![]() |
Erlend Bore (51) membeli pendeteksi logam sebelum musim panas 2023. Rencananya, mencari harta karun dengan pendeteksi logam akan Bore jadikan hobi baru agar tidak terus-terusan di rumah.
Bore menuturkan, ia semula menyusuri pantai di RennesΓΈy. Karena tidak menemukan barang berharga, ia coba menyusuri area yang lebih tinggi. Di sana, pendeteksinya logamnya berbunyi. Setelah dicek, tampak sesuatu yang mirip koin emas.
"Awalnya saya kira, saya menemukan cokelat koin atau koin Captain Sabertooth. Sangat tidak menyangka," kata Bore.
Enoksen menuturkan, pihak arkeolog memuji cara tepat Bore saat menemukan harta karun tersebut. Di sana, penemu artefak dari kalangan perorangan diharapkan mengontak pihak kabupaten untuk tindak lanjutnya.
"Kami memuji pendeteksi harta harun ini karena melakukan semua langkah yang tepat saat mendapati temuan emas ini. Dia menandai titik penemuan dan tidak mencari lebih lanjut. Dia mengontak kami di dewan kabupaten dan kemudian kami diberitahu soal Museum Arkeologi. Alhasil, tidak lama setelah itu, kami bisa kembali ke lokasi penemuan untuk melakukan investigasi lebih lanjut," terangnya.
Penyusun Kalung Mewah dari Abad ke-5
Associate Professor HΓ₯kon Reiersen dari Museum Arkeologi UIS, liontin emas tersebut bukanlah koin emas, tetapi pelat emas bundar mirip koin yang punya cantelan untuk menjadi perhiasan liontin kalung, yang disebut juga bracteate.
Reiersen menjelaskan, liontin tersebut berasal dari sekitar tahun 500 Masehi. Saat itu, Norwegia sedang mengalami Periode Migrasi. Namun, perhiasan tersebut diperkirakan dibuat di Rogaland sendiri, bukan dari tempat lain.
"Perajin emas Regoland andal yang membuat perhiasan emas cantik ini saat Periode Migrasi. Penggunanya adalah kalangan masyarakat yang paling berkuasa," kata Reiersen.
"Sembilan liontin dan mutiara emas tersebut menyusun sebuah kalung yang sangat mewah. Sangat jarang bisa menemukan liontin sebanyak itu di titik yang sama. Di Norwegia saja, tidak ada penemuan semacam ini sejak abad ke-19, dan juga sangat jarang terjadi di Skandinavia," imbuhnya.
Berdasarkan lokasi penemuan terbaru dan yang sebelumnya, rangkaian perhiasan ini diperkirakan Reiersen sengaja disembunyikan atau justru jadi persembahan orang abad-abad awal.
"Banyak liontin besar buatan Skandinavia tersembunyi di bawah tanah jelang pertengahan abad ke-5, tepat di ujung Periode Migrasi. Mungkin, itu adalah masa-masa krisis, perubahan iklim, dan wabah. Banyaknya ladang-ladang yang ditinggalkan di Rogaland di masa ini bisa jadi menjadi indikasi bahwa krisis di sana sempat sangat buruk.
Simbol Langka Bentuk Kuda
Ahli liontin bundar datar dan simbolnya, Professor Sigmund Oehrl dari Museum Arkeologi UIS, memperkirakan ada sekitar 1.000 liontin emas bundar ditemukan di Skandinavia. Namun, liontin piringan di RennesΓΈy ini langka karena simbol di permukaannya.
Oehrl menjelaskan,motif perhiasan ini berbeda dengan liontin emas lainnya yang sudah ditemukan. Biasanya, simbol di liontin menggambarkan dewa Odin menyembuhkan yang kuda milik Balder, anaknya, yang sedang sakit.
Di Periode Migrasi, mitos Odin dan kuda ini menyimbolkan pembaharuan dan kebangkitan. Perhiasan dengan motif ini berfungsi sebagai proteksi diri dan kesehatan.
Namun, liontin di RennesΓΈy hanya bergambar kuda tanpa Odin. Sebelumnya, koin kuda senada ditemukan dengan tambahan gambar monster mirip ular di Rogaland and Norwegia selatan.
Kuda-kuda di liontin emas tersebut digambarkan dengan lidah terjulur, badan bungkuk, dan kaki menyilang seperti sedang sakit. Oehrl mengatakan, gambar ini menyimbolkan sakit dan tekanan, sekaligus harapan untuk sembuh dan kehidupan baru.
Penemu Emas Kuno Dapat Apa?
Dewan kabupaten setempat lalu mendaftarkan temuan emas kuno tersebut sebelum dibawa ke Museum Arkeologi UIS. Barang itu diserahkan ke museum karena semua objek dari sebelum tahun 1537 dan koin yang berasal dari sebelum tahun 1650 tergolong benda milik negara di Norwegia.
Bore sendiri menemukannya di lahan swasta dengan izin pemilik lahan. Berdasarkan peraturan The Cultural Heritage Act setempat, penemu harta karun ini bisa mendapat upah atas jasa penemuannya. Upah ini harus dibagi seimbang antara penemu dengan pemilik lahan. Besar upahnya ditetapkan Norwegia National Archives. Kini, putusan upah untuk Bore dan pemilik lahan belum ditetapkan.
(twu/pal)