- Pengertian Majas
- Macam-macam Majas Majas Perbandingan 1. Majas Asosiasi atau Perumpamaan 2. Majas Metafora 3. Majas Personifikasi 4. Majas Simbolik 5. Majas Metonimia 6. Majas Depersonifikasi 7. Majas Eponim 8. Majas Sinekdoke 9. Majas Simile 10. Majas Alegori 11. Majas Sinestesia 12. Majas Disfemisme 13. Majas Eufimisme 14. Majas Aptronim 15. Majas Alusio 16. Majas Fabel 17. Majas Antropomorfisme 18. Majas Parabel Majas Pertentangan 1. Majas Antitesis 2. Majas Paradoks 3. Majas Hiperbola 4. Majas Litotes 5. Majas Kontradiksi Interminus 6. Majas Oksimoron 7. Majas Anakronisme Majas Penegasan 1. Majas Apofasis 2. Majas Aliterasi 3. Majas Paralelisme 4. Majas Klimaks 5. Majas Antiklimaks Majas Sindiran 1. Majas Sarkasme 2. Majas Ironi 3. Majas Sinisme
Salah satu pelajaran Bahasa Indonesia yang akan ditemui adalah Majas. Biasanya, mempelajari majas akan dilakukan di tingkat SMP dan SMA. Dalam Bahasa Indonesia, majas bisa diartikan sebagai gaya bahasa.
Gaya bahasa ini menggunakan berbagai kata yang biasanya mengandung kiasan, ibarat, ataupun pengandaian. Nah, untuk memahami lebih dalam mengenai apa itu majas beserta macam-macamnya, simak artikel berikut ini.
Pengertian Majas
Dikutip melalui buku berjudul "Majas, Pantun dan Puisi (2017)", majas adalah suatu gaya bahasa yang biasanya berupa perumpamaan, ibarat, dan kiasan yang memiliki tujuan untuk memperindah suatu makna dan pesan dalam sebuah kalimat. Definisi lain dari majas dalam buku Pintar Bahasa Indonesia adalah suatu gaya pengungkapan perasaan serta pandangan penulis dalam berbahasa sehingga terkesan maksimal bagi para pembaca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdapat dua bentuk kalimat dalam majas. Yakni, bentuk lisan dan tulisan. Majas lisan berisi ujaran atau perkataan yang disampaikan dari lisan. Sedangkan majas tertulis merupakan majas yang berbentuk teks yang dimuat dalam karya fiksi seperti, puisi, cerpen dan lain sebagainya.
Macam-macam Majas
Majas Perbandingan
Majas perbandingan merupakan majas yang menyatakan sebuah perbandingan. Perbandingan ini bisa menimbulkan kesan atau pengaruh yang berbeda kepada pembaca. Berikut ini beberapa jenis majas perbandingan.
1. Majas Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berbeda tapi sengaja dianggap sama. Ciri majas ini selalu menggunakan kata seumpama, seperti, bagai, bak dll. Contoh kalimat dengan majas asosiasi:
- Rina dan Rini mirip, bagai pinang dibelah dua.
- Tekadnya kuat bagaikan baja.
- Badannya kekar seperti gorila.
2. Majas Metafora
Majas metafora merupakan perbandingan langsung dari berbagai hal yang berbeda untuk menciptakan citra atau pemahaman yang lebih jelas. Contoh kalimatnya:
- Daniar adalah seorang tangan kanan pak Bandi.
- Alia si kutu buku senang berdiam diri di perpustakaan.
- IU adalah bintang kelas dunia.
3. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda mati dengan sifat manusia yang hidup. Contoh kalimatnya:
- Pulpen itu menari-nari di atas meja.
- Angin malam bernyanyi merdu di telingaku.
- Suara ombak terdengar berkejar-kejaran.
4. Majas Simbolik
Majas simbolik merupakan majas yang menggunakan gambaran hewan, tumbuh-tumbuhan ataupun benda mati sebagai simbol. Contoh kalimatnya:
- Toko Dimas habis dilalap si jago merah.
- Jangan meminjam uang ke lintah darat.
- Kasihan Fida selalu dijadikan kambing hitam.
5. Majas Metonimia
Majas metonimia adalah majas yang menjadikan merek, ciri atau karakteristik dari benda untuk menggantikan benda yang dimaksud. Contoh kalimatnya:
- Bapak terbang bersama Garuda.
- Saniyah lebih suka minum Aqua daripada yang lain.
- Aku kemana-mana selalu pakai Cargloss.
6. Majas Depersonifikasi
Majas depersonifikasi adalah majas yang menggambarkan benda hidup menjadi benda mati. Contoh kalimatnya:
- Hubungan Panji dan Sekar bagaikan langit dan bumi.
- Aku lebih suka menjadi patung.
- Iqbal bagaikan buku dan Diah bagaikan penanya.
7. Majas Eponim
Majas eponim merupakan majas yang menggunakan nama orang sebagai nama tempat atau daerah. Contoh kalimatnya:
- Jl. HR. Muhammad.
- Bandara Adi Sucipto.
- Jl. Soetomo.
8. Majas Sinekdoke
Majas sinekdoke merupakan majas yang menggambarkan benda yang lebih kecil digunakan untuk menggambarkan benda yang lebih besar, atau sebaliknya. Contoh kalimatnya:
- Per kepala keluarga akan mendapat Rp 500.000.
- Kusniawan hingga sekarang tidak terlihat batang hidungnya.
- Urat malu Safa sudah putus sepertinya.
9. Majas Simile
Majas simile merupakan majas yang membandingkan dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata "seperti" atau "sebagai". Contoh kalimatnya:
- Anam tinggi sekali seperti tiang.
- Wajah Rindang bercahaya bagaikan sinar matahari.
- Siska mengamuk bak seekor macan.
10. Majas Alegori
Majas alegori merupakan majas yang menggunakan kata kiasan. Contoh kalimatnya:
- Perjalanan hidup Mayang lancar bagaikan sungai yang mengalir deras.
- Rezeki orang tidak ada yang tahu, karena seperti roda berputar, kadang di atas, kadang di bawah.
- Kehidupan Rumah tangga bisa diibaratkan dengan mengarungi lautan.
11. Majas Sinestesia
Majas sinestesia merupakan majas yang menghubungkan indra satu ke indra yang lain. Contoh kalimatnya:
- Steffy tersenyum kecut saat mendengar artikelnya ditolak.
- Jingga memaki Novy dengan sangat pedas.
- Aku tidak sanggup melihat wajahmu, karena rasanya pahit sekali.
12. Majas Disfemisme
Majas disfemisme merupakan majas yang mengungkapkan perkataan yang kurang pantas. Contoh kalimatnya:
- Enigma menyuruh Disa untuk pergi karena tidak kuat dengan bau ketiaknya.
- Pendidik macam apa kamu tidak memberikan contoh yang baik!
- Pak, saya ijin ke belakang untuk kencing.
13. Majas Eufimisme
Majas eufimisme merupakan majas yang mengganti kata yang dirasa kurang pantas menjadi lebih baik. Contoh kalimatnya:
- Oknum polisi itu akhirnya dicopot jabatannya.
- Meskipun sama-sama tunanetra, tapi Sonia dan Sania tidak malu berjalan beriringan.
- Perlakuan seorang tunawicara itu sungguh baik.
14. Majas Aptronim
Majas aptronim adalah majas yang memberikan nama yang sesuai dengan sifat ataupun pekerjaan orang lain. Contoh kalimatnya:
- Ibu Lika seorang penjual soto, anaknya dipanggil sotoy.
- Nimas disebut cupu karena memakai kacamata.
- Slamet roti adalah tetanggaku yang berjualan roti keliling.
15. Majas Alusio
Majas alusio merupakan majas yang menyatakan sesuatu yang belum selesai sebab sudah dikenal. Contoh kalimatnya:
- Peristiwa Semanggi tidak mungkin terjadi lagi kan?
- Pemimpin seperti Soeharto di masa Orde baru mungkin tidak akan ada lagi.
- Apakah di dunia ini ada Olympus seperti tempat tinggal dewa dewi Yunani?
16. Majas Fabel
Majas fabel ialah majas yang menceritakan tentang cerita singkat hewan maupun tumbuhan yang berperan seperti manusia. Contoh kalimatnya:
- Ajeng suka sekali membaca cerita kancil dan buaya.
- Semut-semut itu mengerubungi es milikku.
- Bunga venus terus menatap lalat yang lewat untuk dimangsa.
17. Majas Antropomorfisme
Majas antropomorfisme ialah majas yang menggunakan kata yang berhubungan dengan manusia dengan benda atau hal yang bukan manusia. Contoh kalimatnya:
- Aku duduk sebentar untuk istirahat di kaki gunung.
- Lidah-lidah bel terdengar nyaring.
- Erik berencana mendaki gunung, ketika tiba di kepala gunung, ia akan berfoto.
18. Majas Parabel
Majas parabel merupakan majas yang mengandung ungkapan dalam sebuah cerita. Contoh kalimatnya:
- Dongeng Roro Jonggrang dan Candi Prambanan.
- Dongeng Malin kundang.
- Dongeng Adam dan Hawa.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan ialah majas yang menggambarkan dua hal yang bertentangan atau berlawanan.
1. Majas Antitesis
Majas antitesis ialah majas yang menggunakan pasangan kata yang bertentangan. Contoh kalimatnya:
- Semua ciptaan Tuhan itu sama, baik miskin kaya atau cantik buruk.
- Pesta itu ramai dihadiri oleh tuan muda, besar dan kecil.
- Jangan menunda pekerjaan kecil, karena hanya akan menyebabkan masalah besar.
2. Majas Paradoks
Majas paradoks merupakan majas yang menyatakan pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang ada. Contoh kalimatnya:
- Aku merasa bodoh dikelilingi oleh orang yang pintar.
- Renas merasa sepi padahal pestanya ramai.
- Dimas itu badannya saja yang besar tapi nyalinya kecil!
3. Majas Hiperbola
Majas hiperbola ialah majas yang mempunyai kesan terlalu atau berlebihan daripada kenyataanya. Contoh kalimatnya:
- Sintani terkejut setengah mati mendengar kabar duka itu.
- Izza kurus sekali seperti hanya terbalut kulit.
- Sabrina selalu berjuang sampai titik darah penghabisan.
4. Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang mengungkapkan perlawanan dari kenyataan yang memiliki tujuan merendahkan diri. Contoh kalimatnya:
- Terimalah hadiah yang tidak berharga ini.
- Ibu hanya mampu menyajikan hidangan yang ala kadarnya.
- Perjuangan kita belum habis, masih setitik air saja diantara luasnya lautan.
5. Majas Kontradiksi Interminus
Majas ini adalah majas yang bersifat menyangkal hal yang disebutkan sebelumnya. Contoh kalimatnya:
- Semua benda berharga berhasil terselamatkan, kecuali hewan peliharaan.
- Hidupnya hancur karena hutang orang tuanya, hanya rumah seisinya yang tersisa.
- Dia merupakan orang yang manipulatif namun bersikap baik hati di hadapan keluarganya.
6. Majas Oksimoron
Majas oksimoron ialah majas yang diantar bagiannya, menyatakan hal bertentangan. Contoh kalimatnya:
- Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
- Aku dulu bodoh, tapi sekarang sangat pintar karena belajar.
- Dalam hidup kita bisa berada di atas, atau di bawah.
7. Majas Anakronisme
Majas anakronisme merupakan majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal yang tidak sesuai dengan peristiwa dan waktu. Contoh kalimatnya:
- Para Komunitas itu tidak menyalakan GPS sehingga tersesat di hutan.
- Ternyata selama ini, Malin berteman dengan Roro Jonggrang di Twitter.
- Raja Firaun terlihat berkeliling santai di sekitar festival mumi.
Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang menegaskan suatu hal dengan menggunakan diksi yang bermakna.
1. Majas Apofasis
Majas apofasis adalah majas yang menegaskan suatu hal tapi seolah-olah menyangkal hal tersebut. Contoh kalimatnya:
- Anak KKN itu menjunjung tinggi sopan santun. Namun, tingkah laku mereka membuat warga tidak senang.
- Risma membangun citra baik di kantor, tapi gara-gara difitnah, citranya menjadi jelek.
- Aku bersyukur karena kamu telah menemaniku selama ini. Tapi maaf, kebohonganmu membuatku muak.
2. Majas Aliterasi
Majas ini merupakan majas yang cenderung mengulang bunyi konsonan yang ada di bagian awal kata secara berurutan. Biasanya digunakan dalam puisi. Contoh kalimatnya:
Bukan Beta Bijak Berperi karya Rustam Effendi
Susah sungguh saya sampaikan degupan di dalam kalbu
Lemah laun lagu dengungan
Matanya digamat rasain waktu.
3. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas yang hampir sama dengan majas repetisi, tetapi memang lebih banyak digunakan dalam puisi. Contoh kalimatnya:
- Dia lah segalanya bagimu.
- Bila kamu minta, akan ku beri.
- Kalau kau berkenan, aku akan pergi.
4. Majas Klimaks
Majas klimaks adalah majas yang digunakan untuk menyatakan rangkaian peristiwa atau urutan yang semakin lama semakin tinggi. Contoh kalimatnya:
- Aku punya potret diriku mulai dari anak-anak hingga dewasa.
- Siswa, guru, karyawan dapat berpartisipasi mengikuti acara ini.
- Badanku pegal sekali, rasanya kaki, tangan dan kepalaku hendak copot.
5. Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks merupakan kebalikan dari majas klimaks yakni menyatakan rangkaian peristiwa yang semakin lama semakin turun. Contoh kalimatnya:
- CEO, manager, dan staff ikut hadir dalam acara malam ini.
- Di kota dan desa kehidupannya sangat berbeda.
- Perintah itu dibuat oleh atasan dan dijalankan oleh karyawan dan bawahan.
Majas Sindiran
Majas sindiran merupakan majas yang biasanya digunakan untuk menyindir.
1. Majas Sarkasme
Majas sarkasme adalah majas yang menyatakan sindiran secara kasar. Contoh kalimatnya:
- Cepat benar pekerjaanmu, terbiasa menjadi babu ya.
- Wajahmu keputihan sampai seputih tembok.
- Make up mu ketebalan seperti ondel-ondel.
2. Majas Ironi
Majas ironi merupakan majas yang menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang berbanding terbalik. Contoh kalimatnya:
- Suara Intan sangat merdu seperti burung beo.
- Icha sangat cantik seperti kuntilanak.
- Kulitmu halus sekali seperti trotoar.
3. Majas Sinisme
Majas ini merupakan majas yang bersifat mencemooh. Contoh kalimatnya:
- Katanya pintar? Kenapa masih nanya?
- Dina memang cantik, tapi ga alami, dia pakai merkuri.
- Suara Anisa memang bagus, tapi percuma tidak dipilih ikut lomba.
Demikian penjelasan mengenai majas dan contoh-contohnya yang bisa detikEdu rangkum. Semoga bermanfaat!
(fds/fds)