Peristiwa Bandung Lautan Terjadi Api Pada 24 Maret 1946, Begini Sejarahnya

ADVERTISEMENT

Peristiwa Bandung Lautan Terjadi Api Pada 24 Maret 1946, Begini Sejarahnya

Elmy Tasya Khairally - detikEdu
Jumat, 08 Sep 2023 12:15 WIB
Kota Bandung bagian Selatan yang dibakar oleh para pejuang sesaat sebelum ditinggalkan, menghasilkan asap tebal yang membumbung tinggi yang bisa terlihat dari kejauhan.
Bandung Lautan Api dalam sejarah. Foto: Indonesian Press Photo Service/ANRI
Jakarta -

Bandung Lautan Api merupakan sebuah peristiwa bersejarah yang terjadi usai proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada 24 Maret 1946, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang karena suatu alasan.

Peristiwa tersebut pun diabadikan dengan Monumen Bandung Lautan Api. Bagaimana sejarahnya?

Sejarah Bandung Lautan Api

Bandung Lautan Api merupakan peristiwa pengosongan dan pembakaran kota Bandung agar tidak menjadi markas sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Berikut rentetan peristiwanya mengutip buku IPS untuk kelas IX SMP oleh Nana Supriatna, dkk, Ringkasan Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI oleh Rachmat dan situs Kemdikbud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Datangnya Pasukan Sekutu

Pada tanggal 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah Brigade MacDonald datang. Mereka memaksa warga Bandung untuk menyerahkan senjata yang diperoleh setelah melucuti tentara Jepang.

Situasi pecah saat orang-orang Belanda yang baru bebas dari kamp tahanan melakukan tindakan yang mengacaukan keamanan negara. TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan badan-badan perjuangan lainnya pun melakukan serangan kepada sekutu.

ADVERTISEMENT

Para pejuang menyerang markas-markas sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger yang menjadi markas besar bagi Sekutu. Kondisi ini menjadi awal dari peristiwa hangusnya Bandung

Ultimatum Pertama

Setelah penyerangan terjadi, sekutu menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat untuk segera mengosongkan wilayah Bandung Utara. Hal itu harus dilaksanakan pada 29 November 1945 pukul 12.00 WIB.

Kota Bandung saat itu terbagi menjadi bagian urata dan selatan. Bandung bagian utara dikuasai sekutu sedangkan selatan adalah kekuasaan Indonesia. Pasukan Indonesia banyak mendirikan pos-pos gerilya di berbagai tempat.

Ultimatum Kedua

Perlawanan Tentara Rakyat Indonesia (TRI), yang sebelumnya TKR, menyebabkan sekutu mengeluarkan ultimatum kedua. Kepada Perdana Menteri Syahrir, sekutu meminta semua masyarakat dan TRI mengosongkan seluruh Kota Bandung selambat-lambatnya pada 23 Maret 1946.

Sedangkan pasukan Indonesia diminta meninggalkan Bandung Selatan sejauh 10-11 km dari pusat kota. Demi pertimbangan politik dan keselamatan rakyat, pemerintah RI memerintahkan TRI dan pejuang lainnya mundur untuk mengosongkan Bandung selatan.

Tokoh-tokoh pejuang seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Haris Nasution sepakat mematuhi perintah pemerintah pusat. Namun, pejuang tidak mau menyerahkan Bandung selatan kepada musuh. Wilayah itu akhirnya dibumihanguskan setelah rakyat diungsikan.

Bangunan-bangunan yang diledakkan adalah Bank Rakyat Bandung, Kawasan Banceuy, Cicadas, Braga, Tegalega, hingga Asrama Tentara Rakyat Indonesia. Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan nama Bandung Lautan Api.

Hingga kini, tanggal 24 Maret diperingati dengan Hari Peringatan Bandung Lautan Api. Untuk mengenang peristiwa bersejarah ini, dibangun monumen setinggi 45 meter.

Mengutip laman Humas Kota Bandung, konstruksinya berbentuk tiga buah bambu yang menjadi penyulut kobaran api dan berwarna kuning keemasan. Monumen ini pun dinamakan Bandung Lautan Api.

Itulah sejarah mengenai peristiwa Bandung Lautan Api. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuanmu ya detikers.




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads