Dalam dunia desain grafis, tipografi memainkan peran yang tak tergantikan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai fungsi tipografi, desainer dapat lebih tepat dalam memilih jenis tipografi dan pengaturan yang sesuai dengan tujuan desain yang ingin dicapai.
Untuk menghasilkan tipografi yang berkualitas, tentunya dibutuhkan pengetahuan mendalam dalam memahaminya.
Untuk itu, mari simak artikel berikut untuk memahami pengertian hingga prinsip penting tipografi dalam dunia desain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Definisi Tipografi
Tipografi (typograph dalam bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani, dengan 'typos' yang berarti bentuk atau rupa, dan "ypapΕ" (graphe) yang berarti tulisan yang dikutip dari Tipografi oleh Asidigisianti Surya Patria dan Nova Kristiana.
Oleh karena itu, tipografi secara harfiah mengacu pada pembentukan tulisan atau kreativitas dalam bentuk huruf-huruf. Berikut adalah beberapa pengertian mengenai tipografi.
Definisi Tipografi Menurut Para Ahli
- Surianto Rustan (2010) mendefinisikan bahwa tipografi adalah segala disiplin yang berkenaan dengan huruf.
- Danton Sihombing (2001) turut menyatakan bahwa tipografi adalah pengetahuan mengenai bentuk dan peranan huruf yang memerlukan kedisiplinan seni.
- Adi Kusrianto (2004) menjelaskan bahwa tipografi adalah suatu proses seni dalam menyusun bahan publikasi dengan huruf cetak.
- Menurut Frank Jefkin (1997) tipografi adalah seni memilih huruf yang tersedia dengan menggabungkan huruf yang berbeda. Tipografi juga seni menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dan menandai naskah untuk proses typesetting yang menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.
Fungsi Tipografi
Tipografi memiliki peran penting dalam setiap karya desain grafis sepanjang sejarah yang tumbuh bersama dengan peradaban manusia. Setiap karya tipografi merefleksikan semangat zaman di mana desainer merespons setiap kebutuhan desain dengan cermat.
Adapun tipografi sendiri dikelompokkan ke dalam empat fungsi utama, yaitu informatif, ekspresif, simbolis, dan estetika yang dapat disimak pembahasannya sebagai berikut.
Fungsi informatif
Fungsi dari tipografi akan terlihat saat ia berperan sebagai penyampai informasi. Pada konteks ini, keterbacaan atau kejelasan (readability) menjadi kunci karena tujuan utamanya adalah menyampaikan informasi dengan jelas kepada audiens.
Oleh karena itu, audiens harus dengan mudah memahami pesan yang terkandung dalam teks tersebut. Tipografi dengan fungsi informatif yang sering kita jumpai pada label produk, tanda pengenal, dan petunjuk arah.
Fungsi Ekspresif
Sementara itu, fungsi ekspresif menempatkan tipografi sebagai sarana untuk mengungkapkan pandangan, sikap, dan kreativitas dari desainer. Dalam hal ini, aspek keterbacaan tidak selalu menjadi yang utama.
Desainer lebih berfokus pada keindahan visualnya. Misalnya, pada poster, desainer tidak hanya ingin menyampaikan informasi, tetapi juga ingin menciptakan estetika yang menarik.
Namun, perlu diingat bahwa keterbacaan bisa terabaikan dalam kasus seperti ini, mengingat tujuannya lebih kepada mengungkapkan ekspresi dari sang desainer.
Fungsi Simbolis
Fungsi tipografi secara simbolis merujuk pada penggunaan huruf, bentuk, dan tata letak tipografi untuk menyampaikan pesan melalui tanda-tanda tertentu. Hal ini kerap kali dijumpai saat melihat rambu-rambu lalu lintas.
Fungsi Estetika
Selain itu, terdapat fungsi tipografi secara estetika atau nilai keindahan. Disini aspek yang ditonjolkan adalah soal keindahannya, sehingga aspek-aspek pesan yang disampaikan sering kali tidak begitu disadari.
Prinsip Tipografi
Mengutip dari Tipografi: Praktis dan Estetis oleh Hendi Hendratman, setidaknya terdapat empat prinsip tipografi yang akan diulas berikut ini:
Legibility (kemudahan dalam membaca)
Prinsip ini erat kaitannya dengan kualitas huruf yang memungkinkan mereka terbaca dengan lancar. Ini menjamin bahwa huruf-huruf tersebut tidak sulit diidentifikasi dan diartikan.
Readability (kelancaran dalam membaca)
Merupakan prinsip yang melibatkan cara huruf-huruf disusun dan berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor seperti spasi antar huruf dan ukuran font sangat penting dalam memastikan teks terlihat dengan jelas.
Pada media cetak, ukuran font minimal yang memastikan keterbacaan adalah 10 point, sementara pada media elektronik, ukuran minimalnya adalah 16 point.
Clarity (kejelasan)
Yakni prinsip yang merujuk pada upaya agar huruf-huruf ini dapat dikenali dengan mudah oleh target audiens secara psikologis. Dalam hal ini, huruf-huruf tersebut harus merangkul tujuan desain secara efektif, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dengan cepat dipahami dan diidentifikasi oleh yang dituju.
(nwy/nwy)