Alam semesta begitu luas. Banyak yang bertanya-tanya tentang kehidupan lain di luar bumi.
Pencarian akan kehidupan ekstraterestrial di tata surya terus dilakukan oleh ilmuwan untuk menemukan planet yang bisa dijadikan tempat hidup. Apa itu kehidupan ekstraterestrial? Adakah kehidupan di planet selain Bumi?
Apa Itu Kehidupan Ekstraterestrial?
Menurut Britannica, kehidupan ekstraterestrial merupakan kehidupan yang mungkin ada atau mungkin pernah ada di alam semesa luar Bumi. Mengutip situs Unkris, keberadaan kehidupan di luar Bumi masih sebatas teori. Perkiraan perkiraan mengenai kehidupan di luar Bumi ini masih terus dicetuskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehidupan di bumi yang secara struktural didasarkan pada karbon, hidrogen, nitrogen beserta unsur lainnya menggunakan air sebagai media interaksinya. Fosfor dalam bentuk fosfat mempunyai peran yang sangat penting bagi semua bentuk kehidupan Bumi.
Fosfat berguna berguna dalam proses pembentukan DNA dan RNA, molekul penghasil energi, membran sel, tulang dan gigi pada manusia dan hewan serta mikrobioma laut seperti plankton.
Adakah Kehidupan di Planet Selain Bumi?
Kehidupan Planet selain di Bumi terus dicari oleh para ilmuwan. Beberapa ilmuwan pun telah mempercayai planet yang memungkinkan adanya kehidupan. Berikut di antaranya.
1. Venus
Mengutip situs NASA, Venus memiliki struktur dan ukuran yang mirip dengan bumi. Planet ini diprediksi memiliki kehidupan.
Meski kondisi Venus sangat panas, ilmuwan di Badan Penerbangan dan Antariksa AS, Michelle Thaller meyakini adanya kehidupan di planet ini. Meski begitu kebenarannya belum mencapai 100 persen.
"Kami melihat kemungkinan tanda-tanda kehidupan di atmosfer Venus. Mungkin di bawah es di bulan-bulan es Jupiter dan Saturnus. Tata Surya mungkin bekerja sama dengan kehidupan sederhana, kehidupan mikroba." kata dr Thaller, mengutip Mirror.
"Kita hanya perlu mencapai 100 persen kepastian untuk mengatakan bahwa kita menemukannya atau kita belum memilikinya." tambahnya.
Thaller yakin bahwa kehidupan di luar bumi yang selama ini dicari ada di Venus, Meski begitu, dia tidak pernah menyangka Venus adalah tempatnya.
Venus merupakan planet terpanas di tata surya dengan suhu yang bisa melelehkan timah. Atmosfernya yang terdiri dari asam sulfat dan karbon dioksida mencegah panas ke luar di ruang sekitarnya.
Meski sulit dipercayai bahwa Venus dapat dihuni, para ilmuwan sudah lama berdebat apakah awan Venus bisa menampung mikroba yang mampu bertahan hidup dari belerang, metana dan besi. Banyak yang berteori bahwa fotosintesis mungkin terjadi di permukaan Venus. Sebab, planet ini menerima energi matahari yang cukup untuk menembus awan tebalnya.
Sementara itu, Ahli Astrobiologi di University College of London, Professor Dominic Papineau, mengatakan bahwa teori Dr Thaller sulit dihipotesiskan secara realistis. Menurutnya, agar reaksi kimia yang berhubungan dengan kehidupan bisa berlangsung, air dalam bentuk cairan diperlukan.
"Oleh karena itu, untuk menemukan kehidupan di luar bumi, kita perlu menemukan air cair, dan untuk menemukan fosil di luar bumi kita perlu mencari batuan sedimen yang pernah berasosiasi dengan air cair di masa lalu," kata Dominic.
"Masalah yang mungkin timbul dari kemungkinan adanya catatan fosil di Venus adalah meluasnya aktivitas vulkanisme yang tampaknya menutupi sebagian besar permukaan Venus dalam beberapa ratus juta tahun terakhir," tambah dia.
Hal ini membuat kehidupan di Venus sulit dihipotesiskan secara realistis. Sebab permukaan planet tersebut terlalu panas. Meskipun Venus mungkin pernah memiliki air cair pada masa lalu.
Terlepas dari perbedaan pendapat mereka. Dr haller maupun Profesor Papineau sepakat bahwa bulan-bulan (satelit alam planet) es di Tata Surya kita bisa menjadi lokasi kehidupan mikroba yang potensial.
"Kemungkinan besar kita dapat menemukan kehidupan dan/atau fosil di luar bumi di Mars dan di bulan-bulan es di bagian luar tata surya. Hal ini karena air cair terdapat di planet-planet tersebut, termasuk di dalam es di kutub selatan Mars. Mars dan bulan-bulan es juga memiliki catatan geologis yang mungkin mengawetkan fosil."
2. Saturnus
Penemuan oleh Dr Christopher Glein dari Southwest Research Institute berhasil mendeteksi adanya fosfor dalam bentuk fosfat yang berasal dari samudera global tertutup[ di Enceladus, salah satu bulan Saturnus yang besar. Mengutip Science Daily, penemuan fosfat dalam bulan Saturnus menunjukkan tanda-tanda adanya kehidupan di Enceladus.
"Kami menemukan konsentrasi fosfat setidaknya 100 kali lebih tinggi di air samudera yang membentuk plume bulan ini dibandingkan dengan samudera di Bumi," kata Glein.
"Memprediksi keberadaan fosfat menggunakan model adalah satu hal, tetapi menemukan bukti fosfat ini sungguh menarik. Ini adalah hasil yang menakjubka[ppppp]
n dalam astrobiologi dan langkah maju besar dalam pencarian kehidupan di luar Bumi," tambah Glein.
Itulah penjelasan dari kehidupan ekstraterestrial dan kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi. Semoga informasi ini membantumu ya.
(elk/row)