Uranium adalah suatu elemen kimia dalam golongan radioaktif yang sangat penting dalam industri nuklir. Penggunaan uranium harus dilakukan dengan hati-hati karena sifat radioaktifnya berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai salah satu elemen kimia yang sangat penting untuk pembuatan nuklir yaitu uranium. Apa saja sifat dan kegunaan uranium? Simak penjelasannya pada artikel di bawah ini!
Pengertian Uranium
Uranium adalah sebuah unsur elemen kimia dengan lambang U dan nomor atom 92. Uranium memiliki radioaktif yang lemah dengan warna putih keperakan. Uranium menjadi salah satu jenis bahan baku yang digunakan sebagai sumber energi tenaga nuklir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah uranium memiliki 92 proton dan 92 elektron dengan 6 diantaranya adalah elektron valensi. Uranium memiliki berat atom tertinggi dari semua unsur yang ada di alam.
Uranium pertama kali ditemukan oleh Martin Heinrich Klaproth, seorang ahli kimia dari Jerman, pada tahun 1789. Ia menemukan unsur tersebut dari sebuah tambang dan menamainya uranium oksida yang diambil dari nama planet Uranus.
Uranium merupakan unsur yang relatif umum ditemukan di bumi, bahkan sama umumnya dengan timah. Akan tetapi, 99,3% uranium yang ditemukan di bumi adalah Uranium-238. Elemen yang bisa digunakan untuk proses nuklir adalah sejumlah sisanya 0,7% yaitu Uranium-235.
Sifat dan Karakteristik Uranium
Uranium berbentuk logam berwarna putih keperakan dan memiliki struktur kristal. Uranium merupakan unsur radioaktif yang dapat digunakan dalam reaksi nuklir.
Uranium sangat reaktif terhadap udara dan oksigen. Uranium juga memiliki berat jenis yang tinggi sehingga menjadi logam padat dan berat.
Uranium juga dapat membentuk berbagai senyawa kimia lain yang penting untuk pengolahan uranium dalam aplikasi industri.
Proses Pengolahan Uranium
Uranium terdapat secara alami dalam konsentrasi rendah di tanah, batuan, dan air, dan proses tambang secara komersial biasanya dilakukan dari mineral yang mengandung uranium, seperti uraninit.
Bijih uranium dapat ditambang dari penambangan lubang terbuka atau penggalian bawah tanah. Setelah penambangan, bijih tersebut kemudian dihancurkan dan diolah di pabrik untuk memisahkan uranium yang berharga dari bijihnya.
Selain itu, terdapat metode pencucian in-situ, di mana uranium dilarutkan langsung dari endapan bijih di dalam tanah dan kemudian dipompa ke permukaan untuk diproses lebih lanjut.
Setelah diekstraksi dari sumber alaminya, uranium yang telah ditambang kemudiamn dikelola dengan penyimpanan, penanganan yang aman, dan dapat dijual dalam bentuk konsentrat uranium oksida (U3O8).
Kegunaan Uranium
Dilansir dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa kegunaan uranium dalam kehidupan manusia.
1. Reaktor Nuklir
Kegunaan uranium paling umum adalah sebagai bahan bakar reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah perangkat yang menggunakan reaksi nuklir berantai untuk menghasilkan energi termal yang dapat diubah menjadi energi listrik.
Uranium dengan isotop U-235 dipanaskan secara efisien dan terkena neutron, lalu peluruhan inti atom tersebut akan menghasilkan banyak neutron yang dapat merangsang lebih banyak reaksi berantai dari neutron yang akan melepaskan energi panas.
Proses ini menghasilkan panas yang digunakan untuk memanaskan air dan mengubahnya menjadi uap. Uap akan menggerakan turbin penghasil energi listrik. Reaktor nuklir akan menghasilkan energi dengan jumlah besar dengan jejak karbon lebih rendah.
2. Senjata Militer
Senjata militer paling berbahaya di dunia adala senjata bom nuklir. Senjata ini menggunakan uranium sebagai komponen inti yang memanfaatkan sifat radioaktif dan peluruhan isotop U-235.
Ketika isotop U-235 diperkaya dengan tingkat tertentu akan memicu reaksi nuklir yang berantai dan dapat melepaskan energi yang sangat besar dalam bentuk ledakan nuklir.
Senjata nuklir menghasilkan efek destruktif dan dampak radiasi yang mematikan dan mampu menghasilkan dampak jangka panjang yang merugikan bagi makhluk hidup.
3. Alat Medis
Uranium tidak digunakan langsung dalam pengobatan tetapi mengalami peluruhan radioaktif yang menghasilkan isotop lain terlebih dahulu. Isotop jenis baru ini akan digunakan dalam berbagai prosedur medis.
Salah satu isotop hasil peluruhan uranium dalam bidang medis adalah radium-223 yang digunakan untuk pengobatan kanker tulang. Sel kanker prostat yang telah menyebar ke tulang dihancurkan dengan isotop ini.
Selain itu, dalam diagnosa medis, isotop uranium yang mengalami peluruhan dapat digunakan dalam teknik pencitraan medis seperti tomografi positron (PET) dan pemindaian gamma.
(inf/inf)