- Jenis-jenis Mobilitas Sosial Mobilitas Vertikal Mobilitas Horizontal
- Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Kependudukan (demografi) Status sosial Situasi politik Keinginan untuk melihat daerah lain Keadaan ekonomi
- Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Diskriminasi kelas Kemiskinan Perbedaan jenis kelamin Kebudayaan Pengaruh sosialisasi yang kuat
- Dampak Mobilitas Sosial Dampak Positif Dampak Negatif
Mobilitas sosial atau gerak sosial merupakan pergeseran, peningkatan, penurunan, atau perubahan peran dan status anggotanya. Dikutip dari KBBI, mobilitas sosial adalah gerak perubahan yang terjadi di antara warga masyarakat, baik secara sosial maupun secara fisik.
Mari kita simak penjelasan lebih lanjut mengenai mobilitas sosial.
Jenis-jenis Mobilitas Sosial
Dilansir dari IAIN Kudus Repository, mobilitas dapat dibagi menjadi dua berdasarkan dari arah pergerakannya. Berikut jenis-jenis mobilitas sosial:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal merupakan perpindahan status sosial yang dialami oleh seseorang ataupun sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda. Mobilitas sosial dibedakan menjadi dua macam yaitu:
Mobilitas vertikal ke atas (social climbing)
Mobilitas vertikal ke atas terjadi akibat peningkatan status atau kedudukan seseorang. Selain itu, menggantikan kedudukan yang kosong akibat peralihan generasi dan peningkatan prestasi kerja juga dapat menyebabkan mobilitas vertikal ke atas.
Mobilitas vertikal ke bawah (social sinking)
Mobilitas vertikal ke bawah merupakan proses penurunan kedudukan atau status sosial seseorang. Proses mobilitas vertikal ke bawah sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang ke kedudukan yang lebih rendah.
Penyebabnya adalah berbuat kesalahan fatal, memasuki masa pensiun, atau berhalangan tetap maupun sementara. Kondisi tersebut dapat menyebabkan dipecat dari jabatannya atau diturunkan.
Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial pada lapisan yang sama. Mobilitas horizontal juga diartikan sebagai peralihan individu atau objek sosial antar kelompok yang sederajat. Mobilitas horizontal dapat dibagi menjadi dua bentuk:
Mobilitas sosial antar wilayah geografis
Pergerakan ini merupakan perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain. Contohnya seperti transmigrasi, migrasi, dan urbanisasi.
Mobilitas antar generasi
Mobilitas antar generasi ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik turun atau naik dalam suatu generasi.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Dilansir dari Repository IAIN Kudus, berikut faktor-faktor pendorong mobilitas sosial:
Kependudukan (demografi)
Semakin banyak jumlah penduduk maka semakin berkurang pula lahan pekerjaan dan pemukiman. Kondisi ini mengakibatkan seseorang berpindah tempat ke tempat lain untuk mencari pemukiman dan pekerjaan.
Status sosial
Status sosial berkaitan dengan status sosial yang sama dengan orang tua. Ia berusaha untuk menduduki kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya dengan menggunakan kemampuannya.
Situasi politik
Situasi politik juga termasuk faktor pendorong seseorang untuk melakukan mobilitas sosial. Kondisi ini terjadi ketika kondisi politik suatu negara sedang tidak kondusif sehingga ia terdorong untuk melakukan mobilitas sosial.
Keinginan untuk melihat daerah lain
Keinginan melihat daerah lain juga dapat menyebabkan terjadinya mobilitas sosial secara geografis. Contohnya seperti, pariwisata, kunjungan kerja, dan juga studi banding.
Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi juga dapat menyebabkan seseorang untuk melakukan mobilitas sosial. Hal ini sering terjadi ketika sumber daya alam di suatu daerah padat penduduk sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga, penduduk tersebut memutuskan untuk melakukan mobilitas sosial.
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Beberapa faktor yang menghambat terjadinya mobilitas sosial yaitu:
Diskriminasi kelas
Sistem kelas yang tertutup pada suatu masyarakat dapat menghalangi mobilitas sosial. Contohnya, ketika suatu organisasi membatasi keanggotaan dengan berbagai macam syarat dan ketentuan. Sehingga sangat terbatas orang yang dapat masuk ke dalam organisasi tersebut.
Kemiskinan
Bagi masyarakat miskin akan sulit untuk menggerakkan statusnya ke atas. Hal ini karena keadaan ekonomi yang serba kekurangan sehingga kemiskinan juga termasuk pada faktor penghambat mobilitas sosial.
Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin juga dapat meningkatkan status sosial. Kedudukan seorang pria akan lebih tinggi dari pada seorang wanita. Sehingga, hal ini termasuk salah satu faktor penghambat mobilitas sosial.
Kebudayaan
Kebudayaan yang bersifat tradisional akan menjadi penghambat mobilitas sosial. Masyarakat modern cenderung memberikan peluang terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat karena telah didukung dengan kemajuan IPTEK.
Pengaruh sosialisasi yang kuat
Sosialisasi yang kuat dalam masyarakat akan menghambat proses mobilitas sosial dalam masyarakat. Terutama ketika berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku dalam masyarakat.
Dampak Mobilitas Sosial
Dilansir dari Buku Siswa IPS kelas VIII (2017), mobilitas sosial membawa dampak berikut bagi masyarakat:
Dampak Positif
Mobilitas sosial memiliki beberapa dampak positif bagi masyarakat. Masyarakat akan berusaha untuk maju dan juga berprestasi karena memiliki kesempatan untuk pindah strata.
Kesempatan ini dapat memotivasi masyarakat untuk bersaing dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Selain itu, masyarakat juga dapat mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Dampak Negatif
Mobilitas sosial juga memiliki dampak negatif. Apabila, pada masyarakat terjadi mobilitas yang kurang harmonis maka akan terjadi benturan nilai dan timbul konflik. Contohnya seperti konflik antar kelas, konflik antar kelompok sosial, konflik antar generasi, berkurangnya solidaritas kelompok, dan sebagainya.
Itulah tadi penjelasan mengenai mobilitas sosial. Selamat belajar, detikers!
(row/row)