Satelit Buatan, Pengertian dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Satelit Buatan, Pengertian dan Contohnya

Noor Faa'izah - detikEdu
Jumat, 25 Agu 2023 06:00 WIB
Satelit Palapa
Foto: Ilustrator: Edi Wahyono
Jakarta -

Tahukan detikers kalau Bulan itu merupakan satelit Bumi? Tapi Bulan itu satelit alami yang dimiliki Bumi, lantas apakah ada satelit buatan? Berikut penjelasannya.

Satelit sebagai salah satu benda langit yang bergerak mengelilingi planet atau benda langit yang lebih besar lainnnya. Bulan adalah salah satu contoh satelit alami yang dimiliki oleh Bumi. Tidak hanya satelit alami, Bumi juga dikelilingi oleh beberapa satelit buatan.

Satelit buatan adalah objek yang diluncurkan ke ruang angkasa oleh manusia dengan tujuan tertentu. Mereka beredar di sekitar planet atau benda langit lainnya dalam orbit yang telah ditentukan. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia dan diletakkan di suatu orbit tertentu menggunakan alat transportasi peluncuran untuk fungsi tertentu, demikian dikutip dari buku Open Systems Interconnection yang ditulis Miftahul Huda MKom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satelit kini telah menjadi bagian integral dari banyak aspek kehidupan modern dan teknologi. Mereka dapat memiliki berbagai ukuran dan bentuk, tergantung pada tujuan dan fungsinya. Satelit buatan memiliki sistem daya, komunikasi, sensor, dan perangkat lain yang mendukung tugas-tugas tertentu di luar angkasa.

Satelit ini berbeda dengan bintang karena tidak memancarkan sumber cahaya. Satelit beroperasi sesuai dengan gerak planet atau pada slot orbitnya. Slot orbit ini merujuk pada lokasi tertentu dimana satelit tersebut beroperasi mengorbit suatu planet/benda luar angkasa yang lebih besar. Setiap satelit memiliki slot orbitnya masing-masing sehingga tidak terjadi tabrakan antarsatelit.

ADVERTISEMENT

Satelit buatan ini ada yang berawak dan ada yang tidak berawak. Dilansir dari artikel berjudul Mengenal Satelit Buatan tulisan Abu Yazid Raisal dalam situs oif.umsu.ac.id mencontohkan satelit yang berawak antara lain Space Shuttle (Atlantis, Columbia, Discovery, dan Endeavour) yang dimiliki Amerika Serikat, sedangkan satelit yang tidak berawak antara lain adalah satelit komunikasi, observasi bumi, cuaca, navigasi, dan satelit-satelit untuk tujuan militer.

Untuk memahami lebih lanjut tentang satelit buatan, mari kita eksplorasi contoh-contoh satelit buatan berdasarkan fungsi dan posisi ketinggiannya, dilansir dari buku Planet dan Satelit yang ditulis Viyanti.

Contoh Satelit Buatan Berdasarkan Fungsinya

Satelit Penelitian

Satelit yang dipasang untuk memenuhi kebutuhan penelitian ini berfungsi melakukan pengamatan terhadap tata surya dan alam semesta dengan lingkup yang lebih luas tanpa ada pengaruh dari atmosfer. Satelit seperti ini mampu memberikan data dan informasi berkenaan dengan Matahari dan bintang-bintang lainnya.

Satelit Geodesi

Seperti namanya 'geo' yang artinya Bumi maka satelit ini memiliki fungsi yang berkaitan dengan pemetaan Bumi dan gaya gravitasinya.

Satelit Komunikasi

Jenis satelit ini sengaja diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan telekomunikasi. Tujuan utamanya untuk mempermudah penyampaian/pengiriman informasi sehingga sampai kepada penerima pesan. Satelit komunikasi memanfaatkan frekuensi gelombang mikro pada gelombang radio dan diletakkan pada orbit geosinkron atau geostasioner.

Satelit Meteorologi

Satelit jenis ini diciptakan dengan fungsi meramal serta memperkirakan cuaca, iklim, dan penyelidikan terhadap atmosfer bumi.

Satelit Navigasi

Satelit buatan ini digunakan untuk dunia penerbangan dan pelayaran. Satelit navigasi menjalankan fungsi navigasi dengan memberikan informasi tentang posisi pesawat/kapal saat terbang dan berlayar.

Satelit ini memanfaatkan sinyal radio diteruskan pada penerima untuk menemukan lokasi titik yang ada di permukaan bumi. Satelit navigasi yang paling populer adalah satelit milik Amerika Serikat yaitu GPS (Global Positioning System).

Satelit Survei Sumber Daya Alam (SDA)

Satelit ini berfungsi untuk melakukan survei pada SDA di bumi dengan memetakan dan menyelidiki sumber daya alam yang ada di Bumi. Tujuan satelit ini untuk memenuhi kepentingan akan keberadaan SDA.

Satelit Astronomi

Satelit ini ada untuk kebutuhan pengamatan akan benda-benda astronom seperti galaksi, planet, dan berbagai objek luar angkasa lainnya.

Satelit Tenaga Surya

Satelit ini memiliki fungsi utama sebagai ganti sumber tenaga konvensional. Kerja satelit tenaga surya dengan cara menyorotkan tenaga surya pada sebuah antena yang ada di bumi melalui transmisi gelombang mikro. Satelit ini dirancang menempati orbit Bumi tinggi.

Satelit Militer

Satelit yang diciptakan untuk kebutuhan militer ini banyak digunakan untuk mencari informasi atau kegiatan mata-mata. Umumnya satelit milik militer ini menggunakan jenis satelit pengamat Bumi dan satelit komunikasi.

Contoh Satelit Buatan Berdasarkan Ketinggian Garis Edarnya

Satelit Low Earth Orbit (LEO)

Satelit ini memiliki garis edar terendah sekitar 500-10.000 km yang diukur dari permukaan bumi. Dalam satu kali revolusi, satelit LEO menghabiskan selama 2-6 jam dan dapat mengorbit bumi dalam waktu 30 menit.

Adapun kecepatan edarnya mencapai 27.000 km/jam. Tujuan satelit ini biasanya untuk pengamat cuaca, kepentingan militer, dan kebutuhan komunikasi. Contoh satelit ini adalah Global Start Elipsat, Iridium, dan Constellation.

Satelit Medium Earth Orbit (MEO)

Satelit yang memiliki garis edar 10.000-20.000 km yang diukur dari atas permukaan bumi ini, dapat menghabiskan 1 kali masa revolusi selama 6 hingga 12 jam.

Satelit buatan ini bergerak dengan kecepatan 19.000 km/jam. Satelit MEO banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan pemantauan cuaca dan telekomunikasi gerak (mobile), contohnya satelit Odessey dan ICO.

Satelit Geostationary Earth Orbit (GEO)

Satelit ini memiliki garis edar tertinggi dengan lintasan berada dalam orbit geostasioner. Garis edar satelit GEO berada di ketinggian sekitar 36.000 km diukur dari permukaan Bumi.

Satu kali revolusi satelit ini sama dengan satu kali bumi berotasi, yaitu 24 jam. Satelit ini ditempatkan di suatu titik di Bumi dengan posisi orbit yang sejajar dengan garis khatulistiwa sehingga melingkari di atas ekuator Bumi dan searah dengan gerak rotasi Bumi.

Adapun kecepatan putar satelit ini sebesar 11.000 km/jam dan dimanfaatkan untuk kebutuhan komunikasi seperti satelit Intelsat, Palapa, dan Asiasat.

Itulah bahasan lengkap tentang satelit buatan.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads