Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negasi adalah penyangkalan, peniadaan, atau kata sangkalan seperti kata 'tidak' dan 'bukan'. Istilah negasi digunakan dalam sejumlah bidang, antara lain bahasa dan matematika.
Simak apa itu negasi dalam bidang ilmu bahasa dan ilmu logika dalam matematika beserta fungsi dan contoh penggunaannya dalam artikel ini.
Negasi dalam Bahasa Indonesia
Dikutip dari buku Lentera Bahasa 2 (2006) terbitan Kemdikbud, kalimat negasi adalah kalimat negatif yang disusun dengan menambahkan kata tidak, belum, bukan, tanpa, dan jangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku Sahabatku Indonesia: untuk Anak Sekolah Tingkat A2 yang disusun Kemdikbud, dijelaskan bahwa kalimat negasi adalah kalimat pengingkaran. Masing-masing kata negasi di atas memiliki penggunaan yang berbeda.
1. Penggunaan Kata Tidak
Kata 'tidak' digunakan untuk menjelaskan kata kerja (verba) maupun kata sifat (adjektiva). Contohnya adalah sebagai berikut:
+ Joni makan nasi yang dibelikan ibunya.
- Joni tidak makan nasi yang dibelikan ibunya.
+ Desa Sukamaju termasuk desa yang ramai.
- Desa Sukamaju termasuk desa yang tidak ramai
2. Penggunaan Kata Belum
Kata belum dipakai untuk menegasi kata sudah atau telah. Contohnya seperti berikut ini:
+ Budi sudah mengerjakan PR Bahasa Indonesia.
- Budi belum mengerjakan PR Bahasa Indonesia.
3. Penggunaan Kata Tanpa
Kata 'tanpa' digunakan untuk menegasi kata 'dengan'. Bisa digunakan sebelum kata kerja maupun kata benda. Contohnya sebagai berikut:
+ Paman mudik ke Solo dengan melintasi jalur tol.
- Paman mudik ke Solo tanpa melintasi jalur tol.
+ Paman bertamasya ke Palembang dengan anaknya.
- Paman bertamasya ke Palembang tanpa anaknya.
4. Penggunaan Kata Bukan
Kata 'bukan' digunakan untuk menjelaskan kata benda atau nomina. Contohnya adalah sebagai berikut:
+ Desa Sukamaju bukan desa yang ramai karena berada di daerah ramai.
- Wanita yang bersamaku tadi bukan ibuku, tetapi bibiku.
5. Penggunaan Kata Jangan
Kata 'jangan' biasa dipakai dalam kalimat perintah dan diletakkan di depan kalimat.
- Jangan masuk ke kamarku selama aku pergi!
- Jangan makan terlalu banyak jika tak ingin gemuk!
Negasi dalam Logika Matematika
Dilansir dari buku Logika Matematika (2021) karya Retno Damayanti, negasi dalam logika matematika juga disebut ingkaran. Penggunaan dalam logika matematika tidak berbeda jauh dengan penggunaannya di ilmu bahasa.
Negasi dalam logika matematika biasa disimbolkan dengan (~). Misalnya pernyataan p negasinya adalah ~p. Sedangkan pada kalimat pernyataan, negasi biasa menggunakan kata tidak, bukan, atau tidak benar.
Dalam Modul Matematika SMP: Teori Belajar, Himpunan, dan Logika Matematika dari laman Kemdikbud, sebuah pernyataan selalu memiliki satu nilai kebenaran, yaitu benar (B) atau salah (S). Kemudian pernyataan tersebut dapat dicari negasi atau ingkarannya.
Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:
Contoh 1
P = Jakarta adalah ibukota Indonesia (B)
~P = Jakarta bukan ibukota Indonesia (S)
atau
~P = Tidak benar Jakarta ibukota Indonesia (S)
Contoh 2
Q = 20-5 < 13 (S)
~Q = Tidak benar jika 20-5 < 13 (B)
atau
~Q = 20-5 β₯ 13 (B)
Itulah tadi telah kita ketahui bahwa negasi adalah istilah yang digunakan dalam sejumlah bidang, misalnya bahasa Indonesia yang merujuk pada kalimat negatif. Atau pada logika matematika, negasi digunakan sebagai ingkaran pernyataan.
(bai/inf)