Gelombang panas tengah menyebar di seluruh dunia. Suhu terpanas bahkan tembus hingga 51,2o Celcius di Bangladesh pada 17 April lalu.
Situasi di Amerika Serikat tak jauh berbeda. Dalam kondisi tersebut, para ahli berusaha mencari tahu dampak gelombang panas selain kesehatan.
Ternyata tak hanya bikin sakit fisik, gelombang panas juga berpengaruh pada kemampuan berpikir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Militer Amerika Kesulitan Berpikir di Suhu Panas
Tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam jurnal Human Factors melihat secara menyeluruh bagaimana faktor lingkungan, termasuk panas, dingin, ketinggian, dan permukaan laut, memengaruhi kognisi anggota militer Amerika. Tinjauan tersebut mencakup 31 studi tentang tekanan panas.
Para peneliti menemukan bahwa tekanan panas berdampak pada kinerja kognitif, terutama pada suhu yang lebih tinggi, selama paparan yang lebih lama, dan selama tugas-tugas kognitif yang lebih kompleks. Hal ini terjadi ketika tekanan panas dikombinasikan dengan faktor lain, seperti aktivitas fisik.
Peserta penelitian menunjukkan kemampuan yang buruk saat cuaca menghangat. Sebagai contoh, dalam satu studi tekanan panas, pilot helikopter lebih sering menyimpang dari jalur penerbangan mereka, meningkatkan kemungkinan kecelakaan atau insiden karena kesalahan pilot.
Panas Bikin Sulit Berpikir
Penelitian selanjutnya mengungkapkan tekanan panas secara signifikan memengaruhi kemampuan orang untuk menyelesaikan tugas kognitif yang kompleks. Ketika peserta merasa lebih panas, kurang nyaman, dan lebih mudah tersinggung karena paparan panas, mereka melakukan tugas kognitif yang lebih buruk.
Namun setelah diberikan intervensi pendinginan, seperti paket pendingin yang ditempatkan pada kulit dan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kognisi, terdapat perubahan kognitif yang dialami selama panas.
Nilai Siswa Lebih Buruk
Dikutip dari Psychology Today, paparan panas juga berdampak pada pembelajaran di kalangan remaja. Sebuah studi menggabungkan data dari 58 negara bagian dan 12.000 distrik sekolah Amerika dengan informasi cuaca dan kalender akademik.
Studi tersebut menunjukkan bahwa siswa belajar lebih sedikit selama periode cuaca panas. Lebih lanjut, siswa yang merasakan suhu lebih panas menjelang ujian mendapat nilai lebih buruk dibandingkan rekan-rekan mereka di daerah yang sama yang bersekolah selama periode yang lebih dingin.
(twu/twu)