Dalam matematika dikenal perbandingan atau rasio. Ada beberapa jenis perbandingan yang perlu kamu ketahui, antara lain perbandingan senilai, perbandingan berbalik nilai, dan perbandingan bertingkat.
Kali ini akan kita ulas apa itu perbandingan dan bagaimana cara menghitung perbandingan berdasarkan jenisnya masing-masing.
Berikut penjelasannya seperti yang dirangkum dari Modul Unit Pembelajaran 5 : Perbandingan untuk Madrasah Tsanawiyah yang diterbitkan Kemenag dan buku Rumus Cepat Matematika untuk SD (2013) oleh Indah Hanaco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep Perbandingan
Perbandingan juga disebut rasio. Untuk menunjukkan perbandingan, biasa digunakan tanda titik dua (:) atau bentuk per (/) seperti dalam pecahan.
Perbandingan digunakan untuk membandingkan satu hal dengan hal lain.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari, antara lain perbandingan usia kakak dan adik. Misal usia kakak 30 dan usia adik 15, maka ditulis 30:15.
Contoh lain pada skala peta yang membandingkan ukuran dalam peta dengan ukuran asli. Misal pada peta berskala 1:1.000 menunjukkan ukuran jarak 5 cm, berarti ukuran aslinya 5.000 cm atau 50 meter.
Cara Menghitung Perbandingan
Perbandingan dapat digunakan untuk menghitung permasalahan sehari-hari. Cara menghitung perbandingan ini berbeda-beda tergantung jenisnya. Caranya adalah sebagai berikut:
1. Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai yaitu ketika variabel satu bertambah, maka variabel lainnya akan bertambah juga.
Contoh dan cara menghitung perbandingan senilai adalah sebagai berikut:
Joni ingin membeli 20 pensil untuk dibagikan kepada teman-temannya. Di toko, dia melihat paket berisi 5 buah pensil seharga Rp 5.000. Maka berapakah uang yang harus dibayarkan Joni?
Untuk menjawabnya, kita bisa membuat perbandingan seperti ini
5 buah pensil harganya Rp 5.000
20 buah pensil harganya n
Maka
5/5.000 = 20/n
5n = 100.000
n = 100.000/5
n = 20.000
Jadi harga 20 pensil adalah Rp 20.000
2. Perbandingan Berbalik Nilai
Perbandingan berbalik nilai yaitu ketika variabel satu bertambah, maka variabel lainnya akan berkurang.
Contoh dan cara menghitung perbandingan senilai antara lain perbandingan jumlah tukang dengan kecepatan menyelesaikan pekerjaan, dan perbandingan kecepatan kendaraan dengan waktu tempuh.
Contoh soalnya, ketika menggunakan tukang 10, pekerjaan akan selesai selama 50 hari. Berapa tukang yang dibutuhkan jika ingin menyelesaikan pekerjaan selama 10 hari?
10/50 = n/10
500 = 10n
n = 50
Jadi, jika ingin menyelesaikan pekerjaan selama 10 hari harus mempekerjakan sebanyak 50 tukang.
3. Perbandingan Bertingkat
Perbandingan bertingkat yaitu ketika terdapat beberapa perbandingan yang kemudian digunakan untuk menyelesaikan satu masalah. Perbandingan ini juga disebut perbandingan tidak langsung.
Contoh:
Perbandingan jumlah pohon kelengkeng dan pohon pisang di kebun sekolah adalah 7: 4. Perbandingan jumlah pohon kelengkeng dan pohon mangga adalah 2: 3. Jika jumlah pohon pisang 16, jumlah seluruh pohon adalah...
Jawaban:
Misalkan kelengkeng = K, pisang = P, dan mangga = M. Terlebih dahulu kamu harus mencari besar perbandingan yang sebenarnya.
Karena hanya kelengkeng yang berada dalam kedua perbandingan, maka kita harus mengetahui jumlah pohon kelengkeng terlebih dahulu. Kita bandingkan K dengan P terlebih dahulu.
K:P = 7:4
K/16 = 7/4
K = 112/4
K = 28 pohon
Kemudian kita hitung perbandingan kedua antara pohon kelengkeng dengan pohon mangga.
K:M = 2:3
28/M = 2/3
2M = 84
M = 42 pohon
Maka diketahui K=28, P=16, dan M=42. Maka jumlah ketiga pohon adalah 28 + 16 + 42 = 86 pohon
Nah, itulah tadi telah kita ketahui cara menghitung perbandingan berdasarkan tiga jenisnya, yaitu perbandingan senilai, berbalik nilai, dan bertingkat. Caranya mudah kan?
(bai/inf)