.webp)
Teks proklamasi asli merupakan sebutan bagi naskah proklamasi asli kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Soekarno. Sedangkan teks proklamasi autentik merupakan naskah proklamasi kemerdekaan RI dalam bentuk yang sudah diketik oleh Sayuti Melik.
Teks proklamasi kemerdekaan RI yang dibacakan di upacara 17 Agustus 1945 yakni naskah proklamasi autentiknya, seperti dikutip dari Indonesia Merdeka oleh Woro Miswati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teks Proklamasi Asli dari Tulis Tangan Soekarno
Berikut isi teks proklamasi kemerdekaan RI sebagaimana ditulis tangan Soekarno:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, 17 - 8 - '05
Wakil2 bangsa Indonesia.
Teks Proklamasi Klad ini ditinggal dan sempat masuk tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. Naskah bersejarah ini diselamatkan BM Diah dari tempat sampah.
Dikutip dari Mengenal Indonesia oleh Boli Sabon Max, BM Diah yang kelak menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari. Kemudian, naskah asli ini diserahkan ke Presiden Soeharto pada 29 Mei 1992.
Teks Proklamasi Kemerdekaan Autentik yang Diketik Sayuti Melik
 Teks proklamasi autentik yang diketik Sayuti Melik. Foto: (Elmy Tasya Khairally/detikcom) |
Berikut teks proklamasi autentik yang dibacakan Soekarno, diketik oleh Sayuti Melik, dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia, +/- 1942-1998 oleh Marwati Djoened Poesponegoro dkk:
P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
(Tanda tangan Soekarno dan Mohammad Hatta)
Teks proklamasi kemerdekaan autentik kemudian ditempatkan di Monumen Nasional.
Kenapa Teks Proklamasi Pakai Tahun '05?
Pencantuman tahun '05 atau 17-8-05 pada teks proklamasi asli mungkin menyebabkan kebingungan di kalangan siswa. Nah, rupanya, pada masa penjajahan Jepang, penanggalan yang lazim digunakan membuat naskah proklamasi saat itu diberi tanggal sesuai tahun kekaisaran Jepang.
Tahun '05 sendiri adalah kependekan dari penulisan tahun 2605 kekaisaran Jimmu Jepang. Jika dikonversikan ke tahun Masehi, maka setara dengan tahun 1945 M.
Penanggalan Jepang sendiri dikalkulasikan ahli sejarah di Jepang berdasarkan kitab abad ke-8 berisi mitos kelahiran negara Jepang. Isinya yakni dewa turun dari langit dan menciptakan negeri Jepang pada 660 sebelum Masehi (SM).
Artinya, tahun 1945 bertepatan dengan tahun 2605 kalender Jepang, seperti dikutip dari Shakai Kaizo: Seratus Tahun Reformasi Jepang oleh Susy Ong.
Sistem kalender pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia itu dikenal dengan nama kalender Sumera, atau kalender Jimmu Jepang. Namanya diambil dari Kaisar Jimmu, kaisar pertamanya.
(twu/twu)
