Selama ini mungkin kita sering mendengar tentang lubang hitam di alam semesta yang bisa materi apa pun di sekitarnya termasuk cahaya. Namun, tahukah kalian tentang lubang putih, cerminan dari lubang hitam yang jarang diketahui oleh banyak orang?
Meskipun yang kerap diteliti dan dibahas adalah lubang hitam, tetapi lubang putih nyatanya juga memiliki 'keanehan' yang menarik untuk diteliti bagi para ilmuwan. Sayangnya, hingga kini eksistensi dari lubang putih masih dipertanyakan dan belum diketahui secara pasti.
Berkaitan dengan Lubang Hitam
Sebelum memahami sifat lubang putih, pertama-tama kita harus mengetahui terkait lubang hitam terlebih dahulu. Lubang hitam adalah wilayah runtuh gravitasi lengkap, seperti yang dikutip dari laman Space.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gravitasi di lubang hitam telah mengalahkan semua gaya lain di alam semesta dan mampu mencekik gumpalan materi hingga menjadi titik yang sangat kecil yang dikenal sebagai singularitas.
Horison peristiwa akan mengelilingi singularitas, bukan batas fisik yang padat, melainkan batas di sekitar singularitas di mana gravitasi begitu kuat sehingga tidak ada yang bisa melarikan diri, termasuk cahaya.
Lubang hitam terbentuk saat bintang besar mati, di mana bobotnya yang besar akan mendorong intinya, sehingga memicu pembentukan lubang hitam. Setiap materi yang dekat lubang hitam akan terperangkap oleh gravitasi kuat dan ditarik di bawah horison peristiwa menuju kebinasaannya.
Pemahaman akan pembentukan lubang hitam dan interaksinya dapat kita pahami melalui teori relativitas umum Einstein.
Sementara untuk memahami konsep lubang putih, kita harus menyadari bahwa relativitas umum tidak peduli tentang aliran waktu. Persamaan-persamaannya simetris dalam hal waktu, berarti matematikanya berfungsi baik saat berjalan maju atau mundur dalam waktu.
Apa Itu Lubang Putih Sebenarnya?
Saat lubang hitam terbentuk, akan terdapat sebuah objek yang mengeluarkan radiasi dan partikel. Akhirnya, itu akan meledak dan meninggalkan sebuah bintang besar. Itulah yang kemudian disebut sebagai lubang putih.
Menurut relativitas umum, skenario ini sepenuhnya masuk akal. Lubang putih memiliki singularitas di pusatnya dan horison peristiwa di batas mereka. Tidak hanya itu, lubang putih juga tetap akan menjadi objek yang memiliki gravitasi besar.
Namun, materi apa pun yang masuk ke dalam lubang putih akan segera dikeluarkan dengan kecepatan lebih besar daripada cahaya, menyebabkan cahaya putih akan bersinar dengan kuat.
Apa pun yang berada di luar lubang putih tidak akan pernah dapat masuk ke dalamnya, karena harus bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya untuk melintasi horison peristiwa menuju bagian dalam.
Pertentangan Teori Terkait Lubang Putih
Meskipun lubang putih sejalan dengan matematika relativitas umum, tetapi keberadaannya tetap dipertanyakan. Hal ini karena relativitas umum bukan satu-satunya penjelasan tentang kosmos.
Terdapat cabang fisika lain yang juga memberikan kita pemahaman terkait cara kerja alam semesta, seperti teori elektromagnetisme dan termodinamika.
Teori termodinamika memiliki konsep entropi, ukuran ketidakteraturan dalam suatu sistem. Hukum kedua termodinamika mengungkap bahwa entropi tertutup hanya dapat meningkat, berarti ketidakteraturan selalu meningkat.
Sebagai contoh, saat kita melemparkan sebuah piano ke dalam mesin pencacah kayu, yang keluar adalah sejumlah puing-puing yang dihancurkan. Ketidakteraturan dalam sistem telah meningkat, dan hukum kedua termodinamika telah dipenuhi.
Namun, jika kita melemparkan sekelompok potongan acak ke dalam mesin pencacah kayu yang sama, kita tidak akan mendapatkan sebuah piano yang terbentuk sepenuhnya, karena itu akan menyebabkan ketidakteraturan berkurang.
Sistem yang sangat teratur, seperti kehidupan, dapat muncul di Bumi, tetapi hal itu terjadi dengan meningkatnya entropi di dalam matahari. Kita tetap tidak akan mendapatkan piano dari mesin pencacah kayu, tidak peduli bagaimana kita merancang sistem.
Kita tidak bisa hanya menjalankan proses pembentukan lubang hitam terbalik dan mendapatkan lubang putih, karena itu akan menyebabkan entropi berkurang, bintang tidak muncul secara ajaib dari ledakan kosmik raksasa.
Oleh sebab itu, meskipun relativitas umum tidak mengambil sikap tentang keberadaan lubang putih, termodinamika telah memberikan konsep tersebut untuk menentang keberadaan lubang putih.
Satu-satunya cara untuk membentuk lubang putih adalah dengan memiliki proses eksotik yang beroperasi di alam semesta awal yang telah menyematkan keberadaan lubang putih ke dalam struktur ruang-waktu itu sendiri.
Dengan cara ini, proses pembentukan lubang putih akan menghindari masalah dengan mengurangi entropi, lubang putih akan ada, eksis, sejak awal waktu.
Sayangnya, lubang putih juga akan sangat tidak stabil. Mereka masih akan bergravitasi dan menarik materi ke arah mereka, tetapi tidak ada yang akan dapat melintasi horison peristiwa.
Saat sesuatu, bahkan sebuah foton tunggal (partikel cahaya), mendekati lubang putih, ia akan terhukum. Jika partikel tersebut mendekati horison peristiwa, ia tidak akan dapat melintasinya, mengirimkan energi sistem melonjak tinggi.
Pada akhirnya, partikel tersebut akan memiliki begitu banyak energi sehingga akan memicu runtuhnya lubang putih menjadi lubang hitam, mengakhiri eksistensinya.
Jadi, seberapa seru dan membingungkannya lubang putih, tampaknya mereka tidak menjadi fitur di alam semesta nyata, hanya hantu yang menghantui matematika relativitas umum.
(faz/faz)