Indonesia Masuk 4 Besar Angkatan Laut Terkuat di Dunia, Susul AS, China, Rusia

KRI Raden Eddy Martadinata 331 baru saja diresmikan. Kapal tempur ini masuk ke dalam jajaran TNI Angkatan Laut dan siap mengamankan wilayah perairan Indonesia. — KRI RE Martadinata 331. Indonesia masuk 4 besar angkatan laut terkuat dunia menurut World Directory of Modern Military Warships. RI berada di posisi ke-4 menyusul AS, China, dan Rusia. Foto: Hasan Alhabshy

Jakarta -

Direktori Dunia Kapal Perang Militer Modern atau World Directory of Modern Military Warships (WDMMW) merilis daftar Global Naval Power Ranking 2023. Dari 36 negara, Indonesia menduduki peringkat 4 angkatan laut terkuat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), China, dan Rusia.

Dikutip dari laman resminya, Direktori Dunia Kapal Perang Militer Modern menampilkan hasil pengamatan tentang kekuatan saat ini dan kelemahan mendasar dari dinas angkatan laut militer modern di tingkat global. Informasi ini bertujuan menampilkan gambaran dan analisis tentang aspek utama peperangan modern, seperti penguasaan laut dan jalur perairan pentingnya.

Pemeringkatan Angkatan Laut Terkuat

Pemeringkatan angkatan laut terkuat di dunia versi WDMMW disusun berdasarkan jumlah total kapal perang dan kapal selam, serta kualitas dan campuran inventaris, seperti modernisasi, dukungan logistik, kemampuan serangan dan pertahanan, dan lain-lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemeringkatan ini juga mengukur kemampuan galangan kapal lokal, keseimbangan inventaris atau campuran umum tipe unit, dan pengalaman angkatan laut tiap negara.

Dikutip dari SCMP, penyusunan ranking kekuatan AL global ini juga memecah kelas-kelas kapal tempur menjadi tipe kapal corvette dan frigate yang lebih kecil, serta kapal penghancur dan kapal penjelajah yang relatif lebih besar.

Indonesia Masuk 5 Besar Angkatan Laut Terkuat Dunia Versi WDMMW

Berdasarkan kriteria pemeringkatan WDMMW, berikut gambaran dan analisis 4 besar angkatan laut terkuat dunia 2023:

1. Amerika Serikat

AS memiliki 243 unit armada aktif per November 2022, sama dengan Indonesia. Namun, AL AS memiliki 11 kapal induk, 68 kapal selam, 22 kapal penjelajah, 70 kapal perusak, 21 korvet, 8 kapal perang ranjau atau penangkal ranjau, 10 kapal patroli lepas pantai, dan 33 kapal serbu amfibi. Tidak ada kapal perang fregat.

AS dinilai punya keseimbangan jenis aset Baik. Sebab, AL AS memiliki jenis kapal perang dan selam yang beragam, diimbangi dengan keseimbangan jumlah masing-masing, dan besarnya jumlah kapal induk.

WMWWD mencatat, AS tengah memesan 67 unit armada baru untuk mengimbangi kekuatan AL China. Saat ini, usia rata-rata lambung kapalnya mencapai 23,3 tahun.

2. China

China memiliki armada terbesar di dunia, yakni 425 unit aktif per Agustus 2023 menurut catatan WDMMW. Usia lambung rata-rata pun 13,8, jauh lebih muda dari AS dan Rusia.

Unitnya terdiri dari 3 kapal induk, 2 kapal selam, 48 kapal perusak, 71 korvet, 44 fregat, 49 kapal penangkal ranjau/perang anti ranjau, 127 kapal patroli lepas pantai, dan 11 kapal serbu amfibi. Tidak ada kapal penjelajah. Keseimbangan jenis aset AL China mendapat nilai Baik.

3. Rusia

AL Rusia memiliki 264 unit kapal aktif per Maret 2023, tetapi dalam kondisi menua. Usia rata-rata lambung kapal Rusia menurut WDMMW mencapai 30 tahun.

Angkatan Laut Rusia memiliki Admiral Kuznetsov, satu-satunya kapal induk, lalu 1 fregat, 83 korvet, 28 kapal perang ranjau atau penangkal ranjau, 27 kapal patroli lepas pantai, dan 21 kapal amfibi penyerang. Keseimbangan jenis asetnya dinilai Baik.

Rusia kini disebut sedang berupaya memordenisasi AL negara dengan 82 unit kapal. Rusia diperkirakan berfokus pada kapal perang korvet, kapal selam, dan kapal perang ranjau atau penangkal ranjau.

Saat ini, Rusia menderita kerugian AL dalam konflik Rusia-Ukraina. Di antaranya yaitu kapal andalan Moskva di Laut Hitam yang lumpuh usai serangan rudal Ukraina. AL Rusia yang tidak banyak ambil peran utama di serangan ke Ukraina bertugas menjaga sebagian armadanya tetap utuh.

4. Indonesia

WDMMW mencatat, AL Indonesia memiliki 243 unit kapal aktif sesuai kriteria pemeringkatan. 243 unit ini terdiri dari 4 kapal selam, 7 fregat, 25 korvet, 9 kapal perang ranjau atau countermine, 168 kapal patroli lepas pantai, dan 30 kapal serbu amfibi. Di sisi lain, Indonesia sendiri tercatat tidak punya kapal induk, kapal penjelajah, atau kapal perusak.

Usia rata-rata lambung kapal RI yakni 21,8 tahun. Menurut WDMMW, sisa kondisi aset RI adalah rata-rata.