- Pengertian Sastra Menurut Para Ahli 1. Sapardi Djoko Damono 2. Priyatni 3. George Lukas 4. Mursal Esten 5. Taum 6. Sumardjo dan Saini
- Fungsi Sastra 1. Fungsi Rekreatif 2. Fungsi Estetis 3. Fungsi Moralitas 4. Fungsi Didaktif 5. Fungsi Religius
- Karakteristik Sastra
- Jenis-jenis Sastra 1. Sastra Lama 2. Sastra Baru
Detikers mungkin mengenal sastra sebagai hal yang berhubungan seni penggunaan bahasa. Tapi tahukah detikers, sastra punya arti yang lebih luas dari itu?
Mengutip buku Bahasa Dan Sastra Di Sekolah Dasar oleh Laily Nurmalia, sastra dalam bahasa Indonesia berarti bahasa (kata-kata atau gaya bahasa) yang dipakai di kitab-kitab dan bukan bahasa yang digunakan sehari-hari.
Sastra dikategorikan sebagai seni berbahasa yang menghasilkan karya kreatif berkaitan dengan manusia dan kehidupannya. Dan bahasa merupakan alat atau sarana untuk menciptakan sastra itu sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahasa sastra tak sama dengan bahasa yang dipakai dalam aktivitas harian maupun pada karya tulis. Lantaran bahasa sastra lebih artistik, orisinil, juga indah dari segi isi dan pengungkapannya.
Selain sebatas seni berbahasa, ternyata sastra memiliki makna yang cukup luas. Hal ini sebagaimana para ahli mendefinisikan sastra itu sendiri.
Pengertian Sastra Menurut Para Ahli
Berikut definisi sastra menurut para ahli:
1. Sapardi Djoko Damono
Menurut Sapardi Djoko Damono, sastra didefinisikan sebagai lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium penyampaiannya. Bahasa sendiri merupakan ciptaan sosial.
2. Priyatni
Menurut Priyatni, sastra adalah pengungkapan realitas kehidupan masyarakat secara imajiner atau secara fiksi.
3. George Lukas
George Lukas mengartikan sastra sebagai sebuah cermin yang memberikan refleksi yang lebih besar, lebih lengkap, lebih hidup, dan lebih dinamik.
4. Mursal Esten
Menurut Mursal Esten, sastra adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai bentuk perwujudan atau manifestasi dari kehidupan manusia dan masyarakat.
5. Taum
Menurut Taum, sastra merupakan bentuk karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif dan menggunakan bahasa yang indah serta keberadaannya dapat berguna untuk hal-hal lain.
6. Sumardjo dan Saini
Sumardjo dan Saini menyatakan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
Fungsi Sastra
Sebagaimana sastra dimaknai sebagai seni berbahasa yang mengungkap perasaan dari gambaran kehidupan, sastra punya sejumlah fungsinya. Yakni sebagai berikut:
1. Fungsi Rekreatif
Sastra berfungsi sebagai rekreatif lantaran sastra memberikan hiburan bagi pembacanya. Pembacanya terhibur dengan menikmati isi bacaan sastra yang. Terkadang pula, pembaca sastra sampai terbawa suasana lewat apa yang dibaca.
2. Fungsi Estetis
Sastra mampu memberikan nilai-nilai keindahan bagi penikmatnya melalui penggunaan bahasa yang dipakai.
3. Fungsi Moralitas
Sastra berisi ungkapan atau gambaran kehidupan. Karenanya seni bahasa ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembacanya mengenai moral yang baik dan buruk.
4. Fungsi Didaktif
Sastra memungkinkan untuk mengarahkan dan mendidik pembacanya dengan nilai-nilai kebenaran serta kebaikan yang terkandung di dalamnya.
5. Fungsi Religius
Sastra terkadang juga menghadirkan karya seni yang mengandung ajaran beragama. Oleh sebab itu, sastra bisa diteladani dari sisi religiusnya.
Karakteristik Sastra
Tak sama dengan karya tulis lain, sastra memiliki sejumlah karakteristik pembeda. Yaitu:
- Adanya nilai seni yang terkandung
- Penggunaan bahasa yang khas dan indah
- Bersifat imajinasi atau fiksi
- Punya aliran bahasa sastra tertentu.
Jenis-jenis Sastra
Bila dilihat dari waktu atau zaman pembuatannya, sastra terbagi menjadi dua:
1. Sastra Lama
Sastra lama merupakan sastra yang lahir dari masyarakat lama seperti orang-orang yang masih memegang kental kebiasaan tertentu. Biasanya sastra lama mengandung nilai moral, pendidikan, adat istiadat, serta agamis.
Contoh karya sastra lama, seperti dongeng, pantun, hikayat, mitos, syair, hingga fabel.
2. Sastra Baru
Berbeda dengan jenis sastra lama, sastra baru tidak dipengaruhi adat kebiasaan masyarakat. Sastra baru cenderung dipengaruhi oleh sastra Barat dan Eropa dengan berbagai aliran serta genre.
Contoh karya sastra baru yaitu cerpen, novel, drama, lagu, juga prosa.
Itulah penjelasan mengenai sastra beserta pengertian, fungsi, karakteristik, jenis, dan contohnya.
(fds/fds)