Pidato 17 Agustus seringkali dibacakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI). Tanggal 17 Agustus 2023 mendatang, rakyat Indonesia akan merayakan HUT RI ke 78.
Pidato tentang kemerdekaan biasanya kerap dijadikan untuk sambutan, upacara, di sekolah, hingga lomba. Dalam artikel ini, ada beberapa contoh pidato 17 Agustus tentang hari kemerdekaan Indonesia yang bisa jadi referensi detikers. Simak teks pidatonya di bawah ini yuk.
Contoh Pidato Kemerdekaan 17 Agustus Singkat
Berikut merupakan beberapa contoh teks pidato 17 Agustus untuk hari kemerdekaan Indonesia:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Pidato 1
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu
Pada 78 tahun yang lalu, dengan penuh keberanian para pendahulu kita mengumandangkan proklamasi, mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih, menyatakan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa, lalu terlahirlah Indonesia Merdeka
Perjuangan mencapai kemerdekaan telah tercatat dalam sejarah. Kita tidak boleh berhenti bergerak dan melangkah. Khususnya pada tahun ini, kita memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2023 dengan semangat "Terus Maju Untuk Indonesia Maju".
Dengan peran besar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan, Teknologi (Kemendikbudristek) dalam menggalang kolaborasi global untuk bergotong royong memulihkan dan membangkitkan sistem pendidikan.
Kita telah memberikan contoh kepada dunia bagaimana proses pembelajaran di Indonesia saat ini semakin berpihak kepada murid dan memerdekakan guni untuk berkreasi dalam mengajar melalui Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar
Kita telah memberikan bukti bahwa upaya untuk memperluas akses terhadap pendidikan yang berkualitas dapat dilakukan melalui terobosan mekanisme Bantuan Operasional Sekolah dan berbagai program dukungan beasiswa.
Kita juga telah meyakinkan dunia bahwa generasi muda Indonesia sudah terlatih dengan dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat, yang bekalnya diperoleh sejak di bangku kuliah melalui berbagai program belajar di luar kampus yang terhimpun dalam Kampus Merdeka.
Begitu juga pada sektor kebudayaan, Kemendikbudristek dalam forum G20 lalu mendorong negara-negara di dunia untuk menghadirkan dukungan pendanaan bagi seniman dan pelaku budaya agar dapat kembali menginspirasi dengan karya-karya terbaiknya, khususnya di masa pasca pandemi Inisiatif ini adalah kelanjutan dari terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia yang kami luncurkan dan telah memberikan banyak manfaat bagi para penggerak budaya kita
Hal-hal yang saya sebutkan tadi haruslah sebagian kecil dari terobosan Merdeka Belajar yang sekarang sudah mencapai 21 episode. Masih banyak lagi episode Merdeka Belajar yang akan kami luncurkan, sampai semua anak di seluruh Indonesia merasakan kemerdekaan yang sebenarnya, yaitu belajar dengan bahagia, berkarya tanpa hambatan, berlari menuju masa depan dengan penuh keberanian sebagai Pelajar Pancasila. Selamat memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tahun 2023 untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Khususnya bagi para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik seluruh tanah air mari lanjutkan gotong royong kita untuk memulihkan dan membangkitkan Indonesia merdeka, wujudkan Merdeka Belajar
Terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,
Om shanti, shanti, shanti, om
Namo buddhaya
(Sumber: Dirangkum dan diadaptasi dari pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-77 RI tahun 2022 lalu.)
Contoh Pidato 2
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Yang saya hormati Bapak Ketua Pelaksana Harian Yayasan...
Yang saya hormati Bapak/ibu Dekan di lingkungan Universitas...
Karyawan yang berbahagia serta civitas akademika yang saya banggakan,
Bulan ini adalah bulan yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Sebuah peristiwa yang sangat amat bersejarah terjadi bulan ini tepatnya 17 Agustus 1945, yaitu diproklamirkannya Kemerdekaan Republik Indonesia.
Alhamdulillah sampai hari ini bangsa Indonesia telah menikmati alam kemerdekaan selama 63 tahun. Dalam memperingati HUT RI yang ke 78 ini telah banyak pendapat dan komentar telah diluncurkan di berbagai media massa tentang makna kemerdekaan.
Umumnya, mereka menyatakan, bahwa secara fisik, Indonesia memang telah merdeka, namun ditinjau dari nilai hakikat kemerdekaan, maka tujuan kemerdekaan itu sendiri masih jauh dari harapan. Dalam Pembukaan UUD 1945. terdapat tujuan negara yaitu untuk membentuk pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Tujuan negara yang sangat luhur tersebut, telah dipikirkan, digagas serta dituangkan dalam sebuah dokumen Negara, sehingga Negara dan kita sebagai warga Negara yang baik berkewajiban untuk melaksanakan dan mencapai tujuan tersebut.
Tetapi apakah tujuan sebagai Negara yang merdeka tersebut sudah tercapai di usia yang 78 ini? Sebagai warga yang baik kita harus melihat, mendengar, membaca, dan mengintrospeksi diri kita apakah selama 78 tahun kemerdekaan Negara ini, kita telah berbuat banyak untuk Negara kita, atau bahkan kita hidup dalam penjajahan dalam bentuk lain?
Kita perlu bangga ketika Negara berhasil membangun di segala bidang bahkan Negara kita pernah dijuluki sebagai macannya Asia, gemah ripah loh jinawi, Paris van Java, Jamrud di Khatulistiwa dan lain-lain.
Tetapi kebanggaan tersebut jangan menyebabkan kita menjadi lengah kemudian terbuai oleh kata-kata indah yang menyebabkan kita kembali terjajah. Peserta Upacara yang berbahagia 78 tahun kita telah merdeka, 78 tahun kita terlepas dari belenggu penjajah, maka patutlah kita bersyukur.
Kemerdekaan itu harus kita syukuri dengan berbagai macam upaya agar segala jenis penjajahan dapat kita lalui dengan penuh kemenangan. Sebab kita memang telah merdeka dari bentuk penjajahan kuno, tetapi kita jangan terjebak dengan bentuk penjajahan baru.
Bentuk penjajahan baru tersebut dapat berupa tidak siapnya kita untuk menjadi bangsa besar yang dapat berdiri sendiri, bangsa yang bodoh, dan miskin, sehingga kita hanya menjadi bangsa yang pandai memakai tanpa pandai membuat, sikap hidup serba instan yang menyebabkan kita malas untuk belajar, berjuang dan memperoleh kemenangan.
Peserta upacara yang berbahagia, agar kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dapat kita lestarikan maka kita harus memiliki:
1. Karakter kompetitif
Karakter yang memiliki esensi sebuah mentalitas dan watak yang mendorong adanya semangat belajar yang tinggi. Pembudayaan karakter ini akan mendorong minat untuk terus melakukan pembelajaran dalam memahami sekaligus mengatasi persoalan yang dihadapi.
Karakter kompetitif ini akan mendorong adanya upaya perbaikan secara terus menerus dan bertahap ketika menghadapi persaingan yang semakin berat. Dalam kenyataannya, hanya dengan karakter kompetitif lah suatu bangsa dapat mempertahankan keunggulan daya saingnya.
Bahkan di era knowledge based economy, dengan karakter ini suatu bangsa mempertahankan eksistensinya sebagai bangsa yang merdeka.
2.Karakter inovatif
Karakter inovatif adalah watak dan mentalitas yang selalu mendorong kita dalam melakukan inovasi-inovasi baru pada berbagai hal. Pada hakekatnya inovasi hanya dapat diciptakan setelah melalui serangkaian proses belajar secara kolektif, atau lazim dikenal dengan learning curve.
Bangsa yang maju dan modern memiliki sejumlah learning curve yang dapat menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya proses inovasi. Mentalitas inovasi tidak lepas dari proses belajar, termasuk belajar dari kesalahan dan kegagalan di masa lalu.
Peserta Upacara yang berbahagia,
Kemerdekaan adalah proses pembebasan politik dari penjajahan asing. Setelah kemerdekaan adalah masa berlanjutnya proses pembebasan sosial masyarakat dari kemiskinan, ketidakpedulian, kebodohan, ketergantungan, dan berbagai bentuk kendala yang membatasi kita dalam berinovasi, mengembangkan pilihan-pilihan sah, dan sukses dalam menghadapi masa depan.
Semoga dengan upacara hari ulang tahun kemerdekaan ke-78 ini kita semua benar benar merdeka dan hidup sesuai dengan tujuan kemerdekaan tersebut. Merdeka.....merdeka...merdeka.
Billahitaufiq walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(Sumber: Dikutip dan diadaptasi dari pidato rektor HUT RI dalam laman bunghatta.ac.id)
Contoh Pidato 3
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat Pagi, dan Salam sejahtera bagi kita semua.
Marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena pada hari ini kita diberi karunia sehat wal'afiat dan dapat merayakan 78 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Tepat 78 tahun yang lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di langit biru Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Republik Indonesia. Negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis budaya, bahasa, flora dan fauna yang tersebar di 17 ribu pulau, yang dipersatukan oleh kesadaran mewujudkan cita-cita bersama.
Satu dari empat cita-cita mulia yang ingin diwujudkan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, itulah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Para peserta upacara yang saya hormati, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa telah kita lakukan secara gotong royong tanpa mengenal lelah dan tidak akan pernah berhenti.
Pada saat memproklamasikan kemerdekaan 95% penduduknya buta huruf, saat ini bangsa Indonesia telah berhasil membalik keadaan menjadi 96% melek huruf. Tidak banyak negara yang bisa mengatasi buta huruf secepat Indonesia. Saat ini tugas mendesak dunia pendidikan memastikan setiap anak Indonesia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menang di abad 21.
Sda tiga hal yang mendesak yang harus dilakukan sesuai amanat Nawacita. Pertama, membekali anak-anak Indonesia dengan pendidikan karakter agar bisa beradaptasi pada lingkungan global yang dinamis dan beragam.
Pendidikan karakter bukan hanya tugas sekolah, namun juga masyarakat dan keluarga. Mari kita jadikan sekolah sebagai rumah kedua dan sebagai taman belajar yang menyenangkan. Mari kita tumbuhkan kebiasaan baik pada setiap anak Indonesia.
Mari kita tumbuhkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara sekolah, masyarakat dan keluarga. Pendidikan berawal dari keluarga dan orangtua adalah guru sekaligus sebagai panutan bagi anak karena sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga.
Di lingkungan keluarga nilai-nilai kasih sayang harus ditumbuhsuburkan, sementara di sekolah perlu dibangun dan dikembangkan karakter sosial anak. Karena itu sinergi yang harmonis antara orang tua dengan sekolah adalah kunci suksesnya pendidikan anak.
Kedua, memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa ada diskriminasi, mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Kesenjangan layanan pendidikan harus diperkecil.
Negara juga sedang memperluas ketersediaan layanan pendidikan di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dengan membangun sekolah garis depan. Saat ini negara melakukan rehabilitasi sekolah yang rusak berat, serta memenuhi sarana/prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Ketiga, memastikan bahwa lulusan sekolah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja serta bisa memenangkan persaingan regional dan global.
Para siswa yang saya cintai, Tahun 2045 kita akan memperingati 100 tahun kemerdekaan. Kami percaya bahwa di pundak kalian lah bisa kami titipkan tugas membawa Indonesia ke puncak kejayaannya. Teruslah belajar, teruslah mengejar cita-cita. Kalianlah Generasi Emas 2045 itu.
Dirgahayu Republik Indonesia Jayalah dunia pendidikan dan kebudayaan Jayalah negeriku, jayalah Indonesia.
(Sumber: Dirangkum dan diadaptasi dari pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Pada Upacara Bendera, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.pada Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 RI di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2016).
Contoh Pidato 4
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh/
Shalom/
Om Swastiastu/
Namo Buddhaya/
Rahayu
Selamat pagi, dan salam sejahtera bagi kita semua,
Marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Pengasih dan Penyayang, karena pada hari ini kita dapat memperingati 78 tahun Kemerdekaan Negara kita tercinta, Republik Indonesia.
Rasa syukur ini tentu akan lebih bermakna apabila kita juga mengetuk relung hati kembali untuk mengenang jasa-jasa Pahlawan Kemerdekaan seraya berdoa agar Tuhan menempatkannya di tempat terbaik dan kita yang ditinggalkan dapat melanjutkan cita-cita kemerdekaan, melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Insan Pendidikan dan Kebudayaan yang berbahagia,
Dalam rangka memenuhi janji kemerdekaan, khususnya untuk memberi titik tekan pada diksi mencerdaskan kehidupan bangsa, kita mempercayai bahwa pendidikan adalah salah satu jalan perubahan menuju perbaikan, yakni menuju Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Oleh karena itu, kita tak henti-hentinya melakukan upaya pembenahan bidang pendidikan ini agar jalan perubahan tetap pada rel yang benar sehingga tidak hanya sesuai dengan arah cita-cita bangsa, tetapi juga dapat lari dengan cepat mengejar perkembangan zaman.
Berbagai tatanan baru, termasuk dalam kewenangan bidang pendidikan yang terdesentralisasi sudah terjadi. Namun perlu disadari reformasi ternyata baru menyentuh perombakan institusional, dan belum banyak menghasilkan perubahan paradigma, pola pikir dan budaya kerja.
Saatnya kita menyudahi transisi yang berkepanjangan ini dan memasuki era Indonesia yang demokratis, sejahtera, berkeadilan dan bermartabat.
Paradigma pemerataan kualitas pendidikan yang sering menjadi wacana sudah saatnya terejawantah dalam bentuk regulasi yang matang dan berani agar reformasi di bidang pendidikan benar-benar terwujud.
Dengan niat baik dan kerja keras kita semua, para orang tua, anak-anak, para guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat luas serta pemangku pendidikan, Insya Allah ikhtiar kita ini akan membuahkan hasil.
Hadirin yang saya muliakan,
Presiden telah memberikan arahan agar menggencarkan pembangunan infrastruktur segera diikuti dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal ini juga tertuang dalam empat pilar Visi Indonesia 2045, yaitu: 1) pembangunan SDM dan penguasaan iptek, 2) perkembangan ekonomi berkelanjutan, 3) pemerataan pembangunan, dan 4) ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Untuk itu, pembangunan SDM dalam bidang pendidikan, diarahkan untuk mengantisipasi dua hal. Pertama, menyiapkan SDM agar dapat beradaptasi dan hidup selaras dengan perkembangan zaman. Kedua, meminimalisasi dampak sosial dari pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilaksanakan.
Penempatan SDM sebagai pilar pertama mempertegas bahwa SDM menjadi faktor yang sangat penting dalam menopang pembangunan suatu negara. Dengan SDM yang memiliki kompetensi serta produktivitas tinggi, maka negara dapat mencapai pertumbuhan optimal dan juga memiliki nilai daya saing yang lebih tinggi.
Upaya untuk meningkatkan kualitas SDM harus dilihat dari dua perspektif: manusia sebagai insan yang berkarakter unggul dan manusia sebagai sumber daya pembangunan yang sehat, berpendidikan, dan produktif.
Untuk itu, terdapat lima karakteristik SDM yang perlu dihasilkan melalui pendidikan dan kebudayaan, yaitu: 1) Memiliki karakter kuat; 2) Memiliki multi-kecakapan Abad 21 dan Bersertifikat; 3) Elastis dan Pembelajar Sepanjang Hayat; 4) Inovatif dan Kewirausahaan; 5) Kewargaan Global.
Peringatan HUT RI ke-78 ini kita jadikan momentum untuk menunjukkan kinerja dan prestasi yang menjadi kebanggaan bagi kita semua dan kekaguman bangsa lain.
"Terus Maju Untuk Indonesia Maju."
Semoga Tuhan yang Maha Esa meridhoi niat tulus kita dalam berkontribusi untuk menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan Indonesia.
Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh/
Shalom/
Om Santi Santi Om/
Namo Buddhaya/
Rahayu
(Sumber: Dirangkum dan diadaptasi dari pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Pada Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-73 RI di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2018).
Contoh Pidato 5
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kepada yang terhormat seluruh peserta upacara bendera HUT RI yang ke-78 Tahun 2023. Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmatnya kita bisa berkumpul pada hari ini.
Sholawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para pengikutnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, kita bisa memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di tahun 2023, semoga kita lebih meningkatkan rasa cinta kita pada bangsa ini.
Peringatan HUT RI ke-78 ini sekaligus harus bisa mengajak dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan semangat belajar. Khususnya untuk generasi muda, mari kita tunjukkan sebagai generasi yang mampu membuat negara tercinta kita lebih maju sebagaimana tema yang diusung "Terus Maju Untuk Indonesia Maju".
Hadirin yang berbahagia,
Apabila kenang perjuangan para pahlawan tahun 1945, semangat mereka bagaikan api karena rela berjuang demi meraih kemerdekaan. Untuk itu, dalam rangka menghormati perjuangan para pahlawan, marilah kita kaum muda Indonesia bangkit, memperjuangkan bangsa Indonesia, dengan selalu optimis untuk memberikan yang terbaik untuk tanah air tercinta.
Semangat belajar dan harumkan nama bangsa.
Selamat berjuang, semangat belajar untuk menjadi generasi muda yang hebat, dirgahayu Indonesiaku. Merdeka! Merdeka!
Demikianlah amanat pembina upacara yang singkat pada hari ini. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Itu tadi beberapa contoh teks pidato 17 Agustus untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. Semoga bisa jadi referensi detikers ya.
(khq/inf)