Purun, Rumput 'Harta Karun' Rawa Pedamaran Sumsel yang Diberdayakan Jadi Anyaman

ADVERTISEMENT

Belajar dari Pakar

Purun, Rumput 'Harta Karun' Rawa Pedamaran Sumsel yang Diberdayakan Jadi Anyaman

Fenky Marsandi - detikEdu
Selasa, 01 Agu 2023 09:30 WIB
Tanaman purun yang bisa dibuat bahan anyaman
Foto: (Dokumentasi BRIN)
Jakarta -

Kita semua sepakat bahwa kekayaan alam Indonesia sangat berlimpah dan menakjubkan yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Begitupun dengan, Sumatera Selatan yang juga memiliki kekayaan alam yang beragam, salah satunya adalah tumbuhan purun (Eleocharis dulcis) yang hidup di daerah rawa.

Purun, sejenis rumput liar yang yang melimpah di daerah lebak dan rawa gambut, memiliki potensi ekonomi yang tinggi dan cukup signifikan. Tidak hanya sebagai tanaman liar, purun juga sering dimanfaatkan sebagai bahan anyaman yang indah dan unik. Meskipun tumbuh dengan alami, potensi ekonomi purun sebagai komoditas lokal yang menjanjikan membuatnya semakin diminati oleh masyarakat dan menjadi semakin penting untuk dikembangkan secara berkelanjutan.

Pedamaran merupakan suatu kecamatan yang terletak di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Rawa-rawa di daerah ini dipenuhi oleh tumbuhan purun yang tumbuh subur dan melimpah. Purun dari Pedamaran memiliki kualitas yang terbaik dibandingkan dengan daerah lainnya. Hal ini karena kondisi lingkungan di daerah tersebut sangat mendukung pertumbuhan purun. Tak hanya itu, masyarakat di Pedamaran juga memiliki keterampilan dalam mengolah purun menjadi berbagai macam kerajinan anyaman yang indah dan bermutu tinggi. Proses pengolahan purun ini pun masih menggunakan metode tradisional, dengan tangan-tangan yang cekatan dan penuh kesabaran. Warga Pedamaran menyandarkan hidupnya dengan mencari purun yang tumbuh di rawa-rawa di sekitar desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekologi Purun dan Kearifan Lokal Masyarakat

Purun, rumput liar yang tumbuh di daerah rawa, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Purun memiliki akar yang dalam dan lebat, sehingga dapat menyerap nutrisi dan menjaga kualitas tanah di sekitarnya. Tanaman ini juga mampu menyerap air dalam jumlah besar, sehingga dapat membantu mencegah banjir dan menstabilkan aliran air di rawa-rawa tersebut.

Purun di daerah Pedamaran dikenal dengan nama purun tikus, yang tumbuh subur di daerah lebak atau rawa-rawa Sumatera dan Kalimantan. Tumbuh sepanjang tahun, purun tikus memiliki kemampuan adaptasi yang bagus terhadap lingkungan yang bersifat asam dan berair. Purun tikus dapat ditemukan pada ketinggian 0-1,350 m di atas permukaan laut di daerah rawa, dan dapat tumbuh dengan baik pada suhu 30-35Β°C dengan kelembapan tanah 98βˆ’100%.

ADVERTISEMENT

Tumbuhan ini memiliki rimpang pendek dengan stolon memanjang berujung bulat gepeng berwarna kecoklatan hingga hitam. Batang purun tikus tegak, tidak bercabang, berwarna keabuan hingga hijau mengilap dengan panjang 50-200 cm dan tebal 2-8 mm. Daun purun tikus mereduksi menjadi pelepah yang berbentuk buluh, dengan bunga berbentuk bulir majemuk dan bersifat hermafrodit (Suprapto & Yudha, 2019).

Purun memiliki banyak fungsi ekologi penting yang bermanfaat bagi lingkungan. Sebagai salah satu tumbuhan dominan di daerah rawa, purun mampu memberikan banyak manfaat bagi ekosistem sekitarnya. Secara umum, purun berfungsi sebagai penahan air dan unsur hara, serta memberikan habitat yang penting bagi beragam jenis makhluk hidup. Tumbuhan ini juga mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpannya dalam bentuk biomassa yang dapat mengurangi dampak perubahan iklim. Selain itu, purun juga berfungsi sebagai penyangga keanekaragaman hayati dengan menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi beragam spesies hewan, seperti serangga air, ikan, burung, dan reptil.

Tanaman purun yang bisa dibuat bahan anyamanTanaman purun yang bisa dibuat bahan anyaman Foto: (Dokumentasi BRIN/alchetron.com & fr.m.wikipedia.org)

Masyarakat Pedamaran telah lama memanfaatkan purun sebagai bahan anyaman yang digunakan dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Penggunaan purun sebagai bahan anyaman telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat setempat yang turun temurun. Masyarakat Pedamaran tidak hanya sekedar memanfaatkan purun sebagai bahan anyaman, mereka juga memiliki cara tersendiri dalam menjaga dan melestarikan keberadaan purun.

Mereka menghargai setiap proses yang dilakukan dalam menjaga keberlangsungan hidup purun, mulai dari proses penanaman hingga proses pemanenan. Masyarakat setempat memahami bahwa menjaga ekosistem purun yang sehat akan berdampak pada ketersediaan bahan anyaman yang berkualitas.

Kearifan lokal masyarakat Pedamaran dalam menjaga dan memanfaatkan purun sebagai bahan anyaman tidak hanya bermanfaat bagi keberlangsungan hidup purun, tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Hal ini menjadi contoh nyata bahwa manusia dapat hidup berdampingan dengan alam dan memanfaatkannya dengan bijak tanpa merusak ekosistem yang ada.

Potensi Ekonomi dan Inovasi Desain Kerajinan Purun

Kecamatan Pedamaran, yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, dikenal sebagai surganya purun, tumbuhan liar yang tumbuh subur di rawa gambut. Namun, purun tidak hanya memiliki keindahan dan keunikan ekologi, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi masyarakat.

Selain berperan penting dalam menjaga ekosistem daerah rawa gambut, purun juga memiliki potensi ekonomi yang tinggi bagi masyarakat setempat. Salah satu produk olahan purun yang paling terkenal adalah tikar. Dibuat dari serat purun yang dianyam dengan tangan, tikar Pedamaran terkenal dengan kualitasnya yang tinggi dan desainnya yang khas. Tikar Pedamaran bukan hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia bahkan hingga mancanegara. Tikar Pedamaran kini menjadi produk andalan yang mengangkat nama Pedamaran sebagai pusat kerajinan tangan dari purun.

Masyarakat Pedamaran tidak hanya terkenal dengan produksi tikar dari purun yang menjadi kebanggaan daerah mereka. Mereka juga menghasilkan berbagai produk kerajinan tangan lainnya dari bahan alami tersebut. Tas, topi, sepatu, sejadah, tempat tisue, tikar lipat, dan sandal adalah beberapa produk yang semakin populer di kalangan pecinta barang-barang handmade dan ramah lingkungan.

Karya-karya tersebut tidak hanya menunjukkan keindahan dan kreativitas masyarakat setempat, tetapi juga menggambarkan betapa luasnya potensi pengembangan ekonomi berbasis purun di daerah tersebut. Masih banyak lagi bentuk desain kerajinan tangan kreatif lainya yang bisa dibuat dari purun dan berpotensi menjadi semakin populer dan diminati oleh masyarakat di dalam dan luar negeri.

Tanaman purun yang bisa dibuat bahan anyamanTanaman purun yang bisa dibuat bahan anyaman Foto: (Dokumentasi BRIN)

Dalam beberapa tahun terakhir, inovasi desain kerajinan purun semakin berkembang di Pedamaran, dengan menggabungkan teknik tradisional dan sentuhan modern. Beberapa pengrajin lokal telah menciptakan produk-produk unik seperti tas laptop dan tas purun lainnya dengan aksen kulit, sandal purun dengan motif batik, mainan purun untuk anak-anak, dan tikar purun dengan pola geometric bahkan baju pengerajin telah membuat baju adat bermotif purun yang bernilai estetika tinggi.

Beberapa pelaku usaha juga mulai memperluas pemasaran dengan membuat produk-produk souvenir purun, seperti gantungan kunci, pin dan magnet kulkas. Inovasi yang kreatif ini menunjukkan bahwa kerajinan purun dapat menjadi bahan dasar yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan tren fashion dan permintaan pasar yang semakin beragam.

Selain itu, beberapa pelaku usaha juga memperluas pemasaran dengan membuat produk souvenir dari purun yang lebih beragam dan kreatif mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi dari purun belum sepenuhnya dimanfaatkan dan masih terbuka lebar untuk terus dikembangkan. Dengan terus berinovasi dan memperluas pemasaran, kerajinan purun dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi masyarakat Pedamaran.

*) Fenky Marsandi
Peneliti Pusat Riset ekologi & Etnobiologi BRIN




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads