Parenting adalah Keahlian Mengasuh Anak, Berikut Jenis dan yang jadi Perhatian

ADVERTISEMENT

Parenting adalah Keahlian Mengasuh Anak, Berikut Jenis dan yang jadi Perhatian

Elmy Tasya Khairally - detikEdu
Minggu, 30 Jul 2023 13:46 WIB
Ilustrasi Sisi Positif Parenting Jepang
Ilustrasi parenting. Foto: iStock.
Jakarta -

Seorang anak pertama kali mendapatkan pendidikan di lingkungan keluarga oleh orang tua mereka. Pendidikan dalam keluarga mengajarkan tentang karakter dan penanaman sikap yang baik dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Ilmu parenting perlu diketahui oleh orang tua agar tak salah dalam mendidik anak. Yuk ketahui apa itu parenting, jenis-jenis dan hal-hal yang harus diperhatikan orang tua dalam mengasuh anak.

Definisi Parenting

Parenting berasal dari bahasa Inggris dari kata parent yang berarti orang tua. Parenting merupakan proses keterampilan dalam mengasuh anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, menurut Hasan Basuni (2019), parenting adalah sebuah proses interaksi antara orang tua dan cara orang tua dalam mengasuh anak. Pola pengasuhan orang tua bisa berpengaruh pada pendidikan anak, sehingga orang tua harus memperhatikan pola pengasuhan yang diterima anaknya, baik dalam lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah.

Program parenting merupakan pendidikan yang diberikan kepada orang tua agar dapat mendidik serta merawat anak agar tumbuh optimal dan menjadi anak yang berkualitas baik. Dengan program ini, orang tua bisa memberikan bantuan sekaligus dukungan kepada anak secara langsung.

ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Parenting

Ada beberapa jenis parenting yang diterapkan orang tua kepada anaknya. Jenis parenting yang dipilih tentu akan mempengaruhi sikap anak. Berikut di antaranya:

1. Authority Parenting

Menurut E-jurnal berjudul Studi Sistematik Jenis-jenis Parenting pada Anak Serta Implikasinya Terhadap Akhlak oleh Abu Warasy Batula, authority parenting merupakan gaya mengasuh anak yang ditandai dengan tuntutan tinggi dari orang tua, namun memberikan respon perhatian yang rendah.

Menurut buku Penguatan Peran Orang Tua dan Sekolah untuk Masa Depan Anak di Era Milenial, orang tua memaksakan peraturan, mengharapkan kepatuhan yang ketat, jarang menjelaskan mengapa anak harus memenuhi peraturannya da biasanya mengandalkan taktik kekuasaan seperti hukuman fisik.

Jadi, dalam parenting ini, orang tua hanya memberikan perintah dna menuntut anaknya menurut, namun sangat sedikit support yang diberikan.

2. Permissive Parenting

Permissive Parenting adalah pola pengasuhan di mana orang tua memberikan tuntutan yang rendah, namun respon dan pengamatan yang tinggi. Dalam permissive parenting, orang tua lebih cenderung memberikan respon yang baik terhadap keinginan anaknya, daripada menuntut apa yang diinginkannya. Jadi, anak diberi kebebasan untuk mengatur dan menentukan keinginannya. Namun, orang tua perlu mengawasi apa yang dia lakukan.

3. Authoritative Parenting

Authoritative Parenting merupakan pola asuh dengan tuntutan dan respon yang tinggi. Parenting ini ditandai dengan sikap orang tua yang disiplin dan tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan anak.

Authoritative Parenting juga merupakan jenis pola asuh yang tegas, tapi tetap memberikan kelonggaran bagi anak dalam mengambil keputusannya. Segala pilihan dan keinginan anak dihargai oleh orang tua.

4. Neglectful Parenting

Dalam parenting ini, orang tua memberikan waktu serta biaya yang sangat minim kepada anak-anaknya. Penyebabnya adalah orang tua yang terlalu sibuk, sehingga tidak ada waktu untuk anak. Gaya pola asuh ini bisa mengubah perilaku anak menjadi kurang percaya diri hingga kurang bertanggung jawab.

5. Overprotective Parenting

Overprotective Parenting yaitu dimana orang tua mempunyai kekhawatiran yang berlebihan terhadap kehidupan anak. Orang tua dengan pola asuh ini sangat khawatir jika kebutuhan anaknya tidak terpenuhi, serta takut dan cemas akan hal yang tidak baik terjadi kepada anaknya.

Pola asuh ini membuat anak menjadi tidak bebas. Terlalu banyak larangan akan menghambat aktivitas mereka. Akibatnya, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu bermainnya di rumah.

Dalam jangka panjang, anak ini akan lebih mudah bergantung pada orang lain, mudah cemas, kurang dewasa dan tak bisa menyelesaikan hal yang mendasar.

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengasuh Anak

Ada hal-hal yang harus diperhatikan orang tua dalam mengasuh anak-anak. Mengutip Klinik Psikologi Rumah Sakit Grhasia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berikut di antaranya:

1. Usia Anak

Pola asuh harus dinamis, sesuai dengan usia, yaitu pertumbuhan dan juga perkembangan anak. Memperlakukan anak di usia dewasa dengan sikap seperti anak kecil akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman bagi mereka.

2. Pahami Kebutuhan dan Kemampuan Anak

Setiap orang berbeda-beda, begitupun anak. Setiap anak terlahir unik, berbeda satu dengan yang lainnya. Bahkan, meskipun itu saudara kandung sekalipun. Kado, terima apa yang melekat pada diri mereka, fasilitasi kemampuan dan minatnya, kuatkan perasaannya jika ada keterbatasan yang mungkin dimiliki.

3. Orang Tua Harus Kompak

Kedua orang tua harus kompak dalam memberikan pola asuh. Saat orang tua memberikan perbedaan pola asuh, anak cenderung akan memihak atau memilih yang mereka anggap lebih menyenangkan

4. Contoh Perilaku Positif dari Orang Tua

Orang tua perlu mencontohkan perilaku positif kepada anaknya. Terkadang, orang tua meminta anak bersikap sesuai harapan mereka, misalnya, tidak boros. Maka contohkan sikap tersebut kepada anak terlebih dahulu.

5. Komunikasi Dua Arah yang Efektif

Luangkan waktu mengobrol dengan anak. Jadilah pendengar yang baik dan berikan kesempatan anak untuk berpendapat.

6. Disiplin

Disiplin tak dapat tumbuh begitu saja. Sikap ini harus dimulai dari hal kecil dan sederhana. Dengan disiplin, anak akan belajar bertanggung jawab terhadap kebutuhan pribadinya.

7. Konsisten

Dalam pemberlakuan aturan, orang tua harus konsisten, jangan ada perbedaan. Hal ini dilakukan agar anak dapat mematuhi aturan yang dibuat dengan baik.

Itulah informasi mengenai parenting, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga hal yang perlu diperhatikan. Semoga artikel ini membantumu.




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads