- 10 Fakta Biografi Soekarno 1. Masa Kecil di Blitar dan Surabaya 2. Pernah Berganti Nama 3. Tinggal di Rumah Pendiri Syarikat Islam 4. Pendidikan Pertama Soekarno 5. Belajar di HBS dan THS 6. Banyak Mengenal Tokoh Penting Sejak Muda 7. Mendirikan Partai Nasional Indonesia 8. Gemar Membaca Buku 9. Punya Tiga Istri dan Delapan Anak 10. Presiden Indonesia Pertama
Bulan Juni adalah bulan bersejarah bagi Indonesia. Sebab di bulan tersebut, lahirlah Bapak Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno. Sebagai warga Indonesia, tak lengkap rasanya jika kita belum membaca biografi Soekarno.
Dirangkum dari berbagai sumber, artikel ini akan menjelaskan fakta dan biografi Soekarno. Mulai dari masa kecil, pendidikan, kegemaran, hingga perjalanan menjadi Presiden pertama di Indonesia. Simak, yuk.
10 Fakta Biografi Soekarno
1. Masa Kecil di Blitar dan Surabaya
Soekarno, yang kerap dipanggil Bung Karno, dilahirkan oleh Ida Ayu Nyoman Rai dan Raden Soekemi Sosrodihardjo di Surabaya, 6 Juni 1901. Mengutip dari Arsip Nasional Republik Indonesia, Soekarno awalnya hidup bersama kedua orangtuanya di Blitar. Namun, sejak SD hingga tamat, beliau pindah ke Surabaya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Pernah Berganti Nama
Menariknya, Soekarno pernah mengganti namanya semasa masih hidup. Saat lahir, nama asli Soekarno adalah Kusno Sosrodihardjo. Namun, ia sering sakit-sakitan. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, itu karena namanya terlalu 'berat.' Pada akhirnya, terciptalah nama Soekarno.
3. Tinggal di Rumah Pendiri Syarikat Islam
Dikutip dari buku Tokoh Indonesia yang Gemar Baca Buku karya Eri Sumarwan, Soekarno kecil juga sempat tinggal di Tulungagung bersama kakeknya. Kemudian, saat memasuki usia 14 tahun, Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang merupakan rekan ayahnya, mengajak Soekarno untuk tinggal di Surabaya. Beliau merupakan politisi Indonesia yang juga mendirikan Syarikat Islam.
4. Pendidikan Pertama Soekarno
Pendidikan pertama yang dienyam oleh Soekarno adalah di Europes Lagre School (Europeesche Lagere School) atau Sekolah Dasar Eropa, yang berada di Mojokerto. Berdiri pada tahun 1903, masa sekolah di ELS yakni 7 tahun. Sejak masih di bangku sekolah dasar, Soekarno sudah mampu menunjukkan kepandaiannya.
5. Belajar di HBS dan THS
Selepas memutuskan pindah ke Surabaya, Tjokroaminoto menyekolahkan Soekarno ke Hoogere Burger School (HBS). HBS sama halnya dengan jenjang pendidikan menengah umum. Karena menggunakan bahasa Belanda sebagai pengantarnya, Soekarno semakin meningkatkan frekuensi belajarnya. Di sana, Soekarno juga berkesempatan mempelajari ilmu pasti, sejarah, dan bahasa.
Setelah lulus dari HBS di tahun 1920, Soekarno pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikannya di Technische Hoogeschool te Bandoeng. Soekarno meraih gelar Insinyur pada 25 Mei 1926. Sekarang, Technische Hoogeschool te Bandoeng masih ada dan kita kenal sebagai ITB.
6. Banyak Mengenal Tokoh Penting Sejak Muda
Sebelum menjadi Presiden Indonesia pun, jiwa nasionalisme Soekarno memang tinggi, bahkan sudah dapat dilihat sejak masih sekolah. Hal ini semakin terbukti ketika ia tinggal di rumah Tjokroaminoto. Soekarno seringkali ikut dan menyimak diskusi politik yang berlangsung di rumah tersebut.
7. Mendirikan Partai Nasional Indonesia
Soekarno merupakan sosok penting dibalik berdirinya Partai Nasional Indonesia, yang dibentuk pada 4 Juli 1927 untuk memerdekakan Indonesia. Mengetahui hal ini, Belanda menjebloskan Soekarno ke penjara Sukamiskin, Bandung, pada 29 Desember 1929. Selanjutnya, PNI dibubarkan oleh Belanda pada Juli 1930.
8. Gemar Membaca Buku
Soekarno bukan hanya dikenal karena semangat juangnya, tapi juga kecerdasannya. Tampaknya, hal ini diperoleh karena hobinya membaca. Mengutip Eri Sumarwan dalam buku Tokoh Indonesia yang Gemar Baca Buku, hobi Soekarno itu diwarisi dari ayahnya yang juga punya kegemaran yang sama. Bahkan, saat tinggal di rumah Tjokroaminoto, Soekarno semakin giat membaca buku biografi yang mengisahkan perjalanan hidup tokoh negarawan dunia.
9. Punya Tiga Istri dan Delapan Anak
Merujuk pada Arsip Nasional Republik Indonesia, semasa hidupnya Soekarno telah menikahi tiga wanita, dan memiliki delapan anak. Dengan Fatmawati, pernikahannya membuahkan Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. Bersama Hartini, ia dikaruniai Taufan dan Bayu. Sementara dengan Ratna Sari Dewi yang bernama asli Naoko Nemoto, wanita keturunan Jepang, mereka memiliki anak bernama Kartika.
10. Presiden Indonesia Pertama
Terakhir, Soekarno menjadi salah satu tokoh penting yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Beliau pertama kali memberikan gagasan mengenai dasar negara Pancasila. Setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, selanjutnya dalam sidang PPKI Ir. Soekarno diresmikan sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
(fds/fds)