Sebuah DNA manusia purba ditemukan di perhiasan dari gigi rusa. Temuan ini membuka sejarah kehidupan nenek moyang manusia. Penjelasan tentang DNA tersebut dimuat para peneliti dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology melalui jurnal Nature.
Dikutip dari laman Natural History Museum, perhiasan gigi rusa itu ditemukan di Gua Denisova, Siberia. Situs itu dikenal sebagai tempat pelestarian peninggalan barang-barang prasejarah, termasuk manusia purba.
Lalu bagaimana DNA itu bisa diekstraksi dari sebuah perhiasan? Begini penjelasan selengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Ekstraksi DNA Purba
Menurut Profesor Ian Barnes, salah satu peneliti, menjelaskan timnya menggunakan metode baru untuk memperluas studi tentang DNA. Caranya dengan mengekstraksi DNA dari sebuah artefak.
Salah satu proses ekstraksi DNA dilakukan pada fragmen tulang yang ditemukan selama penggalian situs Paleolitik di Prancis. Para peneliti kemudian mengambil gambar detail dari permukaan 10 fragmen tulang tersebut.
Tulang tersebut kemudian direndam dalam empat bahan kimia yang berbeda. Empat bahan kimia ini digunakan untuk ekstraksi DNA.
Langkah selanjutnya, para peneliti melihat apakah bahan kimia yang digunakan untuk ekstraksi DNA itu menyebabkan kerusakan. Hasilnya, dua bahan disebut mengubah struktur tulang secara signifikan.
Sedangkan fragmen yang mengandung 2 bahan kimia sisanya dimasukkan ke dalam larutan penyangga natrium fosfat dengan suhu panas secara bertahap. Hasil akhir ini menimbulkan DNA yang kemudian diurutkan agar mudah diidentifikasi dari mana hasilnya.
Pemilik Perhiasan Gigi Rusa
Namun, hasil percobaan tersebut sempat mengalami kemunduran. Hasil DNA yang sudah diekstrak dari fragmen tulang tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan terkait usia. Para peneliti meyakini hal ini sebesar 98%.
Dengan demikian, DNA di dalam fragmen itu kemungkinan milik para arkeolog yang menggali dan menangani fragmen tersebut. Bukan dari manusia purba.
Alasan DNA arkeolog bisa terdapat di dalam fragmen disebutkan karena mereka tidak mengenakan masker dan sarung tangan ketika menggali objek artefak.
Hingga akhirnya pengujian hasil DNA yang baik dan benar ditemukan ketika menguji perhiasan gigi rusa dari Gua Denisova ini. Pada akhirnya terungkap bila perhiasan itu miliki seorang wanita yang hidup antara 19.000-25.000 tahun yang lalu.
Sebagai informasi, DNA seseorang bisa masuk ke sebuah benda ketika ia membuat atau memakainya. Terkait perhiasan dari gigi rusa ini, para peneliti belum mengetahui bila pemiliknya merupakan pembuat, pemakai atau keduanya.
Namun langkah ini membuat gebrakan baru. Jika lebih banyak artefak tulang dianalisis dengan cara serupa, peneliti bisa mendeteksi pola budaya lebih jauh lagi.
Kini, para peneliti berpesan agar para arkeolog memperhatikan langkah-langkah penjagaan perhiasan gigi rusa ini agar tidak terkontaminasi. Dengan demikian, peninggalan berharga nenek moyang manusia ini tidak akan hilang selamanya.
(twu/twu)