6 Fakta Unik Challenger Deep, Titik Terdalam di Bumi

ADVERTISEMENT

6 Fakta Unik Challenger Deep, Titik Terdalam di Bumi

Zefanya Septiani - detikEdu
Sabtu, 15 Jul 2023 14:00 WIB
Ilustrasi Palung Mariana
Apa yang ada di dalam titik terdalam di Bumi? Simak 6 fakta unik Challenger Deep berikut ini. Foto: Ilustrasi Palung Mariana (Wikimedia Commons)
Jakarta -

Lautan merupakan wilayah terbesar yang menyusun Bumi. Laut juga punya topografi bervariasi seperti daratan. Sayangnya, hingga kini para ilmuwan baru berhasil menjelajahi 20 persen dari seluruh lautan yang ada.

Kendati masih sedikit, penelusuran ke wilayah laut membawa manusia ke salah satu wilayah paling menarik di lautan, Palung Mariana. Jurang bawah laut ini terletak di Samudera Pasifik yang membentang sejauh 2.540 km.

Palung Mariana juga menjadi rumah bagi Challenger Deep, titik terdalam lautan dari permukaan Bumi yang saat ini diketahui. Titik ini memiliki kedalaman sekitar 11.000 meter di bawah air. Sangat mengerikan, bukan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedalaman titik Challenger Deep bahkan lebih dalam jika dibandingkan dengan ketinggian Gunung Everest, yang merupakan gunung tertinggi di dunia.

Inilah fakta unik terkait Palung Mariana dan Challenger Deep, melansir laman CNN.

ADVERTISEMENT

Fakta Unik Titik Terdalam di Bumi: Challenger Deep

Bisa Dikunjungi

Tahukah detikers, meskipun menjadi titik terdalam di lautan, ternyata terdapat beberapa ekspedisi yang pernah mengeksplorasi lokasi ini. Ekspedisi pertama dilakukan pada 1960 menggunakan Bathyscaphe Trieste, jenis kapal selam penyelam bebas.

Penyelaman ini dilakukan oleh Jacques Piccard dan Don Walsh. Menariknya, mereka dapat menemukan makhluk hidup pada area tersebut, padahal ilmuwan sebelumnya bahwa area tersebut tidak berpenghuni.

"Langsung saja semua prasangka kami tentang laut lenyap," ungkap Dr Gene Feldman, seorang ahli kelautan di NASA.

Selain itu, sutradara Titanic (1997) James Cameron jadi penjelajah samudera berikutnya yang mengunjungi Challenger Deep. Ia menjelajah menggunakan kapal selam yang ia bantu desain. Kapal selamnya bahkan mencetak rekor dunia pada 2012 karena berhasil mencapai kedalaman sekitar 10.908 meter.

Meskipun beberapa penjelajahan lain pernah melakukan penelusuran ke Challenger Deep, tetapi perjalanan ini tidak umum karena memiliki risiko yang sangat berbahaya.

Disebutkan oleh Administrasi Oseanik dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), tekanan pada suatu benda meningkat sebesar satu atmosfer setiap 10 meter perjalanan di bawah permukaan laut. Satu atmosfer setara dengan sekitar 10.335 kg/m persegi.

Feldman menjelaskan, tekanan bawah laut menyebabkan perjalanan ke Challenger Deep sama saja menempatkan kapal selam di bawah tekanan yang setara dengan 50 pesawat jumbo.

Ditemukan Sampah Plastik

Meskipun Palung Mariana memiliki jarak yang sangat jauh dari kehidupan manusia, ternyata manusia tetap memberikan dampak yang memilukan bagi lokasi terpencil ini. Pasalnya, di dasarnya ditemukan kantong plastik dan bungkus permen.

Sampah plastik ini ditemukan oleh Victor Vescovo, seorang investor asal Texas yang melakukan penjelajahan ke Challenger Deep. Ia dapat mencapai kedalaman 10.927 meter sehingga mencatat rekor dunia pada 2019.

Terletak di Zona Hadal, Dinamai dari Dewa Dunia Bawah

Lautan juga memiliki lapisan, seperti yang terdapat di atmosfer Bumi. Dikutip dari NOAA, bagian paling atas lautan disebut sebagai zona epipelagik, atau zona sinar Matahari dengan kedalaman 200 meter di bawah permukaan air.

Kemudian ada zona mesopelagik atau zona senja yang membentang dari akhir zona sinar Matahari hingga kedalaman 1.000 meter. Di bawahnya ada zona abisopelagik atau zona abyss yang membentang dari 4.000 meter hingga 6.000 meter di bawah air laut.

Pada zona abis, diketahui hanya sedikit makhluk hidup yang dapat bertahan di dalamnya. Pasalnya, cahaya hampir tidak tembus sama sekali dan suhunya mendekati titik beku.

Namun, Challenger Deep terletak jauh di bawah zona abis dan berada di zona hadalpelagik atau zona hadal. Penamaan zona ini jadi penghormatan bagi Hades, dewa Yunani dunia bawah yang dipercaya berkuasa atas orang mati.

Punya Gunung Lumpur & Kehidupan Unik

Letaknya yang sangat dalam membuat para ilmuwan awalnya berpendapat Challenger Deep bukan merupakan rumah bagi makhluk hidup. Namun, saat ini telah diketahui terdapat beberapa makhluk hidup yang dapat mendiami area ini.

"Bahkan di dasar yang sangat dalam, kehidupan itu ada. Pada 2005, organisme bersel tunggal yang disebut foraminifera, jenis plankton, ditemukan di Challenger Deep," menurut NOAA.

Temuan pada Challenger Deep telah mencakup formasi batuan berwarna-warni dan teripang yang hidup di dasar laut. Selain itu, sejumlah gunung lumpur bawah laut dan ventilasi hidrotermal di Palung Mariana juga mendukung kehidupan yang tidak biasa.

Meskipun ventilasi hidrotermal di gunung lumpur akan menghasilkan air yang sangat asam dan panas, tetapi spesies eksotis dan organisme mikroskopis dapat bertahan hidup di sana.

Ternyata ketiadaan sinar matahari justru membuat spesies-spesies ini mendapatkan nutrisi yang kaya dari air yang dikeluarkan oleh ventilasi hidrotermal. Medium yang mendukung kehidupan ini terbentuk dari reaksi kimia antara air laut dan magma yang naik dari bawah dasar laut.

Monumen Nasional AS 2009

Pada 2009, didirikan Monumen Laut Palung Mariana yang ditujukan untuk melindungi organisma langka yang hidup di kedalamannya. Pasalnya, area ini memiliki objek yang menarik dan kehidupan, seperti udang dan kepiting laut dalam.

"Keberagaman yang menakjubkan dari gunung laut dan ventilasi hidrotermal patut dipertahankan," ungkap NOAA.

Kedalamannya Sulit Diungkap

Penelusuran ribuan tahun untuk mengetahui kehidupan di dalam samudera hanya memberikan manusia sedikit informasi. Hal itu menyebabkan dasar samudera tetap menjadi salah satu tempat paling misterius di alam semesta.

"Sebenarnya, kita memiliki peta yang lebih baik tentang bulan dan Mars daripada tentang planet kita sendiri," jelas Feldman.

Namun, minat yang tinggi terhadap Palung Mariana telah menjadi dasar bagi para peneliti untuk melakukan upaya yang dapat memberikan gambaran yang semakin terperinci terkait fitur-fitur dari palung ini.

Sayangnya, upaya tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Sebab, kedalaman dan luasnya membuat para ilmuwan harus menggunakan teknologi sonar atau akustik untuk mencoba memberi gambaran penuh tentang apa yang terjadi di bawah sana.

Berbekal perlengkapan dan teknologi yang terus berkembang, kedalaman Challenger Deep terus mengalami pembaharuan. Pada 2021, diketahui kedalamannya ialah sekitar 10.935 meter.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads