Ahli Temukan Ruangan-Terowongan 'Dunia Bawah' Bangsa Zapotec di Bawah Gereja

ADVERTISEMENT

Ahli Temukan Ruangan-Terowongan 'Dunia Bawah' Bangsa Zapotec di Bawah Gereja

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 14 Jul 2023 20:30 WIB
Church of San Pablo
Foto: Iglesia de San Pablo - Mitla Archaeological Site - Oaxaca - Mexico via Wikimedia Commons
Jakarta -

Sebuah "pintu masuk menuju dunia bawah tanah" yang dibangun oleh kebudayaan kuno Zapotec ditemukan. Objek tersebut terletak di bawah gereja Katolik di selatan Meksiko.

Underworld atau dunia bawah adalah istilah yang merujuk pada tempat berkumpulnya makhluk-makhluk tidak kasat mata, iblis, hingga pendosa yang menjalani balasan atas dosa-dosanya, seperti dikutip dari Encyclopaedia Britannica.

Para peneliti menemukannya lewat teknologi pemindaian tanah mutakhir. Situs tersebut berisi sistem kompleks ruang bawah tanah dan terowongan yang dibangun lebih dari satu milenium lalu oleh bangsa Zapotec.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zapotec sendiri muncul pada akhir abad ke-9 SM di dekat wilayah yang kini jadi Kota Oaksaka, Meksiko. Bangsa ini tumbuh dengan megah, terlihat dari rakyat yang mendirikan bangunan-bangunan monumental dan makam-makam berisi barang mewah.

Sebuah kompleks arsitektural di Mitla, 44 kilometer tenggara Oaksaka, dulunya berfungsi sebagai pusat reli Zapotec hingga akhir abad ke-15. Penaklukan Suku Aztec diperkirakan membuat tempat tersebut ditinggalkan. Satu abad kemudian, bangsa Spanyol menggunakan balok batu reruntuhannya untuk membangun gereja San Pablo Apostol.

ADVERTISEMENT

Seperti Kata Sejarah Mulut ke Mulut

Sejarah dari mulut ke-mulut mengatakan, altar utama dari gereja Katolik itu dibangun di atas pintu masuk tertutup yang menuju labirin pilar-pilar dan sebuah lorong bawah tanah. Lorong itu sebelumnya adalah milik kuil Zapotec bernama Lyobaa.

Para ahli yang tergabung dalam Project Lyobaa kemudian mengumumkan pada 12 Mei lalu bahwa mereka menemukan sebuah gua bersistem kompleks dan lorong-lorong. Proyek ini berisikan 15 arkeolog, ilmuwan geofisika, ahli dari National Autonomous University of Mexico, ARX Project, serta insinyur dan pakar konservasi dari Mexican National Institute of Anthropology and History (INAH).

Pakar menggunakan tiga metode nondestruktif dalam menelitinya. Ketiganya yaitu radar penetrasi tanah, tomografi resistivitas listrik, dan tomografi suara seismik.

"Ruangan dan terowongan yang baru ditemukan berkaitan secara langsung dengan kepercayaan Zapotec kuno dan konsep dunia bawah," kata pendiri ARX Project, Marco Vigato, kepada Live Science, dikutip (13/7/2023).

"Ini mengonfirmasi kebenaran anggapan lampau tentang ritual rumit dan upacara yang dilakukan di Mitla di ruang bawah tanah, yang berhubungan dengan kultus orang mati dan leluhur," jelasnya lagi.

Tim ini pun menduga ada kuil bawah tanah di sana. Namun, mereka terkejut dengan skala dan kedalamannya. Menurut Vigato, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk secara akurat menentukan situs bawah tanah ini seutuhnya.

Para peneliti sepakat untuk melakukan investigasi geofisika kedua pada September nanti. Menurut JosΓ© Luis Punzo DΓ­az, arkeolog dari Centro INAH MichoacΓ‘n yang tidak terlibat dalam penelitian, metode geofisika amat penting dalam arkeologi saat ini. Metode ini membantu menemukan anomali di situs Mesoamerika lainnya.

Namun, metode itu juga harus dibandingkan dengan penggalian arkeologi, kata dia. "Karena meskipun data geofisika menarik, selalu penting untuk memverifikasinya di lapangan," ujarnya.




(nah/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads