Baru-baru ini, peneliti menemukan seekor hewan purba punya mata kristal. Trilobita, hewan purba dari sekitar 300 juta tahun lalu itu, tercatat punya materi penyusun mata dari mineral kalsit.
Trilobita merupakan jenis hewan purba yang telah punah sekitar 250 juta tahun yang lalu. Namun, sebelum kepunahannya hewan ini dipercaya telah mendiami Bumi selama 300 juta tahun.
Penyesuaian kehidupan dengan alam acap kali salah satunya membuat hewan memiliki struktur yang mengagumkan ini. Hidup ratusan juta tahun yang lalu, hewan purba ini bisa memiliki struktur tidak biasa yang tidak dimiliki oleh organisme modern, seperti dikutip dari Science Alert.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mata Kristal Hewan Purba
Mata kompleks hewan purba Trilobita mengandalkan bahan tidak biasa untuk memfokuskan cahaya. Pasalnya, mata mereka terbuat dari kristal keras, mineral yang dikenal sebagai kalsit.
Pengetahuan akan kristal pada matanya diketahui saat para peneliti memeriksa bagian-bagian lensa mata yang rusak, tetapi telah terfosilisasi dengan baik. Fosil mata inilah yang mengungkap bahwa materi kristal pada matanya terdiri dari kalsit.
Jenis Mata Trilobita
Menariknya, hewan ini juga memiliki mata majemuk seperti serangga. Setiap matanya terdiri dari kumpulan unit fotoreseptor yang disebut ommatidia dan lensa masing-masing.
Matanya yang paling tua dan paling umum dikenal sebagai holochroal. Fotoreseptor ommatidia kecilnya ditutupi oleh membran kornea tunggal. Lensanya saling berdekatan dalam kontak langsung.
Nah, holochroal ini jenis mata hewan purba trilobota yang paling mirip dengan mata aposisi modern serangga dan krustasea. Temuan ini membuat para ilmuwan memercayai mata trilobata dan serangga akan bekerja dengan cara yang mirip.
Pada mata serangga, setiap ommatidium akan bekerja secara individu sehingga gambar yang dilihat oleh serangga merupakan mozaik dari semua gambar yang digabungkan.
Selanjutnya adalah mata abathochroal yang hanya dimiliki oleh Eodiscidae. Jenis mata ini memiliki lensa-lensa yang kecil dan setiap lensanya ditutupi oleh kornea tipis.
Terakhir, mata schizochroal yang hanya dapat dijumpai pada subordo Phacopina. Lensa-lensa mata ini memiliki ukuran lebih besar, terpisah secara luas, dan masing-masing memiliki kornea sendiri.
Kenapa Hewan Purba Bisa Punya Mata Kristal?
Studi pada tahun 2019 telah mempertanyakan apakah kornea kalsitik dapat menjadi hasil dari proses preservasi. Jika iya, maka mata kristal milik Trilobita jauh lebih umum daripada yang banyak diduga.
Namun, alasan kalsit pada kristal muncul dalam mata hewan purba ini masih belum diketahui hingga saat ini. Sementara ini, para ilmuwan telah mempelajari penglihatan Trilobita dapat memperkirakan bagaimana mata ini bekerja.
Untuk diketahui, kalsit murni adalah transparan sehingga dalam teori, cahaya dapat menembusnya dan difokuskan, di mana fotoreseptor mungkin mendeteksinya. Diprediksi Trilobita mungkin tidak melihat dengan resolusi tinggi, tetapi sangat peka terhadap gerakan.
Namun, kalsit memiliki salah satu refraksi ganda atau birefringence terkuat di alam. Artinya, cahaya akan terbelah dua kali saat melewati kalsit. Kedua sinar tersebut akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda sehingga menghasilkan gambar ganda.
Kendati demikian pada ommatidia kecil seperti yang dimiliki oleh mata holochroal, hal ini tidak akan menjadi masalah besar. Pasalnya, pada jenis mata ini, deviasi sinar lebih kecil dari organ penginderaan cahaya.
Namun, refraksi ganda dapat menjadi masalah bagi jenis mata schizochroal. Hal ini disebabkan karena kristal tidak fleksibel, jadi ommatidia yang lebih besar tidak dapat mengubah fokusnya untuk mengurangi efek tersebut.
Sebagai gantinya, para ilmuwan telah menemukan bahwa mata schizochoral memiliki apa yang dikenal sebagai struktur lensa doublet. Artinya, lensa memiliki dua lapisan dengan indeks refraksi yang berbeda.
Struktur pada mata schizochroal dapat memperbaiki refraksi ganda, sehingga trilobita seperti memiliki kacamata bawaan. Lensa doublet ditemukan oleh ahli matematika Rene Descartes dan Christian Huygens pada abad ke-17.
Studi terbaru mengungkap bahwa mata schizochroal jauh lebih kompleks daripada yang kita asumsikan, temuan ini membuat langkah kita semakin dekat untuk memahami jenis mata ini.
Pada mata schizochroal juga ditemukan setiap lensanya akan menutupi mata majemuk kecilnya sendiri sehingga akan membentuk semacam hiper-mata.
(twu/twu)