Kualitas SMA Pengaruhi Hidup hingga 60 Tahun ke Depan, Begini Studinya

ADVERTISEMENT

Kualitas SMA Pengaruhi Hidup hingga 60 Tahun ke Depan, Begini Studinya

Zefanya Septiani - detikEdu
Kamis, 13 Jul 2023 18:30 WIB
A Happy Little Asian boy holding pencil while reading on notebook homework with smiling face on wooden table.Back to School concept.
Ternyata, kualitas SMA yang lebih baik dapat memicu kehidupan yang lebih baik pula hingga 60 tahun mendatang. Begini penelitiannya. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Kualitas SMA acap kali disebut dapat membentuk masa depan anak menjadi lebih baik. Namun, siapa yang menyangka bahwa ternyata kualitas SMA memiliki pengaruh bagi kehidupan seseorang hingga 60 tahun mendatang.

Temuan ini datang dari Pusat Medis Irving Universitas Columbia. Studi ini melibatkan lebih dari 2.200 orang dewasa yang menjadi siswa SMA di Amerika Serikat pada awal tahun 1960-an lalu.

Studi tersebut mengungkap bahwa sekolah yang memiliki kualitas lebih tinggi akan menghasilkan lulusan dengan fungsi kognitif yang lebih baik, bahkan setelah 60 tahun kelulusan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korelasi Kualitas Sekolah dengan Fungsi Kognitif

Pada studi sebelumnya para peneliti telah menemukan bahwa jumlah tahun yang dihabiskan di sekolah memiliki kaitan dengan fungsi kognitif di masa tua. Sayangnya, hanya sedikit penelitian yang menguji dampak dari kualitas pendidikan.

"Studi kami menjalin hubungan antara pendidikan berkualitas tinggi dan kognisi yang lebih baik di masa tua, dan mengindikasikan bahwa peningkatan investasi di sekolah, terutama yang melayani anak-anak kulit hitam, dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan kognitif pada orang dewasa lanjut usia di Amerika Serikat," jelas Jennifer Manly, PhD, profesor neuropsikologi di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons dan penulis senior studi ini.

ADVERTISEMENT

Studi yang dipimpin oleh Manly dan Dominika Seblova, PhD, peneliti pasca doktoral di Columbia, mendapatkan data dari Proyek Talent, survei tahun 1960 terhadap siswa SMA di seluruh Amerika Serikat dan data tindak lanjut dari Proyek Talent Aging Study.

Dilansir dari laman Science Daily, tim peneliti memeriksa korelasi antara enam indikator kualitas sekolah dan beberapa ukuran kinerja kognitif pada peserta setelah hampir 60 tahun meninggalkan SMA.

Diprediksi sekolah yang memiliki kualitas baik akan sangat menguntungkan bagi orang-orang yang berasal dari latar belakang kurang beruntung. Para peneliti kemudian memeriksa apakah korelasi tersebut berbeda menurut geografi, jenis kelamin, serta ras dan etnis. Sebagai informasi, survei dilakukan pada responden kulit hitam dan kulit putih.

Kualitas Guru Punya Pengaruh pada Kognisi Masa Tua

Melalui studi ini para peneliti menemukan bahwa jumlah guru dengan pelatihan pascasarjana yang lebih tinggi menjadi prediktor yang paling konsisten dari kognisi yang lebih baik di masa tua. Kelebihan ini terutama dalam hal kefasihan bahasa, yakni saat menghasilkan kata-kata di suatu kategori.

Manly dan Seblova menjelaskan, pengajaran oleh guru yang lebih berpengalaman dan berpengetahuan diperkirakan lebih merangsang secara intelektual dan memberikan manfaat saraf atau kognitif tambahan.

"Dan menghadiri sekolah berkualitas lebih tinggi juga dapat memengaruhi lintasan kehidupan, yang mengarah ke pendidikan universitas dan penghasilan yang lebih besar, sehingga berpengaruh pada fungsi kognitif yang lebih baik di kemudian hari," tambahnya.




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads