Agama tertua di dunia adalah Hindu seperti dijelaskan dalam tulisan Studi Sejarah Agama karya Syafiin Mansur. Hindu disebut Sanatama Dharma yang berarti agama yang abadi.
Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN kini UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini menjelaskan, agama Hindu juga disebut sebagai Waidika Dharma. Artinya adalah agama Weda yang merupakan kitab suci bagi penganut Hindu.
Jejak penyebaran agama Hindu sudah berkembang sejak 4.000 tahun lalu hingga sekarang. Selain menjadi salah satu yang tertua, Hindu juga memiliki penganut mencapai satu miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Agama Hindu
Menurut Buku Sejarah Agama Manusia oleh Mohammad Zazuli, kata Hindu berasal dari bahasa Sansekerta Sindhu, yaitu sebuah nama sungai di sebelah barat daya anak benua India. Dalam bahasa Inggris, anak sungai tersebut disebut Indus. Peradaban sungai Indus sudah ada sejak 3.300 SM.
Pada awalnya, istilah Hindu muncul untuk bangsa Persia untuk menyebut suku bangsa yang tinggal di seberang sungai Sindu. Sebutan ini bukan untuk suatu agama tertentu.
Kemudian istilah agama Hindu digunakan dalam teks berbahasa Sansekerta seperti Rajatarangini, Caitanyacaritamerta dan Caitanyabhagawata. Istilah Hindu juga digunakan para penjelajah Eropa untuk menyebut penganut agama tradisional India secara umum.
Hindu juga sering digunakan untuk menyebut tradisi keagamaan, filsafat dan kebudayaan asli India. Hindu menjadi agama dominan di Asia Selatan, terutama di India dan Nepal.
Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke 15 M, lebih tepatnya pada masa keruntuhan Kerajaan Majapahit. Sejak itu agama ini digantikan oleh agama Islam dan Kristen yang kemudian masuk ke Asia Tenggara.
Kepercayaan Agama Hindu
Dari segi kepercayaan kepada Tuhan, umat Hindu merupakan penganut agama politeisme (memuja banyak dewa). Tiga dewa yang paling utama dalam kepercayaan Hindu adalah Dewa Brahma (Dewa Pencipta), Dewa Wisnu (Dewa Pelindung) dan Dewa Siwa (Dewa Perusak). Ketiga dewa tersebut menjadi dewa-dewa utama dalam kepercayaan Hindu yang disebut Trimurti, yanga artinya Mahakuasa.
Di samping itu, terdapat dewa-dewa lain seperti Dewi Saraswati (Dewi Kesenian dan Ilmu Pengetahuan), Dewi Sri (sebagai Dewi Kesuburan) dan lainnya. Pemeluk Hindu hidup untuk mencapai dharma, yaitu jalan hidup yang fokus pada perbuat baik dan bermoral.
Agama Hindu memiliki beberapa konsep dasar tentang kehidupan. Mulai dari kepercayaan akan Zat Mahakuasa (iswara, Awatara, Dewata, Batara dan lain-lain), Darma (etika/kewajiban), Samsara (siklus kelahiran, kehidupan, kematian dan kelahiran kembali yang berulang-ulang, Karma (hukum sebab dan akibat), Moksa (kebebasan dari samsara) dan Yoga (jalan atau praktek spiritual).
Tiga Periode Perkembangan Agama Hindu
Sejarah agama Hindu dibagi menjadi tiga bagian. Mulai dari zaman Weda Kuno, zaman Brahmana dan zaman Upanisyad. Berikut penjelasannya:
1. Zaman Weda Kuno
Mengutip buku Agama Suku, Hindu dan Buddha oleh Suharta, zaman Weda Kuno dimulai dari kedatangan bangsa Arya di India, kurang lebih 2.500 tahun sebelum masehi. Bangsa ini menempati lembah Sindhu yang juga dikenal dengan nama Punyab.
Bangsa Arya tergolong ras Indo-Eropa yang terkenal sebagai pengembara cerdas, tangguh danterampil. Pada zaman inilah permulaan ditulis wahyu suci Weda, yaitu Reg Weda.
2. Zaman Brahmana
Mengutip buku Agama Hindu dan Ajaran-ajarannya, seiring berjalannya waktu kaum Indo Arya maju melewati Punjab dan memasuki lembah Gangga dan Jamuna. Mereka berhasil mengalahkan peradaban penduduk asli serta diturunkan derajatnya menjadi budak (sudra).
Dalam periode ini juga berlangsung pertempuran di dalam masyarakat Indo Arya antara para perwira (ksatria) dan pemuka agama (brahmana). Awalnya para ksatria berada di kasta teratas, namun pada masa ini kaum brahmana meningkat sebagai golongan paling tinggi
Kasta brahmana juga menjadi yang paling berkuasa di antara golongan yang lain. Lambat laun mereka hampir mendekati tingkat ketuhanan serta diberikan pula kepada mereka kehormatan sebagai kasta paling tinggi.
3. Zaman Upanisyad
Zaman Upanisyad merupakan zaman di mana ajaran Hindu telah berpengaruh pada ajaran filsafat. Pada zaman ini, terdapat banyak kritikan-kritikan terhadap ajaran yang lebih memprioritaskan ajaran Brahma.
Dengan demikian, hal terpenting dalam masa ini yaitu adanya perbaikan-perbaikan yang lebih baik dan sempurna dari zaman-zaman sebelumnya.
Jenis Kategori Agama
Dalam sejarah perkembangannya, agama dibedakan menjadi yaitu animisme dan dinamisme, politeisme dan monoteisme. Berikut penjelasannya mengutip Pasang Surut Runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha dan Bangkitnya Kerajaan Islam oleh Rizem Aizid.
1. Animisme dan Dinamisme
Animisme dan dinamisme merupakan sistem kepercayaan paling primitif. Kepercayaan ini dianut oleh manusia zaman purba. Mereka mempercayai adanya daya selain kekuatan fisik, yang berasal dari roh orang yang sudah meninggal (animisme) dan percaya pada kekuatan alam (dinamisme).
2. Politeisme
Politeisme adalah kepercayaan kepada banyak Tuhan. Artinya, manusia yang berada dalam era politeisme mempercayai banyak Tuhan sekaligus. Agama Hindu dan Buddha dalam era ini. Sebab, pengikut Hindu dan Buddha mempercayai dewa-dewa dan dewi-dewi.
3. Monoteisme
Agama kemudian berevolusi pada monoteisme. Menurut Emile Durkheim, maksudnya adalah manusia menganut agama atau kepercayaan kepada Tuhan dengan proses menuju kesempurnaan.
Era monoteisme adalah kepercayaan kepada satu Tuhan. Agama-agama monoteisme disebut sebagai agama abrahamik, yaitu agama yang diturunkan atau bersumber dari ajaran monoteisme.
Itulah penjelasan mengenai agama tertua di dunia. Semoga artikel ini membantumu ya.
(elk/row)