Fenomena Rat King yang Masih Misterius: Ekor Tikus Saling Terlilit

ADVERTISEMENT

Fenomena Rat King yang Masih Misterius: Ekor Tikus Saling Terlilit

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Selasa, 11 Jul 2023 19:58 WIB
Tikus, hewan pengerat.
Foto: Brett Jordan/Unsplash
Jakarta -

Pernah mendengar istilah 'rat king'? Mungkin yang ada di pikiran kamu adalah tikus yang bertubuh sangat besar. Tapi rat king yang dimaksud kali ini adalah fenomena ketika sejumlah tikus dalam kondisi ekor saling terlilit.

Kejadian tersebut adalah fenomena langka yang terjadi di dunia. Namun penyebabnya masih misterius, karena rat king ditemukan sudah dalam kondisi ekor terlilit.

Berikut ini akan kita ulas mengenai fenomena rat king, mulai dari asal-usul nama, beberapa kejadian yang pernah ada, hingga kemungkinan penyebabnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal-usul Nama Rat King

Dilansir dari Ancient Origin, asal usul nama rat king berasal dari sebuah legenda bahwa raja tikus atau tikus tua dan bijaksana akan duduk di atas ekor kusut tikus lainnya sebagai rasa hormat dan pemujaan. Bentuk tikus terlilit ini dianggap seperti situasi tersebut.

Dikutip dari Ranker, fenomena rat king juga dikaitkan dengan pertanda buruk. Di abad ke-16, temuan rat king dikaitkan dengan kematian, kelaparan.

ADVERTISEMENT

Hal ini bisa jadi berkaitan, sebab mungkin saat itu tikus membawa wabah penyakit yang menular kepada manusia.

Sebenarnya fenomena ini tidak hanya terjadi pada tikus, namun juga tupai yang sama-sama hewan pengerat.

Namun memang kejadian ini sangat jarang terjadi dan sulit ditemui. Karena langka, rat king ini ada yang diabadikan di museum.

Kejadian-kejadian Rat King

Kejadian rat king yang pernah ditemukan kebanyakan terjadi di Eropa, seperti Prancis, Belanda, Polandia, dan Belanda.

Di daerah ini, kebanyakan tikus berjenis tikus hitam (Rattus rattus). Kejadian rat king dikaitkan dengan musim dingin karena ditemukan di Eropa.

Namun ada juga yang pernah ditemukan di Pulau Jawa, Indonesia. Di Indonesia, kebanyakan tikus berjenis tikus sawah (Rattus rattus argentiventer). Peristiwa di Indonesia menjadi unik karena bukan negara dengan musim dingin.

Rat King di Estonia

Mungkin peristiwa rat king yang terakhir adalah di Estonia pada tahun 2005.

Kejadian ini diteliti oleh Andrei Miljutin dari Natural History Museum, University of Tartu, Vanemuise, Estonia dalam Proceedings of the Estonian Academy of Sciences. Biology. Ecology. 2007.

Seorang petani di Saru, Estonia, menemukan tikus-tikus dalam keadaan ekor terlilit di dalam pasir yang membeku.

Mereka tidak bisa melarikan diri karena terlilit satu sama lain. Ada 9 ekor tikus yang ditemukan masih hidup. Beberapa lainnya mati.

Saat itu, sang petani hanya menaruhnya di atas tumpukan papan karena tidak tahu bahwa itu adalah fenomena rat king yang langka. Baru dua bulan setelahnya, fenomena ini diketahui wartawan lokal hingga kabar tersebut meluas.

Pada tanggal 10 Maret, rat king di Saru dibawa ke Natural History Museum untuk diawetkan dan dipamerkan kepada para pengunjung. Total ada 13 tikus hitam dewasa yang masih terlihat membentuk rat king.

Sebetulnya ada 16 ekor tikus, tetapi satu di antaranya dibuang oleh penemunya. Kemudian dua lainnya hilang, kemungkinan dibawa oleh kucing.

Dilihat di museum, ekor-ekor tikus sudah mengering dan menjadikannya sudah longgar, Namun tampak ekor-ekor itu tertekan sehingga diketahui pada saat terlilit kondisinya sangat kencang.

Rat King di Museum

Selain di Estonia, fenomena rat king juga diawetkan di Museum Mauritianum di Altenburg, Jerman. Rat king ini terdiri dari 32 ekor tikus yang saling terlilit dan mungkin menjadi jumlah terbanyak dalam kasus rat king.

Tentu ada perdebatan apakah rat king yang dipamerkan di museum itu benar-benar asli.

Sebab rat king di Otago Museum, Dunedin, Selandia Baru diketahui bukan rat king asli. Tikus-tikus tersebut ternyata diikat dengan bulu kuda dan dikeringkan dengan kotoran kuda agar terlihat asli.

Penyebab Rat King

Penyebab pasti fenomena rat king masih menjadi misteri. Sebab kondisi rat king selalu ditemukan di dalam sarang tikus, sehingga mungkin prosesnya tidak terlihat manusia.

Namun ada sejumlah kemungkinan penyebab terjadinya rat king yang disebutkan dalam penelitian Andrei Miljutin dari Natural History Museum. Berikut beberapa hal yang dicurigai sebagai penyebabnya.

1. Ketakutan

Kemungkinan pertama adalah ketakutan. Tikus-tikus merasa takut akan sesuatu. Karena menggerombol, mereka bisa saling mencengkeram dan ekornya saling terlilit tanpa sengaja.

Sarang tikus yang seharusnya aman, justru menjadi malapetaka bagi mereka.

Namun hal ini masih belum dibuktikan karena peneliti mengamati tikus selama 8 tahun dan mencoba menakut-nakuti mereka, namun belum pernah menemukan kejadian ekor tikus terjerat satu sama lain.

2. Cuaca Dingin

Dalam cuaca dingin, tikus-tikus meringkuk dalam tidurnya di sarang. Secara tidak sengaja, ekor-ekor mereka saling merekat dan membeku.

Ketika cuaca berubah secara ekstrem, tikus berusaha melarikan diri namun ekor mereka sudah terlanjur terjerat.

Demikian tadi penjelasan mengenai fenomena langka rat king yang merupakan kondisi ketika ekor-ekor tikus saling melilit sehingga tikus terjebak di sarangnya.

Kemungkinan penyebabnya karena ketakutan maupun cuaca dingin yang ekstrem. Semoga informasi ini menambah wawasanmu ya detikers.




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads