Apa yang Dimaksud Revitalisasi? Ini Pengertian, Aspek, Tujuan dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Apa yang Dimaksud Revitalisasi? Ini Pengertian, Aspek, Tujuan dan Contohnya

Elmy Tasya Khairally - detikEdu
Selasa, 11 Jul 2023 17:02 WIB
Sejumlah warga berjalan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pinisi, di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (9/1/2023). Menurut data dari perusahaan konsultasi global untukΒ real estate, pariwisata, dan pembangunan ekonomi, Resonance Consultancy, Jakarta berada di peringkat ke-89 terbaik di dunia tahun 2023 atau Worlds Best Cities 2023 di atas sejumlah kota-kota lainnya, antara lain Nagoya dan Sendai di Jepang, Hanoi di Vietnam, Cologne dan Stuttgart di Jerman, dan Marseille di Prancis. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Revitalisasi JPO Sudirman memberikan fasilitas umum yang lebib baik untuk masyarakat. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Jakarta -

Secara umum, revitalisasi adalah mengembalikan kembali kehidupan (vital) di suatu kawasan atau bagian kota. Dikutip dari situs Institusional Repository UMS, areal kawasan yang direvitalisasi sempat mengalami kemunduran (degradasi).

Proses revitalisasi suatu daerah mencakup perbaikan aspek fisik, ekonomi, dan sosial. Potensi lingkungan yang sebelumnya tidak dikenali sebaiknya dilibatkan dalam revitalisasi. Hasilnya revitalisasi memberi hasil maksimal bagi masyarakat dan lingkungan.

Pengertian Revitalisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), revitalisasi adalah proses perbuatan menghidupkan kembali atau menggiatkan kembali. Mengutip Repository UIN Banten. secara harfiah, revitalisasi adalah menghidupkan kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, maknanya bukan hanya mengaktifkan kembali apa yang sebelumnya pernah ada, tapi juga menyempurnakan strukturnya, mekanisme kerjanya dan menyesuaikan dengan kondisi yang baru. Dalam prosesnya, revitalisasi mencakup perbaikan aspek fisik, ekonomi dan sosial.

Menurut Permen PU No. 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan, revitalisasi merupakan upaya untuk meningkatkan nilai lahan melalui pembangunan kembali dalam suatu kawasan yang dapat meningkatkan fungsi kawasan sebelumnya. Sementara menurut Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Kementerian PUPR, revitalisasi adalah rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang cenderung mati.

ADVERTISEMENT

Selain itu, revitalisasi adalah meningkatkan nilai-nilai vitalitas yang strategis dan signifikan dari kawasan yang masih memiliki potensi. Arti lain revitalisasi mencakup pengendalian kawasan yang cenderung kacau akibat degradasi.

Aspek-aspek Revitalisasi

Revitalisasi memiliki berbagai aspek dalam pelaksanaanya. Berikut tiga tahapannya:

1. Intervensi Fisik

Intervensi fisik dilakukan secara bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda atau reklame dan ruang terbuka kawasan. Selain itu isu lingkungan menjadi penting, sehingga intervensi fisik juga semestinya memperhatikan konteks lingkungan.

2. Revitalisasi Ekonomi

Perbaikan fisik sebuah kawasan yang berjangka pendek diharapkan bisa mengakomodasi kegiatan ekonomi formal dan informal. Sehingga, hal ini mampu memberikan nilai tambah bagi kawasan tersebut.

3. Revitalisasi Sosial

Revitalisasi dalam sebuah kawasan akan terukur jika mampu menciptakan lingkungan yang menarik, bukan sekedar membuat tempat yang bagus. Kegiatan ini harus berdampak positif dan dapat meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/ warga.

Tujuan Revitalisasi

Tentunya, dilakukannya revitalisasi memiliki berbagai tujuan. Menurut Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), tujuan revitalisasi kawasan adalah meningkatkan vitalitas kawasan terbangun.

Peningkatan dilakukan melalui intervensi perkotaan yang mampu menciptakan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi lokal, terintegrasi dengan sistem kota, layak huni berkeadilan sosial dan berwawasan budaya serta lingkungan.

Contoh Revitalisasi

Beberapa contoh revitalisasi bisa dilihat dari pembangunan yang ada di Jakarta. Misalnya revitalisasi Kota Tua dan JPO Sudirman.

1. Revitalisasi Kota Tua Jakarta

Setelah dilakukan revitalisasi, wisata Kota Tua Jakarta semakin terhubung dengan transportasi umum. Hal ini tentu semakin memudahkan mobilitas pengunjung. Wisata Kota Tua juga telah memberlakukan Kawasan Rendah Emisi.

Pemberlakuan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara di sekitar Wisata Kota Tua Jakarta. Dampaknya, jumlah kendaraan bermotor di sekitar kawasan dibatasi. Sedangkan fasilitas bagi pejalan kaki diperbaiki, misal trotoar dilengkapi dengan street furniture.

2. Revitalisasi JPO Sudirman

Alasan dilakukan revitalisasi adalah karena struktur yang ada di JPO sudah mengalami kerusakan dan butuh perbaikan. Selain itu, JPO ini banyak digunakan oleh masyarakat.

Setelah direvitalisasi JPO Sudirman tampak lebih indah dengan tema Kapal Pinisi. Jembatan ini juga bisa menjadi tempat untuk melihat lanskap kota Jakarta dari ketinggian.

JPO dilengkapi dengan lift berkapasitas 3 ton serta sensor beban yang dipasang di anjungan pandang. Sensor ini berfungsi untuk membatasi orang yang berada di anjungan pandang. JPO juga dipasangi CCTV.

Terdapat pula 470 lampu LED dan 10 lampu RGB yang mampu menambah nilai estetika pada malam hari. Itulah pengertian dari revitalisasi, aspek tujuan dan contohnya. Semoga informasi ini membantumu ya.




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads