Ini Sungai Terpanjang di Pulau Jawa, Simpan Fosil-fosil Purba

ADVERTISEMENT

Ini Sungai Terpanjang di Pulau Jawa, Simpan Fosil-fosil Purba

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 11 Jul 2023 06:30 WIB
Sungai Bengawan Solo sudah menyentuh Siaga Merah. Saat ini debit air di di angka 14.10 pilschal.
Foto: Ainur Rofiq/Bengawan Solo
Jakarta -

Sungai terpanjang di pulau Jawa adalah aliran Bengawan Solo yang melintasi provinsi Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Bengawan Solo memanjang sekitar 548 km dari mata air Gunung Lawu dan berhilir di Laut Jawa.

Pada masa lalu era kerajaan Majapahit dan Mataram, aliran sungai Bengawan Solo menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, termasuk kemaritiman. Sebab, Bengawan Solo merupakan jalur yang ramai dengan kapal-kapal besar.

Melansir situs Pemkot Surakarta, kapal-kapal besar dari Majapahit dulunya digunakan untuk memuat aneka komoditas yang didistribusikan melalui sungai-sungai besar di wilayah Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini membuat wilayah sekitar aliran sungai Bengawan Solo menjadi wilayah yang strategis untuk transportasi dan perdagangan.

Bahkan beberapa daerah di Solo juga sempat dibangun bandar atau pelabuhan untuk mendistribusikan berbagai komoditas dari Majapahit, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT


Bengawan Solo: Saksi Kejayaan Ekonomi di Jawa

Bukti pentingnya Bengawan Solo juga membuat Keraton Surakarta Hadiningrat era Paku Buwono II mengalami kejayaan ekonomi.

Kala itu, keraton menguasai akses jalur transportasi yang sangat vital yaitu mengangkut berbagai komoditas dari berbagai wilayah kerajaan di nusantara.

Hasil Bumi, garam, ikan dan kain dibawa oleh kapal-kapal dagang dari Kerajaan Majapahit untuk diturunkan di sungai-sungai yang banyak terdapat di Solo.

Bahkan karena banyaknya jalur-jalur sungai, maka sempat dibangun bandar besar atau pelabuhan Beton. Kampung Beton sendiri saat ini masih ada dan berada di wilayah Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo.

Di dermaga Beton, yang masuk lintasan Bengawan Solo, berlabuh kapal-kapal bertonase besar dan banyak pedagang-pedagang dari etnis Arab dan China terlibat perdagangan dengan pribumi. Dari Bandar Beton, kapal-kapal hilir mudik menuju Sragen dan Jawa Timur.

Menyimpan Fosil-fosil Manusia Purba

Tidak hanya memiliki peran penting dalam era kerajaan nusantara, aliran sungai Bengawan Solo juga telah menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi besar terhadap tinggalan paleoantropologi dan arkeologi.

Menurut penjelasan di laman Kemdikbud, bentukan teras di kanan kiri sungai banyak mengandung sisa-sisa fauna purba, artefak, serta tulang dan specimen Homo erectus. Peninggalan tersebut terendapkan bersama dengan deposisi teras sungainya.

Berdasarkan hasil penelitian, banyak fosil-fosil yang ditemukan di wilayah sepanjang teras sungai Bengawan Solo. Mulai dari penemuan tengkorak dan tulang Homo erectus hingga penemuan rangka utuh gajah purba.

Wilayah-wilayah penemuan tersebut antara lain Sangiran, Sambungmacan, Cemeng, Trinil, Selopuro, dan Ngandong. Penemuan fosil tengkorak di wilayah Sambungmacan, Trinil dan Ngandong merupakan salah satu bukti peradaban manusia di wilayah aliran sungai.

Pertanggalan dari temuan-temuan yang didapatkan menunjukkan bahwa Homo erectus yang mendiami wilayah ini lebih muda (Progresif) dibandingkan dengan Homo erectus yang tinggal di Sangiran (Arkaik dan Tipik). Bukti tersebut juga menunjukkan adanya pergeseran hunian Homo erectus di ke arah hilir Sungai Bengawan Solo.




(faz/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads