Kain Berwarna Tampak Lebih Gelap Saat Basah, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Kain Berwarna Tampak Lebih Gelap Saat Basah, Kok Bisa?

Zefanya Septiani - detikEdu
Jumat, 30 Jun 2023 06:00 WIB
The portrait of young beautiful woman in the rain. The girl standing on a turquoise background
Ilustrasi kain basah Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta -

Saat kita berkeringat atau kehujanan maka pakaian yang kita kenakan akan menampilkan dua warna. Bagian kain yang basah akan berwarna lebih gelap dan bagian lainnya akan terasa lebih terang.

Perubahan warna pada baju kita saat terkena air acap kali membuat kita merasa kesal. Namun, tahukah kalian, perubahan warna pada kain ternyata tidak terkait dengan bahan kaos tersebut. Lantas mengapa kain akan menjadi lebih gelap saat basah? Yuk, detikers kita simak informasinya.

Tahukah kalian, kain akan tampak lebih gelap saat basah karena cara mata kita menangkap cahaya. Pasalnya, beberapa benda basah akan membelokkan cahaya dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan benda kering, seperti yang dilansir dari laman Live Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya, kain yang basah tidak benar-benar lebih gelap daripada kain kering. Namun, kain hanya terlihat lebih gelap bagi mata manusia. Hal ini juga berlaku untuk permukaan basah dan kering lainnya, seperti semen basah setelah hujan, atau pasir basah setelah terkena ombak.

Saat cahaya matahari atau lampu mengenai suatu benda, sebagian dari cahaya tersebut diserap dan sebagian dipantulkan. Panjang gelombang cahaya yang diukur dalam skala miliaran meter, akan dipantulkan dari benda kembali ke mata kita, kemudian menentukan warna yang kita tangkap pada benda tersebut.

ADVERTISEMENT

Misalnya, baju biru akan menyerap semua panjang gelombang cahaya, kecuali panjang gelombang yang membentuk warna biru (sekitar 450 nanometer). Setelahnya, ia akan memantulkan sisanya ke area di sekitarnya, termasuk retina kita yang sensitif terhadap cahaya.


Kaitannya dengan Sifat Permukaan

Anggota panel ahli American Chemical Society, Richard Sachleben mengungkap warna yang kita tangkap dalam cahaya yang dipantulkan akan bergantung pada sifat permukaan yang memantulkan cahaya.

Saat kita menjatuhkan air di celana, atau berkeringat dan mengenai kaos, maka lapisan air tambahan akan melapisi kain. Sehingga saat cahaya mengenai kain basah, maka lapisan air akan menyebabkan lebih sedikit panjang gelombang cahaya biru pada baju biru yang dipantulkan ke mata.

Hal itu menyebabkan lebih banyak cahaya biru yang dibiaskan, atau dipantulkan menjauh dari mata kita dan kemudian kembali ke kain. Fenomena akan pembiasan ini biasanya disebut sebagai refleksi internal total.

"Air tidak menyerap warna, karena air sendiri tidak berwarna," ungkap Sachleben.

"Tetapi, air bertindak sebagai pemandu di permukaan kain, mengubah sudut cahaya yang mengenai kaos," tambahnya.

Artinya, air yang mengenai kain termasuk bekas keringat akan membantu permukaan kain menyerap lebih banyak cahaya yang mengenainya. Hal itu menyebabkan kita akan melihat bagian-bagian kaos tersebut menjadi lebih gelap. Fenomena ini juga akan terjadi pada cat atau benda basah lainnya.

"Memikirkan warna untuk mengecat rumah atau dinding kamar Anda adalah hal yang penting, dan akan terlihat berbeda ketika (cat) basah dan ketika kering karena alasan serupa," jelas Sachleben.

Ia juga mengungkap bagaimana menangkap warna tidak hanya dipengaruhi oleh lapisan keringat atau air. Pasalnya, suatu permukaan kain akan terlihat berbeda warna juga bergantung pada jenis cahaya, intensitas cahaya, dan sudut cahaya yang mengenainya.

Namun, kalian tidak perlu khawatir jika baju kalian basah karena terkena lapisan keringat. Pasalnya, kain basah tersebut akan segera menguap, sehingga dapat membuat baju menjadi kering kembali.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads