Seniman Forensik Ungkap Wajah Gadis dari 1.300 Tahun Lalu

ADVERTISEMENT

Seniman Forensik Ungkap Wajah Gadis dari 1.300 Tahun Lalu

Martha Grattia - detikEdu
Selasa, 27 Jun 2023 17:00 WIB
Visualisasi remaja perempuan dari 1.300 tahun lalu.
Wajah perempuan remaja 17 tahun dari 1.300 tahun lalu divisualisasikan seniman forensik. Remaja tersebut semula ditemukan arkeolog dengan perhiasan emas dan permata pada 2012. Foto: Hew Morrison
Jakarta -

Para arkeolog di Inggris menemukan sisa kerangka seorang gadis remaja dari 1.300 tahun yang lalu. Penemuan pada 2012 ini lengkap dengan tempat tidur kayu berukir dan salib emas di lehernya.

Gadis tersebut baru-baru ini divisualisasikan oleh seniman forensik asal Skotlandia. Bagaimana caranya?

Visualisasi Perempuan dari 1.300 Tahun Lalu oleh Seniman Forensik

Hew Morrison, seniman forensik asal Skotlandia, menggunakan foto tengkorak beresolusi tinggi serta foto close up untuk mempelajari permukaannya lebih dekat. Tak hanya itu, ia juga menggunakan data kedalaman jaringan perempuan Kaukasia saat membuat gambar akhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari laman University of Cambridge, analisis DNA tersebut memungkinkan Morrison mengetahui warna mata dan rambutnya.

"Matanya kirinya sedikit di bawah, sekitar 0,5 cm, dari mata kanannya. Ini diperkirakan tampak jelas semasa hidupnya," kata Morrison.

ADVERTISEMENT

Dilansir Live Science, Morrison menjelaskan, kondisi tengkorak perempuan remaja tersebut sangat baik mengingat usianya. Sisi kanan area temporal tengkorak sedikit rusak, namun baginya tidak menghalangi upaya rekonstruksi wajah.

Siapa Perempuan dari 1.300 Tahun Trsebut?

Temuan 2012Salib dengan mata emas dan permata yang ditemukan bersama kerangka remaja perempuan dari 1.300 tahun lalu tersebut. Foto: MAA 2017.58

Para arkeolog dari Cambridge Archaeological Unit, University of Cambridge semula menemukan sisa kerangka remaja perempuan tersebut di Trumpington Meadows, Inggris. Namun, penelitian tim tersebut mengungkap bahwa perempuan tersebut diperkirakan berasal dari kawasan Alpen Jerman.

Wajah yang direkonstruksi Morrison diperkirakan merupakan wajah sang anak gadis tidak lama sebelum kematiannya. Barang-barang di kuburannya, seperti salib emas dan permata serta peti mati dengan ranjang, menunjukkan bahwa ia kemungkinan besar ia merupakan orang yang baru memeluk agama Kristen.

Melakukan Perjalanan ke Inggris

Selain itu, para ilmuwan dari University of Cambridge melakukan analisis isotop terhadap tulang dan gigi remaja tersebut. Hasilnya mengungkapkan bahwa gadis ini pindah ke Inggris setelah berusia 7 tahun.

Analisis ini juga menunjukkan bahwa saat ia tiba di Inggris, proporsi protein dalam makanannya menurun dalam jumlah kecil namun signifikan.

"Mungkin dia kurang sehat dan harus melakukan perjalanan sangat jauh ke tempat asing, yang bahkan makanannya berbeda. Hal ini pastinya menakutkan (baginya)," ujar Sam Leggett, salah satu peneliti yang kini bertugas di University of Edinburgh.

Kesamaan di Pemakaman

Fakta menarik lainnya yaitu pemakaman gadis ini merupakan salah satu dari 72 pemakaman abad pertengahan serupa yang arkeolog temukan di seluruh Eropa. Dari 18 pemakaman di Inggris, semua memiliki satu kesamaan, yaitu berisi jenazah perempuan.

Mengapa demikian? Kemungkinan ini karena pemakaman dengan ranjang itu menjadi ritus penguburan saat bermigrasi ke seluruh Eropa selama ekspansi agama Kristen. Hal ini dibuktikan oleh analisis isotop yang cocok dengan dua wanita lain di wilayah yang sama.

Leggett juga mengungkapkan bahwa kemungkinan gadis ini termasuk dalam kelompok wanita elit yang melakukan perjalanan dari darat Eropa pada abad ketujuh. Namun, fenomena ini juga masih banyak menyimpan misteri. Para peneliti juga belum bisa mengungkapkan penyebab kematian gadis ini.

Rekonstruksi dan salib emas sang anak perempuan dari 1.300 tahun lalu itu kini dipajang di Museum Arkeologi dan Antropologi Universitas Cambridge hingga April 2024 mendatang.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads