Studi Ungkap Robot Dapat Bantu Siswa dengan Gangguan Belajar Tetap Fokus

ADVERTISEMENT

Studi Ungkap Robot Dapat Bantu Siswa dengan Gangguan Belajar Tetap Fokus

Zefanya Septiani - detikEdu
Selasa, 27 Jun 2023 15:30 WIB
Ilustrasi robot
Studi terbaru mengungkap penggunaan robot dapat membantu siswa dengan gangguan belajar untuk menyelesaikan tugas lebih cepat. Foto: University of Waterloo
Jakarta -

Kemajuan teknologi, membuat kita terus menemukan inovasi yang dapat membawa kemudahan. Baru-baru ini, sebuah penelitian teknik menemukan penggunaan robot dapat membantu anak-anak dengan ketidakmampuan belajar.

Menghadapi anak dengan ketidakmampuan belajar merupakan hal yang menantang bagi para guru. Namun, saat ini tantangan tersebut dapat diatasi dengan penggunaan robot untuk membantu fokus siswa dalam menyelesaikan pekerjaannya.


Penggunaan Robot pada Siswa Disabilitas

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi yang dilakukan di University of Waterloo, Kanada menemukan hasil yang memuaskan melalui kontribusi robot di dalam kelas. Hal ini juga mendapatkan respon yang positif dari instruktur maupun siswa.

"Pastinya ada potensi besar untuk menggunakan robot di sistem pendidikan umum," jelas Dr. Kerstin Dautenhahn, seorang profesor teknik elektro dan komputer.

ADVERTISEMENT

"Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa robot memiliki efek positif pada siswa," tambahnya.

Dautenhahn diketahui telah bekerja dalam bidang robotika dalam konteks disabilitas selama bertahun-tahun. Selain itu, ia juga telah mengintegrasikan prinsip kesetaraan, inklusi dan keberagaman dalam proyek penelitiannya, seperti yang dilansir dari laman Science Daily.

Salah satu upaya untuk membantu siswa dengan gangguan belajar ialah dengan memanfaatkan dari dukungan belajar tambahan, seperti instruksi satu lawan satu dan penggunaan smartphone serta tablet.

Beberapa tahun terakhir, para pendidik telah menjajaki penggunaan robot sosial untuk membantu siswa belajar. Sayangnya, sebagian besar penelitian mereka berfokus pada anak-anak dengan gangguan spektrum autisme.

Hal tersebut menyebabkan hanya terdapat sedikit penelitian yang dilakukan mengenai penggunaan robot asistensi sosial untuk siswa dengan gangguan belajar. Namun, studi terbaru ini telah mengungkap efektivitas penggunaan robot pada siswa dengan gangguan belajar.


Robot yang Digunakan Oleh Siswa Gangguan Belajar

Bersama dengan dua peneliti teknik lainnya dari Waterloo dan tiga ahli dari Learning Disabilities Society di Vancouver, Dautenhahn memutuskan untuk mengubah situasi ini dengan melakukan serangkaian tes dengan sebuah robot humanoid kecil yang disebut QT.

Dautenhahn mengungkap robot yang digunakan memiliki kemampuan untuk melakukan gerakan kepala dan tangan. Selain itu, robot juga dilengkapi dengan fitur suara dan wajah yang sangat cocok untuk digunakan dengan anak-anak yang memiliki gangguan belajar.

Untuk mengembangkan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan, tim peneliti kemudian membagi 16 siswa dengan gangguan belajar ke dalam dua kelompok untuk mengungkap manfaat penggunaan robot.

Di satu kelompok, siswa bekerja satu lawan satu dengan seorang instruktur saja. Sementara, di kelompok lainnya, siswa bekerja satu lawan satu dengan seorang instruktur dan robot QT.

Pada kelompok yang memanfaatkan robot QT, instruktur mereka akan menggunakan tablet untuk mengarahkan robot, yang kemudian melakukan berbagai aktivitas secara mandiri menggunakan ucapan dan gerakannya.

Sementara instruktur mengontrol sesi, robot akan mengambil alih pada waktu tertentu. Namun, pengambilalihan kelas oleh robot QT tetap akan dipicu oleh instruktur, untuk menggantikannya memimpin siswa.

Selain memperkenalkan sesi, robot akan menetapkan tujuan dan memberikan strategi pengaturan diri, jika diperlukan. Robot juga akan menggunakan strategi seperti permainan, teka-teki, lelucon, latihan pernapasan, dan gerakan fisik jika proses pembelajaran melenceng dengan tujuan untuk mengembalikan perhatian siswa akan tugasnya.

"Siswa yang bekerja dengan robot, secara umum lebih terlibat dengan tugas-tugas mereka dan dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak dibantu oleh robot," ungkap Dautenhahn.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads