Beberapa orang kerap mencuci beras sebelum memasaknya. Namun, seperlu itukah mencuci beras?
Tak hanya di Indonesia, nasi juga menjadi makanan pokok bagi miliaran orang di Asia maupun Afrika. Karena itu, persoalan mencuci beras atau tidak rupanya juga bukan hanya persoalan orang Indonesia.
Direktur Program Ilmu Nutrisi dan Pangan University of South Australia, Evangeline Mantzioris mengatakan, ternyata mencuci beras ada kelebihan dan kekurangannya, lo. Dilansir dari laman IFL Science, berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mencuci Beras Menurut Koki dan Juru Masak
Dari kacamata para pakar kuliner, mencuci beras sebelum memasak dapat mengurangi jumlah pati yang berasal dari butiran beras. Hal ini dibuktikan oleh air bilasan keruh, yang berasal dari pati bebas (amilosa) pada permukaan beras akibat proses penggilingan.
Bagi beberapa juru masak, mencuci beras dianjurkan untuk membuat hidangan dengan butiran nasi terpisah . Namun, beras sebaiknya tidak dicuci jika membutuhkan hidangan dengan efek lengket dan lembut, seperti risotto, paella, dan puding nasi.
Tak hanya itu, ada beberapa faktor mengapa orang mencuci beras sebelum memasak. Di antaranya yaitu jenis beras, tradisi keluarga, dan peringatan kesehatan setempat.
Mencuci Beras Bikin Beras Tidak Lengket?
Penelitian Hongyan Li di jurnal Food Chemistry 2019 membandingkan efek pencucian terhadap kelengketan dan kekerasan tiga jenis beras berbeda dari pemasok yang sama. Ketiga jenis tersebut yaitu beras ketan, beras berbulir sedang, dan beras melati. Ketiga beras ini tidak dicuci sama sekali, dicuci tiga kali dengan air, dan dicuci sepuluh kali dengan air.
Ternyata hasil pengamatan ini berlawanan dengan pendapat para pakar kuliner. Penelitian ini mengungkapkan bahwa proses pencucian tidak berpengaruh pada kelengketan atau kerasnya nasi.
Para peneliti mengungkapkan bahwa kelengketan ini bukan berasal dari pati permukaan (amilosa), melainkan pati berbeda yang disebut dengan amilopektin yang tercuci dari butiran beras selama proses pemasakan. Jadi kelengketan beras bukan tentang dicuci atau tidaknya.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa beras yang paling lengket yaitu beras ketan. Sedangkan beras medium dan beras melati kurang lengket dan lebih keras setelah diuji di laboratorium.
Menghilangkan Kandungan Mikroplastik
Secara tradisional, beras dicuci untuk menghilangkan debu, serangga, batu-batu kecil, hingga serpihan kulit yang tersisa setelah proses penggilingan beras. Orang pun mencuci beras supaya merasa lebih aman mengolahnya sebelum masuk perut.
Namun kini banyak ditemukan mikroplastik dalam beras karena banyaknya penggunaan plastik dalam rantai pasokan makanan. Proses pencucian telah membuktikan bahwa membilas mampu menghilangkan 20% plastik dari beras.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa beras kemasan juga mengandung mikroplastik. Para Penelitian menunjukkan bahwa nasi instan tercemar plastik empat kali lebih tinggi daripada nasi biasa. Namun jika membilas beras instan terlebih dahulu, kandungan plastiknya bisa berkurang 40%.
Selain itu, beras juga mengandung unsur arsenik yang relatif tinggi karena tanaman menyerap lebih banyak arsenik saat tumbuh. Karenanya, mencuci beras dapat menghilangkan sekitar 90% arsenik.
Kadar arsenik dalam beras sangat bervariasi tergantung di mana ia ditanam, kultivar beras, dan cara memasaknya. Saran terbaik jika anda mencuci beras terlebih dahulu, pastikan konsumsi berbagai jenis biji-bijian.
Namun perlu diperhatikan bahwa arsenik juga terkandung dalam olahan makanan dari beras juga, lo. Contohnya kue, kerupuk, biskuit, sereal, dan sebagainya.
World Health Organization (WHO) juga mengungkapkan adanya risiko paparan arsenik dari air dan makanan. Selain arsenik, studi lain menunjukkan bahwa mencuci beras dapat menurunkan 7-20% kadar timbal dan kadmium.
Mencuci Beras Bisa Menghilangkan Nutrisi
Namun, mencuci beras juga dapat menghilangkan sejumlah besar nutrisi lain yang penting bagi kesehatan kita, seperti tembaga, besi, dan vanadium. Karena makan nasi memberi asupan nutrisi harian, mencuci bersih beras setiap hari dapat memengaruhi nutrisi bagi tubuh.
Mencuci Beras Tidak Menghilangkan Bakteri?
Ternyata mencuci beras tidak berpengaruh pada kandungan bakteri pada nasi yang dimasak. Justru bakti akan terbunuh semua saat beras dimasak pada suhu yang tinggi.
Namun, jangan lama-lama menyimpan nasi atau beras yang sudah dicuci di suhu ruangan. Sebab, menanak nasi tidak membunuh spora bakteri dari patogen bernama Bacillus cereus.
Jika beras basah atau nasi disimpan di suhu ruangan, maka kondisi ini dapat mengaktifkan spora bakteri dan membuatnya mulai tumbuh.
Bakteri ini mampu menghasilkan racun yang tidak dapat dinonaktifkan dengan memasak atau memanaskan kembali. Racun ini dapat menyebabkan penyakit gastrointestinal yang parah.
Jadi, hindari menyimpan beras yang sudah dicuci dan dimasak pada suhu ruangan terlalu lama, ya.
(twu/twu)