Ateis adalah istilah yang sudah tidak lagi asing di telinga. Ateis adalah sebuah pemahaman atau ketidakpercayaan dengan keberadaan Tuhan. Orang yang menganut paham ateis percaya bahwa Tuhan itu tidak ada.
Ateis seringkali disamakan dengan istilah agnostik dan dianggap sama-sama tidak percaya dengan adanya Tuhan. Padahal istilah ateis dan agnostik memiliki makna yang berbeda.
Agar bisa memahami lebih jauh, simak pengertian ateis dan perbedaannya dengan agnostik di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ateis Adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ateis adalah orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan. Ateisme adalah sebuah paham atau filosofi yang percaya bahwa Tuhan maupun Dewa itu tidak ada keberadaannya. Ateis merupakan orang yang menolak paham teisme disertai dengan klaim.
Istilah ateisme sendiri berasal dari bahasa Yunani Γ‘theos yang merujuk kepada orang-orang yang kepercayaannya bertentangan dengan agama yang sudah mapan di lingkungannya.
Orang yang pertama kali mengaku sebagai "ateis" muncul pada abad ke-18. Atas menyebarnya pemikiran bebas, skeptisme ilmiah, serta kritik terhadap agama, istilah ateis mengacu kepada orang-orang yang tidak percaya dengan keberadaan Tuhan.
Ateis cenderung skeptis terhadap keberadaan agama dan fenomena paranormal. Hal ini dikarenakan kurangnya bukti empiris yang dapat menjelaskan fenomena-fenomena tersebut.
Ateis seringkali diasumsikan sebagai orang tanpa agama atau ireligius. Agama Buddha sering disebut sebagai agama ateistik. Hal ini dikarenakan dalam berbagai upacara ritual, agama Buddha tidak pernah menyebutkan isitlah Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama Buddha adalah Nirwana.
Tidak ada ideologi atau perilaku spesifik yang dipraktekkan oleh orang-orang ateis. Banyak dari mereka mendefinisikan diri sebagai ateis mengacu kepada filosofi sekuler seperti humanism atau rasionalisme.
Agnostik Adalah
Jika ateis adalah orang yang tidak percaya dengan keberadaan Tuhan, agnostik adalah orang yang meragukan keberadaan Tuhan. Orang dengan paham agnostik berpendapat bahwa ada atau tidak adanya Tuhan maupun fenomena supernatural merupakan hal yang tidak dapat diketahui.
Paham agnostik ini muncul jauh setelah paham ateis, tepatnya pada abad ke-19. Agnostik ragu akan ada tidaknya Tuhan dikarenakan tidak adanya bukti yang dapat menjelaskan bahwa Tuhan itu ada ataupun tidak ada.
Agnostik dan ateis merupakan dua hal yang berbeda. Orang-orang yang menganut paham agnostik menolak baik teisme maupun ateisme karena tidak adanya bukti dari dua kepercayaan tersebut.
Itulah pengertian ateis dan perbedaannya dengan agnostik yang bisa kamu pahami. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(fds/fds)